fourty six

1K 49 26
                                    

Kami turun di restoran Kyungsoo. Ini pertama kalinya mereka main di restoran Kyungsoo. Beruntung Kyungsoo memiliki banyak pegawai.

Aku segera mengajak mereka ke atas. Kami duduk dan memesan banyak makanan.

Kami semua tertawa dan bahagia. Aku melihat Kyungsoo yang sejak tadi menyunggingkan bibirnya, tersenyum di sebelah Wendy. Andai Kyungsoo lebih dulu menyadari perasaan Wendy, pasti dia akan lebih dahulu merasakan kebahagiaan.

Makan malampun berlanjut. Saat tengah malam tiba, kami memutuskan untuk menyudahi semuanya. Beberapa dari mereka memilih menginap di hotel.

"Kau akan pulang?"

Aku menoleh saat kudengar seseorang bertanya padaku. Park Chanyeol tersenyum, dan aku sangat merindukan dimplenya.

"Aku akan pulang, Mirae pasti mencariku."

"Ikutlah menginap denganku di hotel, kita bawa Mirae,"

Aku terdiam. Kupikir Mirae akan senang jika menginap di hotel. Seumur hidup Mirae, dia tak pernah merasakan menginap di hotel.

"Kupikir itu ide yang bagus. Mari kita izin pada ibuku,"

Chanyeol mengangguk. Lalu dia mengajakku untuk pulang ke rumahku. Di sana, kulihat Ibu Song sedang tertidur memeluk Mirae di ruang tamu.

Kubuka pintu yang tak dikunci. Ibu Song terlihat bangun dan tersenyum melihatku. Aku berjalan menghampirinya.

"Maaf, Bu. Pulang telat. Tadi ada anggota EXO datang, Kyungsoo melamar gadisnya," ujarku.

"Kyungsoo? Siapa gadis beruntung itu?"

"Wendy, Bu."

Ibu Song mengangguk.

"Aku mau izin. Ada Chanyeol di luar, mau ketemu Ibu."

"Tuan Chanyeol?" tanya Ibu. Matanya berbinar, kupikir Ibu juga rindu Chanyeol.

Ibu Song berjalan keluar bersamaku. Chanyeol berdiri di depan pintu. Dia langsung membungkuk pada Ibu ketika Ibu menyapanya.

"Ya Tuhan. Ini benar Tuan Chanyeol?"

Kulihat Chanyeol segera memeluk Ibu Song, "Maafkan aku, Bi. Maafkan aku,"

Ibu Song tersenyum, "sudah Bibi maafkan. Tak apa,"

"Bi, aku sudah berubah. Kehilangan Hyuna membuatku sadar arti sebuah bersama." ujar Chanyeol. Aku mengulas senyumku.

Ibu Song ikut tersenyum, tangannya mengusap lengan Chanyeol. "Kuharap Tuan benar-benar berubah."

"Panggil aku Chanyeol, Bi. Dan bolehkah aku memanggilmu Ibu seperti Hyuna?"

Ibu Song mengangguk, "boleh, Chan."

"Ibu," Chanyeol kembali memeluk Ibu Song. Oh astaga, air mataku hampir keluar melihat Ibuku dan Chanyeol.

"Aku ingin membawa Hyuna ke hotel untuk bersama teman-temanku. Aku juga ingin mengajak Mirae. Apakah boleh, Bu?" tanya Chanyeol.

Ibu Song tertawa, "tentu saja, boleh. Ajak Hyuna bersenang-senang. Ah, jangan lupakan adik untuk Mirae, ya?"

"Eomma!!! Aku ingin menikah dahulu." ujarku. Bagaimana mungkin bisa Ibuku berkata seperti ini?

Chanyeol ikut terkekeh melihat tingkahku, "jadi kau mau menikah? Bagaimana sekarang kulamar? Di depan Ibu."

"Oppa, jinja! Tidak romantis sekali." ucapku. Chanyeol dan Ibu Song tertawa lagi.

"Baiklah sudah tengah malam. Hati-hati di jalan,"

"Ibu, sebentar. Mirae masih di sini."

"Benar juga,"

Love Pain - PCY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang