five

3.2K 80 0
                                    

Chanyeol's

Aku terbangun dari tidurku. Jam dinding sudah menunjukkan pukul delapan waktu setempat. Aku tak mengingat jam berapa aku tidur tadi malam. Setelah memastikan Hyuna tidur, aku bergegas kembali ke kamar hotelku.

"Benar, Hyung. Astaga kenapa kalian tidak percaya padaku?"

Itu suara maknae kami, Sehun. Aku berjalan menghampirinya, mencari tahu apa yang terjadi.

"Ada apa?" tanyaku.

"Tadi malam Sehun melihat yeoja cantik, tak jauh dari kamar ini." ucap Suho, leader di grup kami.

"Jinja? Secantik apa?"

"Sepertinya dia orang Korea. Anehnya ketika melihatku, dia memperhatikanku, menatapku lama. Lalu dia tersenyum, sepertinya dia mengingat siapa aku. Bukannya dia mengambil ponselnya untuk mempotretku, dia malah meloncat dari kursinya, kemudian buru-buru masuk. Tak lama datang dua orang, satu pria dan wanita. Dua orang itu merapikan alat lukisnya." jelas Sehun.

Tunggu? Alat Lukis?

"Secantik apa dirinya?" tanya Kim Jongin, yang biasa dipanggil Kai oleh kami semua.

Ctak!

"Hyung!" Kai menggeram marah ketika kepalanya di sentil oleh Kyungsoo.

"Kau mempunyai Krystal Jung, ingat!"

"Dan Suho Hyung mempunyai Irene!"

Aku tertawa melihat berdebatan mereka. Sehun menjelaskan ciri-ciri yeoja tersebut.

"Aku menyesal mengapa aku melihatnya di malam hari, jadi tak begitu jelas. Yang kutahu, wajahnya bersinar, seperti menarik cahaya rembulan. Senyumnya, tawanya. Ya Tuhan, bahkan dia lebih cantik dari Seulgi!" ucap Sehun.

Semua tertawa, terkecuali aku. Ciri-ciri yang disebutkan Sehun tentu saja mengarah pada Hyuna. Alat lukis dan letak kamar hotel sudah cukup membuatku yakin bahwa mereka sedang membicarakan Hyuna.

"Bagaimana dia menatapmu, Hun?" tanya Baekhyun.

"Seperti ini," Sehun memperagakan saat Hyuns menatap Sehun. Diam-diam tanganku menghitung berapa detik Hyuna menatap Sehun.

Sepuluh detik. Sial, itu lama sekali. Awas saja kau, Hyuna!

Aku berjalan meninggalkan mereka semua.

"Mau kemana kau?" tanya Kyungsoo.

"Mandi. Aku ada pemotretan siang ini."

Kyungsoo menganggukkan kepalanya. Mereka lalu melanjutkan membicarakan rupa Hyuna.

Aku membuka bajuku hingga tak ada sehelai benangpun di tubuhku. Aku berdiri di bawah guyuran shower. Mataku memejam. Yang kutahu semalam Hyuna meloncat dari kursinya ketika kuhubungi Bibi Song bahwa aku ingin ke kamar Hyuna. Aku tak tahu jika Hyuna menatap Sehun. Lihat saja kau, Hyuna.

Setelah mandi, aku mengeringkan tubuhku dengan handuk putih. Lalu memakai pakaianku. Setelah siap, aku berjalan menuju kamar Hyuna.

"Tuan," Bibi Song membungkuk hormat padaku.

"Dimana Hyuna, Bi?" tanyaku.

"Sedang mandi, Tuan. Pesanan Tuan semalam sudah Bibi buatkan."

Aku mengangguk mengerti. Pesanan yang semalam ada sup iga hangat. Entahlah aku hanya sedang menginginkannya.

Aku bergegas ke kamar mandi. Kulihat Hyuna sedang memejamkan matanya. Sempat-sempatnya dia tertidur di bathub.

"Menikmati acara mandimu, Sweety?" tanyaku ketika melihat dia membuka matanya.

Love Pain - PCY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang