twenty five

1.3K 67 7
                                    

"Buka bajumu."

Aku melengos, membuang pandanganku dari Chanyeol.

"Ayolah, Hyuna. Kau tak kasihan dengan adikku?" tanya Chanyeol. "Kau marah denganku? Beritahu aku tapi jangan menyiksaku, Hyuna. Adikku membutuhkan kehangatan. Ayolah, Hyuna..."

Sebenarnya aku tak marah. Aku senang saja melihat Chanyeol seperti ini. Membujukku karena aku pura-pura marah dengannya.

"Aku dan Nayeon hanya sebatas teman, tak lebih. Kami mempunyai project. Ayolah Hyuna, jangan merajuk."

Aku tak bisa menahan lagi. Aku tertawa. Chanyeol bingung dengan sikapku.

"Aku tak marah, Oppa. Mari kita lakukan,"

Chanyeol menatapku lalu menggelitik pinggangku.

"Oppa, hentikan. Hahaha geli, hentikan Oppa!!!"

"Tak akan, ini hukuman untukmu." Chanyeol terus menggelitik pinggangku.

"Hahaha Oppa hentikan, geli geli. Ampun ampun..."

Chanyeol tiba-tiba menghentikan tangannya di pinggangku. Dia lalu menciumku, tangannya dengan lihai membuka bajuku. Chanyeol terus menelanjangiku hingga tak ada satu helai benangpun di tubuhku. Setelah aku telanjang, Chanyeol membuka bajunya.

Chanyeol menyesap leherku, bibirnya tak henti menciumi setiap jengkal tubuhku.

"Kau tahu darimana jika aku berduet dengan Nayeon?" tanyanya disela-sela pergulatan kami.

"Ah, Oppa. Itu dari seseorang..."

Chanyeol memasukkan dua jarinya ke dalam milikku.

"Katakan,"

"Dari Kyungsoo Oppa..."

"Oppaaaa!!!!!"

Aku melengkungkan badanku ketika Chanyeol menggigit puncak payudaraku.

"Sakit!"

"Kau bertemu dengannya?"

"Iyaaa...."

Tiba-tiba Chanyeol memasukkan kejantanannya ke dalam milikku. Beruntung milikku sudah sedikir basah, sehingga aku tak perlu berteriak kesakitan lagi.

"Mianhae, Oppaaaa..."

Kurasakan milik Chanyeol masuk memenuhi kewanitaanku. Chanyeol melumat bibirku lembut.

"Aku marah padamu,"

"Aku sudah minta maaf..." balasku.

"Tetap saja aku marah, sangat marah!"

"Ahhhh...." aku melenguh nikmat ketika merasakan kejantanan Chanyeol masuk sepenuhnya. "Oppa, aku ingin keluar."

"Cum for me!"

Plak.

Tangannya menampar bokongku. Biasanya aku akan menjerit kesakitan, namun kali ini aku menjerit nikmat. Ya Tuhan, seperti Chanyeol berhasil mengubahku menjadi jalang sepenuhnya. Tapi tak apa, aku hanya jalang milik Par Chanyeol seorang.

"Oppa,"

Tiga tusukan terakhir Chanyeol semakin mendalam dan kami keluar bersamaan. Chanyeol mengecup dahiku lalu berbaring di sebelahku tanpa melepas pelepasan kami.

"Lagi?"

"Oppa, besok pagi kita akan pergi."

Chanyeol menatapku bingung, "pergi?" tanyanya.

Love Pain - PCY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang