twenty eight

1.1K 68 10
                                    

Aku menonton acara televisi yang menyiarkan betapa megahnya ulang tahun Chanyeol. Ah, andai aku ada di sana, pasti aku yang menerima suapan pertama dari Chanyeol.

"Nona, kuenya sudah jadi."

Aku menoleh ke belakang dan mendapati Hara di belakangku. Aku berjalan ke arah dapur bersama Hara. Di sana, kue ulang tahun untuk Chanyeol sudah jadi.

Awalnya aku ingin akulah yang membuatkan kue untuk Chanyeol. Namun karena tanganku tak bersahabat dengan alat-alat dapur, jadilah semua berantakan. Pecahan telur di mana-mana, tepung terigu, gula. Semuanya berceceran. Bibi Song memarahiku dan menyuruhku untuk diam saja di kursi sembari menonton acara televisi.

"Makanannya sebentar lagi selesai. Nona mau mandi dulu?" tanya Bibi Song.

"Iya," balasku.

Bibi Song mencuci tangannya, lalu pergi ke kamarku. Aku menyusun candle light dinner yang kubeli bersama Taeyong. Ya, aku akan makan malam dengan pemandangam kolam renang. Ah jangan lupakan wine kesukaan Chanyeol. Aku juga meletakkan botol soju di sebelah botol wine. Kalian tahu, aku alergi terhadap wine. Jadi, lebih baik aku meminum soju saja. Itu lebih dari cukup daripada harus meminum air putih.

"Airnya sudah siap,"

Aku segera berlari menaiki anak tangga ketika Bibi Song berteriak. Aku segera melepas pakaianku ketika sampai di kamar mandiku, lalu Bibi Song mulai menggosok tubuhku.

Setelah kurasa tubuhku harum, aku menyudahi mandiku. Aku memakai gaun hitam ketat yang kubeli. Hei, asal kalian tahu, Chanyeol rajin mengirimi uang di rekeningku. Aku baru sebulan memegang atm, namun tabunganku melejit. Sepertinya, aku akan menyukai ini, hehe.

Setelah berpakaian, aku memakai make up tipis. Lalu kudengar Hara berlarian ke kamarku.

"Nona, Tuan Chanyeol sudah dekat."

Aku segera berlarian bersama Bibi Song. Aku berlari menuruni anak tangga. Beruntung lilin kue ulang tahun sudah dinyalakan.

Aku segera membawa kue ulang tahun tersebut, kemudian berjalan ke arah pintu. Soeni mematikan lampunya. Dan,

Ceklek.

"Saeng-il chughahamnida. Saeng-il chughahamnida. Saranghae Chanyeol Oppa, saeng-il chughahamnida. "

Tepat saat Chanyeol membuka pintu, aku menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuknya. Senyum terlihat di wajahnya.

"Make a wish."

Chanyeol tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya. Tangannya saling menggenggam lalu dia memejamkan doa. Setelah itu, Chanyeol meniup lilinnya.

"Yey..." Taeyong, Bibi Song, Hara dan Soeni ikut memeriahkan acara ini.

Aku memberikan kue ulang tahun pada Bibi Song, lalu aku mengeluarkan sebuah kain hitam.

"Tutuplah matamu, lalu sedikit menunduk. Aku punya kejutan untukmu, Oppa."

"Baiklah," Chanyeol sedikit terkekeh. Dia memejamkan matanya lalu badannya sedikit turun, menyamakan posisinya denganku.

Aku segera menutup mata Chanyeol dengan kain hitam yang kusiapkan. Lalu aku menuntun Chanyeol menuju teras rumah.

Sesampainya di teras, Chanyeol membuka kain di matanya, lalu kulihat senyum bahagia melekat di bibirnya.

"Gumawo,"

Cup.

Cup.

"Aku tak tahu kau bisa seromantis ini, Hyuna..."

Love Pain - PCY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang