Chapter 16 Countess dan anjing kesayangan

457 47 6
                                    

Sebuah kejadian yang membuat Countess Alexandra menyesal seumur hidupnya dan membuat dia lebih berhati-hati dalam rencana balas dendamnya kepada Pangeran mahkota Alexis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah kejadian yang membuat Countess Alexandra menyesal seumur hidupnya dan membuat dia lebih berhati-hati dalam rencana balas dendamnya kepada Pangeran mahkota Alexis. Terjadi beberapa saat setelah sang Countess menyerahkan hadiah Valentin dan meninggalkan istana Cardiff.

Pangeran mahkota Alexis begitu gembira menerima hadiah kue kering dari Countess Alexandra.

"Brian, kau bawa semua hadiah-hadiah Valentin ini ke ruang kerja saya. Sementara saya akan menyimpan kue kering ini di kamar tidur saya." Kata Pangeran Alexis sambil menyerahkan tumpukan puluhan hadiah Valentin kepada butler pribadinya.

"Eeehhh....aaaahhhh....Pangeran, saya tidak bisa membawa semua hadiah ini sendirian." Sang butler panik.

"Carilah kereta dorong atau tray...pokoknya saya tidak ingin di ganggu." Pangeran Alexis mencari alasan supaya dia bisa menikmati kue kering Valentin dari Lady Alexandra tanpa di ganggu.

###########

Sesampainya Pangeran mahkota Alexis di kamar tidur pribadinya. Dia segera membuka kotak kaleng tempat kue kering pemberian sang Countess.

"WOOFF!!!"

Tiba-tiba terdengar gonggongan seekor anjing dan anjing tersebut berlari ke arah tuannya dengan senang.

"Ohoho....Peter, ini bukan snack untukmu. Sabarlah nanti saya beri engkau makan siang." Ungkap Pangeran Alexis sambil mengamati kue kering yang di buat oleh Countess Alexandra.

"Hehh....tampaknya Lady Alexandra tidak pandai dalam memasak. Tapi, saya menghargai usaha beliau....yang bersusah payah membuat kue ini." Pikir sang Pangeran.

"WOOFF!....WOOFF!.....WOOFF!"

Peter, anjing kesayangan Pangeran Alexis semakin antusias melihat tuannya memegang kue di tangannya. Dia berulang-ulang mengelus kaki sang Pangeran.

"Hei....hei....Peter. Ini bukan snack untukmu. Jika kau melihat orang menghadiahkan kue ini pasti engkau juga menyukainya....hehehe." Ungkap sang Pangeran membayangkan saat dia memperkenalkan anjing kesayangannya kepada Countess Alexandra.

Saat Pangeran Alexis dan anjing kesayangannya, Peter, memperhatikan kue kering hadiah sang Countess. Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu utama kamar.

\\\\Tock....tock....tock....tock////

"Permisi, Yang Mulia Pangeran mahkota Alexis, anda dipanggil oleh ayah anda, Yang Mulia Emperor Frederick, ke ruang kerja Emperor." Seorang butler memberitahukan kepada sang Pangeran.

"Baik....baiklah....saya menuju ke kantor beliau." Pangeran Alexis bergegas meletakkan kue kering tersebut di meja dan keluar ruangan.

Sementara itu, anjing kesayangan Pangeran, Peter, melihat ke arah meja dengan antusias.

##########

Sore harinya, Pangeran Alexis kembali ke kamar tidur pribadinya. Pertemuan dengan ayahnya dan menteri dalam negeri berlangsung lama.

"HEEHHH!!!!.....dimana kue kering yang saya letakkan di meja ini?" Pikir sang Pangeran.

Dia kemudian melihat pintu kamar yang menuju teras sedikit terbuka dan tampak remahan kue tercecer di lantai. Di ujung teras tampak sang anjing, Peter, sedang bermain dengan kaleng tempat kue kering tersebut. Kue-kue kering tersebut telah habis di makan sang anjing.

"PETER!!!!.....beraninya engkau memakan kue-kue tersebut. KAU tidak dapat makan malam!!" Teriak Pangeran Alexis kesal.

"AAUUKK!!" Sang anjing ketakutan melihat tuannya marah.

Pangeran mahkota Alexis hanya bisa menghela napas melihat kelakuan anjing kesayangannya.

########

Malam itu, Pangeran mahkota Alexis terbangun dan melihat anjing kesayangannya meronta-ronta di lantai. Sementara mulutnya mengeluarkan busa.

"WOOF!!!!....WOOFF!!....WOof!!....woof!!"

"PETER...kau kenapa....TOLONG PANGGILKAN DOKTER ISTANA!" Teriak sang Pangeran panik.

Dokter istana dan dokter hewan berusaha menyembuhkan anjing kesayangan Pangeran semalaman. Pangeran Alexis tidak tidur dan menyaksikan anjing kesayangannya berulang-ulang kali kejang.

"WOOOFF!!!.....WOOOFFF!!!......WOOOooofff!!!.....wooooofff!!.......woooofff!!!.....wooooo!!!" Sang anjing semakin lemah.

"PETER.....PETER.....bertahanlah PETER.....PETER......kumohon PETEEERRRR.....!!" Teriak Pangeran Alexis berusaha menenangkan anjing kesayangannya.

##########

\\\\PRAAANG!!!////

Lady Alexandra menjatuhkan dan memecahkan cangkir teh yang dia pegang saat mendengar cerita tentang kejadian yang dialami anjing kesayangan Pangeran Alexis. Countess Alexandra, Empress Lidiana dan Pangeran mahkota Alexis sedang bertemu untuk membahas gaun baru sang Empress.

"Anjing kesayangan anda.....BAGAIMANA KEADAAN ANJING KESAYANGAN ANDA SEKARANG......Yang Mulia Pangeran Alexis?" Tanya sang Countess panik.

"Aaaahhh....Peter telah selamat dan melewati masa kritis.....tapi salah satu matanya buta akibat kejadian tersebut.....sekarang sedang istirahat." Ungkap sang Pangeran.

Countess Alexandra mulai menangis di hadapan Pangeran Alexis dan Empress Lidiana.

"Hick....Hick....huhuhu....huhuhu.....huhuhuh....." Sang Countess tidak dapat menahan tangisannya.

"Yang Mulia Pangeran mahkota Alexis, saya mohon ijinkan saya menjenguk dan melihat anjing kesayangan anda....saya mohon." Lady Alexandra berlutut dan memohon kepada Pangeran Alexis untuk menjenguk anjing kesayangan tersebut.

Empress Lidiana dan Pangeran Alexis terkejut melihat perhatian sang Countess kepada anjing kesayangan sang Pangeran. Kemudian Lady Alexandra diantar oleh Pangeran Alexis ke kamar di mana sang anjing di rawat.

Air mata sang Countess menetes melihat anjing tersebut sedang terbujur tidur dan sangat kurus akibat racun yang dimakannya. Dia mengelus sang anjing dengan lembut hingga puas sambil diperhatikan oleh Pangeran Alexis.

"Saya lain kali harus lebih berhati-hati dalam upaya balas dendam saya kepada si keparat Alexis ini. Supaya tidak ada orang atau binatang yang tidak bersalah jadi korban perbuatan saya.....maafkan saya, Peter." Pikir sang Countess menyesali perbuatannya.

###########

Sejak saat itu, setiap kali Countess Alexandra mengunjungi istana Cardiff selalu pertama kali menanyakan keadaan anjing kesayangan Pangeran Alexis, Peter.

Saat sang anjing tersebut sembuh dia selalu menabrak dinding atau pintu akibat luka di matanya. Countess Alexandra selalu menggendong sang anjing, Peter, penuh kasih sayang. Pangeran Alexis pun bingung melihat dibuatnya.

Saat menggendong sang anjing, Peter, Countess Alexandra selalu berbisik kepada anjing tersebut.

"Maafkan aku, Peter......kumohon maafkan aku, Peter.......maafkan perbuatanku kepadamu, Peter....." Bisik sang Countess kepada sang anjing.

\\\\WOOOFFF????//// 

Sang anjing hanya bisa menggonggong tidak mengerti.


Countess Alexandra (END/TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang