twelve

2.4K 76 4
                                    

Aku duduk diantara mereka semua. Lebih tepatnya diantara Kai dan Sehun. Ruangan ini besar dan berAC. Namun rasanya oksigen tak dapat kuhirup. Dadaku sesak apalagi setelah melihat wajah kesal Chanyeol.

Niatnya, mereka ingin pulang. Namun setelah melihatku, mereka mengurungkan niatnya.

"Kenalkan dirimu, Hyuna."

"Ah, aku Hyuna. Salam kenal semuanya,"

Aku tersenyum lalu berpikir sejenak. Tersenyum, berbincang, disentuh orang lain. 3 kesalahan sekaligus aku dapatkan.

"Kau mengenalku, bukan?"

Aku mengangguk, "Chen, main vokal."

Mereka tertawa melihat tingkahku, terkecuali manusia di hadapanku ini. Dia meneguk gelas kecil soju di tangannya.

"Aku?"

"Aku mengenal kalian. Aku sering menonton konser kalian." ucapku.

"Benarkah?"

"Kemarin aku melambaikan tanganku padanya. Kau melihatku, bukan?" tanya Kyungsoo.

Aku mengangguk.

"Baiklah berhubung Chanyeol yang membayar, maka kita pesan soju dan bir lagi. Minum bersama Hyuna!" ucap Baekhyun.

Aku menggelengkan kepalaku, "aniya. Aku akan pulang. Lagipula aku tak minum."

"Jinja? Kau itu sudah besar, Hyuna. Kakakmu yang melarangmu?" tanya Sehun.

Badanku lemas sekali. Pelanggaranku banyak sekali hari ini.

"Kakak? Kau mempunyai kakak, Hyuna?" tanya Kyungsoo.

"Punya, Hyung. Kakaknya sangat overprotektif katanya," jawab Sehun. Ingin kulakban saja mulut Sehun.

"Aniya, bukannya seperti itu. Kakakku sangat menyayangiku, jadi dia sangat khawatir denganku,"

"Yasudah tak apa. Tak ada kakakmu. Jadi mari kita minum, sedikit saja."

Kai bodoh! Kakakku di hadapanku. Menatapku seperti akan membunuhku. Ah, andai kalian tahu!!!

Sehun menuangkan soju di kelas kecil lalu memberikannya padaku. Aku menolaknya halus.

"Aniya, aku takut mabuk."

Mereka ---terkecuali Chanyeol, tertawa melihat tingkahku. Kai lalu mengambil tanganku dan meletakkan gelas kecil tersebut di tanganku.

"Kau tak akan mabuk hanya dengan segelas soju, Hyuna. Minumlah,"

"Minum... Minum... Minum..."

Sial, aku tak punya pilihan lain. Aku sudah banyak melanggar peratuan Chanyeol, jadi lebih baik sekalian saja kulakukan. Aku menegak soju tersebut. Mereka semua bertepuk tangan dan tertawa, terkecuali Chanyeol.

"Chan, kenapa kau tampaknya tak bersemangat. Takut tagihanmu banyak?" tanya Suho. Mereka semua tertawa.

"Maka jadilah maknae seperti Sehun. Bahkan dia tak membawa dompet ketika akan pergi bersama kita," ucap Chen. Mereka semua tertawa geli.

"Hyung, jangan buka di depan Hyuna..."

Mereka semua tertawa lagi. Aku ikut tertawa. Chanyeol masih meminum sojunya. Beberapa kali aku mendapati Chanyeol menatap ke arahku.

"Kau kenal Chanyeol?" tanya Kyungsoo.

Aku mengangguk cepat, "tentu saja. Aku menyukai Chanyeol."

"Ah, aku iri." ucap Kai.

"Aku juga." balas Sehun. Mereka tertawa lagi. Aku juga tertawa. Persetan dengan hukuman. Aku ingin menikmati hidupku layak wanita Korea pada umumnya. Teman sebaya, kencan, minum soju. Aku tak bisa mendapatkan semuanya.

Kulirik lagi Chanyeol yang sedang memainkan ponselnya. Dia menatapku, mata kami bertemu. Aku segera memutuskan kontak mata kami.

"Kakakmu sering keluar negeri, ya?" tanya Sehun. Aku mengangguk. "Lalu apa yang kau lakukan di hotel saat menunggunya pulang?"

"Aku melukis. Aku sangat suka melukis," balasku.

"Ah, bagaimana jika kita pergi ke pameran lukisan di Busan beberapa minggu lagi,"

"Hyung!!!" Sehun memotong pembicaraan Xiumin cepat. Kami semua tertawa. Ya, masih terkecuali Chanyeol. Dia hanya mengeluarkan senyum miringnya.

"Hyuna, pokoknya tidak boleh ada yang mengajakmu pergi," ucap Sehun. "Kecuali aku," tambahnya.

Sehun mendapat pukulan dari hyungnya. Ya Tuhan, menggemaskan sekali mereka.

"Chan, kau mengenal Hyuna?" tanya Suho.

Chanyeol mengangguk, lalu meminum lagi soju di tangannya. "Tentu saja, Hyung. Siapa yang tak kenal dengannya. Wajah cantik, senyum manis, dan tubuh yang ideal. Ah, kalian harus melihat tubuhnya yang, uhh..."

Aku melebarkan mataku saat Chanyeol mengeluarkan ucapan seperti itu. Kurasa Chanyeol mabuk.

"Chanyeol mabuk lagi. Kau kuat minum wine namun kenapa kau mabuk hanya dengan dua botol soju, huh?" Baekhyun meminta Chanyeol memberhentikan minumnya.

Aku mengusap dadaku lega. Mereka semua pasti mengira bahwa Chanyeol mabuk sehingga mengeluarkan kata-kata yang vulgar.

"Yak, Hyuna. Kau lulusan mana?" tanya Lay.

Sial, dimana aku bersekolah dulu? Aku tak mengingatnya.

"Hmmm..."

Aku menatap Chanyeol yang tersenyum miring padaku. Bagaimana ini?

"Aku... Aku..."

Seseorang membuka pintu ruangan. Mata kami secara bersamaan menuju pada pintu yang terbuka. Sesesok wanita paruh baya datang masuk ke dalam ruangan, membungkuk hormat.

"Bibi Song," aku segera berdiri dan memeluk lengan Bibi Song. "Ini Bibi Song, pengasuhku, ibuku sekaligus temanku. Bibi Song, ini semua anggota EXO, mereka semua temanku."

"Annyeong, Ahjumma."

Bibi Song tersenyum, "annyeong." balasnya. "Nona kita harus segera pulang."

Aku mengangguk lalu melambaikan tanganku pada semua orang di dalam. "Sampai bertemu lagi, senang bertemu kalian."

"Sampai bertemu juga, Hyuna. Ingat, aku akan mentraktirmu..." aku tertawa saat Sehun menutup mulut Kai. Menggemaskan sekali, ya...

Bibi Song menarik tanganku, kemudian kami masuk ke dalam mobil. Aku memainkan ipadku. Sepanjang perjalanan, Bibi Song tak berbicara sedikitpun padaku.

Aku menghembuskan nafasku, lalu mematikan ipadku. "Aku minta maaf. Oppa, juga Bibi."

"Nona, tahukah kami sangat khawatir padamu?" tanya Bibi Song.

Aku mengangguk, "aku tahu. Dan aku tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi aku bahagia, Bi. Aku ingin mempunyai teman."

"Bibi tahu, Nona. Bibi tahu Nona sangat ingin mempunyai teman, hidup bebas layaknya wanita pada umumnya. Tapi Nona, Bibi sakit setiap melihat tubuh Nona yang terbalut luka."

"Mengertilah, Nona. Kami tak apa jika mendapat cacian dari Tuan Chanyeol. Kami hanua khawatir padamu." tambah Taeyong.

"Aku tahu, maafkan aku..." aku menangis saat melihat Bibi Song menangis. Aku sangat merasa bersalah pada keduanya. Bibi song memelukku.

"Tak apa, jika saatnya nanti Nona ingi pergi dari Tuan Chanyeol. Bibi akan ikut,"

[...]

Ini tu sebenernya uda aku tulis dari kemarin, cuma males bgt mau update. Jadi sekalian aja deh mlm minggu double update.

btw kalo ada kata Jongin dan Kai di part ini maafin aja ya. aku bingung mau manggil Kai apa Jongin disini😭

Love Pain - PCY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang