twenty six

1.2K 75 8
                                    

Aku begitu antusias ketika turun dari mobil Sehun. Aku segera berlari menuju rumah Bibi Song. Bibi Song yang melihat kedatanganku segera memelukku.

"Bibi udah siap?" tanyaku. Bibi Song mengangguk.

"Taeyong minta pada Bibi agar tak dijemput. Dia akan ke rumah Tuan Chanyeol sore ini."

"Benarkah?"

Bibi Song mengangguk lagi, "benar, Non. Lalu siapa pria yang ada di mobil sana?"

Bibi Song menunjuk ke arah seseorang yang masih setia di dalam mobilnya.

"Itu Sehun, Bi. Dia tak mau keluar, takut ada fans yang memergokinya. Lebay memang," cibirku. Aku dan Bibi Song berjalan ke arah mobil dengan membawa koper milik Bibi Song.

"Bi, ini manager Lee. Chanyeol dan manager Kim sedang ke Hannamdong hari ini. Jadi mereka tak ikut menjemput Bibi."

"Tak apa, Non. Bibi senang bisa kembali bersama Nona. Anyeong manager Lee, saya Song Hanni, panggil saya Bibi Song."

"Anyeong Bibi Song,"

Kami segera masuk ke dalam mobil setelah koper milik Bibi Song dimasukkan ke dalam bagasi oleh manager Lee. Aku duduk di belakang bersama Sehun, sedangkan Bibi Song duduk di kursi depan bersama manager Lee.

"Sehun-ah, Chanyeol oppa tak memperbolehkan kita keluar. Bagaimana ini?"

"Di rumah saja lebih baik, Nona. Bibi akan membuatkan ramen kesukaanmu."

"Sehun kau suka ramen?" tanyaku.

Sehun mengangguk, "tentu saja. Apalagi memakannya bersama denganmu."

Aku, Bibi Song dan manager Lee tertawa mendengar lelucon dari Sehun.

"Bagaimana denganmu, manager Lee?"

"Saya tak akan menolak, Nona."

"Benar juga," kami tertawa lagi.

"Hyuna, kita harus memesan online greentea latte kesukaan kita." pinta Sehun.

"Tentu saja, Sehun!"

Kini giliran Bibi Song dan manager Lee yang tertawa dengan tingkahku dan Sehun.

"Sehun itu maknae di grupnya, Bi. Dia selalu dimanja oleh para hyungnya. Makanya sikapnya masih seperti bayi." ucap manager Lee.

Aku tertawa mendengarnya, "dasar Sehun bayi."

"Aniya! Aku bukan bayi!"

"Hyuna juga manager Lee. Chanyeol begitu menuruti kemauannya sehingga sikapnya terkadang masih seperti anak bayi juga." ucap Bibi Song.

Aku mengerucutkan bibirku kesal, "aniya. Aku sudah bisa memasak ramen sendiri."

"Bisa dan membuat dapur seperti kapal pecah. Pecahan telur dimana-mana."

"Bibi, jangan mengumbarnya!" Aku menutup mulut Bibi Song.

"Dasar Hyuna bayi,"

"Sehun juga bayi!" balasku tak mau kalah. Aku mengerucutkan bibirku kesal. Sehun terkekeh geli ketika melihatku kesal.

"Maafkan aku," Sehun mengulurkan tangannya.

Ptak.

"Sehun pabo!"

Aku memukul kepala Sehun. Sehun segera memegang kepalanya yang kupukul.

"Yak! Kau memukulku? Bahkan Suho hyung pernah diomelin appaku saat dia memukul kepalaku."

Love Pain - PCY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang