nineteen

1.7K 70 2
                                    

Chanyeol memelukku erat dari belakang. Dia sudah tertidur. Posisinya tepat di belakangku. Nafasnya terasa di leherku. Aku sendiri belum bisa memejamkan mataku karena sejak siang aku sudah cukup banyak beristirahat.

Aku hanya memainkan ponselku, sembari mengecek sosial mediaku. Followersku terus bertambah. Haha, terlalu berlebihan memang.

Aku membalik tubuhku, dan wajah Chanyeol berada di tepat wajahku. Aku sedikit mengendurkan pelukannya untuk mundur ke belakang, namun Chanyeol malah menarikku semakin dekat dengannya.

Aku memandangi wajah Chanyeol. Chanyeol itu memiliki ketampanan di atas rata-rata. Bahkan saat tertidur, Chanyeol tetap terlihat tampan. Chanyeol mengernyitkan dahinya, lalu bergumam. Chanyeol kenapa? Keringat mulai bercucuran di dahinya. Aku menepuk pipi Chanyeol, sepertinya dia bermimpi buruk.

"Hei, Chan. Chanyeol. Oppa!!!"

Chanyeol membuka matanya, dan menatapku. Dia langsung memelukku erat, seperti kami akan berpisah.

"Oppa, ada apa?" tanyaku.

"Biarkan seperti ini," Chanyeol tetap memelukku. Ada apa sebenarnya? Mungkin Chanyeol habis mimpi buruk. Iya, mungkin.

Aku membiarkan Chanyeol memelukku erat. Aku membalas pelukannya agar dia merasa tenang.

"Oppa, kau tahu?"

Tak ada jawaban. Aku melihat wajah Chanyeol yang sedang terbuka.

"Oppa tidur? Jinja? Mengapa matamu terbuka saat tidur?"

Aku terkekeh dalam hati. Menggemaskan sekali kakakku ini. Ya Tuhan, jika saja aku bukan adik Chanyeol, akan kuubah sikap kasar dan arogannya. Aku tahu sebenarnya itu Chanyeol menyenangkan. Itu terlihat saat Baekhyun bermanja-manja dengan dirinya. Chanyeol membiarkan Baekhyun. Chanyeol juga baik hati. Itu terlihat dari caranya mentraktir teman-teman segrupnya.

Aku tahu dalam lubuk hati Chanyeol itu menyayangiku. Buktinya dia masih mengobatiku setelah menghukumku. Dia juga memberiku fasilitas lengkap, dengan pengasuh dan penjagaku. Dia juga selalu menuruti apa yang kuinginkan. Hanya saja semua tertutup oleh sikap kasar dan arogannya terhadapku.

Aku mengelus rambut hitam milik Chanyeol, lalu menutup matanya dengan tanganku. Membiarkannya tertidur di pelukanku.

***

Aku terbangun dari tidurku. Kurasakan Chanyeol memeluk tubuhku. Aku memandangi wajahnya, menyingkirkan rambut yang menutupi matanya. Tiba-tiba matanya terbuka dan menatapku, lalu tersenyum.

"Sudah puas menatapku?"

Aku terkejut. Kujauhkan tubuhku dari pelukannya. Namun Chanyeol segera menarik tubuhku lagi lebih dekat dengannya. Nafasnya bisa kurasakan.

"Tataplah lagi. Jika sudah selesai, mari kita mandi."

Chanyeol memejamkan matanya. Aku menekan pipi Chanyeol.

"Sudah, Oppa. Lebih baik Oppa mandi. Setelah itu kita sarapan."

"Mandi bersama, atau tetap di kasur."

Aku memutar bola mataku jenuh. Chanyeol selalu memberikanku pilihan yang tak menguntungkanku. Hei, aku lapar! Tapi jika aku mandi bersama dengannya, dia pasti menyetubuhiku lagi.

"Apa jawabannya, Sweety? Jangan banyak melamun."

"Baiklah," aku melepaskan pelukan Chanyeol. "Aku mandi sendiri." aku berlari ke dalam kamar mandi. Chanyeol tertawa melihatku, lalu berlari mengejarku.

Sial, tubuhku berhasil dia tangkap.

"Mari, mandi bersama, Sweety." Chanyeol menggendongku.

"Oppa, turunkan aku,"

"Tidak akan," Chanyeol membawaku ke dalam kamar mandi. Dia menyalakan shower tanpa menurunkanku terlebih dahulu. Ketika air sudah membasahi tubuh kami, Chanyeol menyandarkanku di dinding. Dia menciumku, melumat bibirku kasar. Benda tak bertulang itu masuk ke dalam mulutku.

Sretttt.

Bajuku dirobeknya. Mulutnya langsung berpindah menyesap leher, dan terus ke bawah hingga dadaku.

"Ahhh..." Aku memejamkan mataku saat kenikmatan menjalar hingga ubun-ubunku.

Chanyeol melepaskan pelukannya padaku. Dia membuka bajunya hingga tak ada sehelai benangpun yang melekat. Dia lalu menyuruhku untuk membuka pakaian yang tersisa.

Aku membuka celana tidurku, juga celana dalamku. Chanyeol langsung memelukku cepat ketika aku selesai melepaskan pakaianku.

Chanyeol menggendongku lagi. Aku melingkarkan kakiku di pinggangnya agar tak jatuh. Lalu Chanyeol memasukkan miliknya ke dalam milikku.

"Ah..." Chanyeol menggeram. "Mengapa masih saja sempit padahal aku sudah memakainya selama ratusan kali, huh?"

"Oppa, pelan-pel.. Ahhhhh"

"Kenapa, Sweety? Kau berbicara apa?"

"Pelan-pelan. Sakit,"

Aku tak bohong. Chanyeol selalu memasukkan miliknya ke dalam milikku yang masih kering. Tentu saja aku kesakitan.

"Sakit sekali."

"Nikmati saja, Sweety."

Kami bercinta di bawah derasnya air shower. Mulut Chanyeol tak henti menyesap leherku, membuat tanda bahwa aku adalah miliknya.

Setelah menyemburkan miliknya di dalam milikku. Kami menyudahi kegiatan kami. Aku juga lelah, dua kali mencapai puncakku pagi ini. Kami sibuk terlarut dalam kegiatan kami membersihkan diri. Setelah selesai, kami keluar dari kamar mandi, dengan masing-masing bathrobe melekat di tubuh kami.

Aku dan Chanyeol sama-sama memakai baju kami. Setelah selesai, kami turun ke bawah untuk sarapan. Chanyeol merengkuh pinggangku erat. Kami bersama-sama menurunu tangga.

Kami berjalan menuju meja makan. Bibi Song sudah menyiapkan yangmyeon kesukaanku. Chanyeol memilih menyantap yangnyeom kesukaannya. Aku terus memakan, menikmati sentuhan daging ayam yang begitu nikmat dengan baluran saus khas Korea ini. Hmmm....

"Hari ini kau ingin kemana?" tanya Chanyeol. Aku menggelengkan kepalaku.

"Entahlah, aku tak punya tujuan."

"Keluarlah bersama Ahrin. Sepertinya dia libur hari ini. Akan kuberikan kartu atm untukmu,"

Aku tersenyum mendemgarnya. Ah, mudah-mudahan sikap Chanyeol terus baik seperti ini.

"Tapi ingat yang harus kau lakukan setelah pulang, Hyuna. Sebutkan dan ceritakan siapa saja yang bertemu denganmu,"

Aku menganggukkan kepalaku cepat, "gumawo, Oppa."

"Jangan sakit lagi, Hyuna. Aku khawatir padamu."

"Aku janji, Oppa!"

Aku beberapa kali mencium bibir Chanyeol. Kuharap Chanyeol bisa lebih lembut denganku. Aku bahagia jika dia bisa bersikap lembut.

[...]

penampakan yangyeom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

penampakan yangyeom. sumpah jd pengen:(

Love Pain - PCY [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang