Suatu hari diselenggarakan konferensi antar negara di benua Gregorius dengan tuan rumah Christoff Empire. Ibukota lama Christoff City ditetapkan sebagai lokasi konferensi dan istana Cardiff sebagai tempat konferensi.
Para kerabat dan keluarga dekat Emperor dan Empress Christoff Empire telah berkumpul beberapa hari sebelum acara konferensi. Emperor Alexis dan Empress Alexandra memutuskan mengundang semua tamu untuk pesta minum teh sederhana di taman istana.
"NYONYA ALEXANDRA.....saya rindu sekali bisa bertemu anda kembali.....HUAAAAAA!!!" Nyonya Leticia, istri Dimitri Khan dari North Tribe Federation, menangis dan memeluk bekas nonanya.
Alexandra dan Leticia terpaksa harus berpisah karena mereka berdua menjadi istri Emperor dan istri Khan.
"Nyonya Alexandra....anda tampak lebih kurus....TIDAK....rambut anda kelihatan mulai putih....ijinkan saya melayani anda lagi selama saya masih hadir di kota ini." Tambah nyonya Leticia.
"Nyonya Leticia....engkau sekarang istri kepala negara....berhentilah melayani saya sebagai maid." Balas Empress Alexandra menghargai bekas maidnya.
"Tapi.....tapi....tapi....saya....HUAAAAAA!!!" Nyonya Leticia menangis keras dipelukan Empress Alexandra.
Dimitri Khan dan Emperor Alexis tampak hanya bisa menggeleng-geleng kepala melihat perilaku istri-istri mereka. Mereka berdua tahu cepat atau lambat acara minum teh ini pasti berubah jadi acara keluarga dan semua formalitas dihiraukan.
..........................................
"Ibunda!" Seseorang memanggil Alexandra saat dia sedang menunjukkan buku resep masakan kepada Leticia.
"Ahh...Philip. Engkau hadir juga di acara ini." Balas sang Empress mengetahui putra bungsunya telah hadir.
"Saya tadi mengantar Raja George menemui ayahanda dan paman Dimitri. Setelah mereka bertiga sibuk berdiskusi baru saya tinggalkan untuk menemui ibunda." Jawab Marquis Philip sambil menyerahkan rangkaian bunga untuk ibunya.
"Hmmmmm.....ngomong-ngomong siapa wanita cantik dibelakang dirimu?" Tanya Alexandra melihat seorang gadis menemani putra bungsunya.
"Perkenalkan, Yang Mulia Putri Audrey, putri kedua dari Raja George III dari Venetian Kingdom. Beliau adalah teman sejak sekolah saya di Venetian Kingdom. Nenek dan kakek juga pernah mengasuh dia bersama saya saat kecil dulu." Penjelasan sang Marquis.
"Salam.....salam saya kepada ibunda, Marquis Philip, Audrey Venetian adalah nama saya. Mohon bimbingan ibunda." Salam sang Putri penuh hormat.
"Ara....ara....engkau tidak perlu tegang begitu......" Jawab Empress Alexandra.
"Oho....jadi engkau pacaran dengan Putri Audrey, Philip." Tiba-tiba Duchess Rosalina memotong pembicaraan.
Tampak Duchess Rosalina menghampiri ibu dan adiknya bersama suaminya, Duke Vladimir.
"Rosa-oneechan!" Philip tampak terkejut dia ketahuan oleh kakak perempuannya.
"Fufufufu.....hormat saya juga kepada Putri Audrey. Philip, bolehkah saya pinjam sebentar pacarmu ini." Kata sang Duchess sambil langsung memegang tangan sang Putri.
"Hei....oneechan! Jangan engkau permainkan teman kecilku." Kesal Philip melihat sang Putri dibawa kakak perempuannya.
"Iya...iya...engkau tenang saja. Lagipula engkau sebenarnya ingin bertemu dan berbicara dengan ibunda....Ohohohoho." Canda Duchess Rosalina.
".................." Marquis Philip tidak bisa berkata apa-apa.
"Sudah....sudah.....engkau pasti tahu sifat kakak perempuanmu itu. Saya sebagai suaminya belum bisa menghalangi dia." Kata Duke Vladimir menenangkan adik iparnya.
\\\\HAAAAaaaaaaaahhhhh......////
Mereka berdua hanya bisa menghela napas melihat kelakuan sang Duchess.
..................................................
Beberapa saat kemudian Duchess Rosalina dan Putri Audrey kembali. Sang putri tampak membawa setumpuk buku di kedua tangannya. Dia menyerahkan buku-buku tersebut kepada Marquis Philip.
"PHILIP! Engkau seharusnya memberitahukan kepada saya jika kakak perempuanmu adalah 'Lady Casanova'. Saya adalah fans berat karya beliau." Ungkap Putri Audrey kesal sekaligus gembira.
"EEHHH!!!! Kukira engkau tidak suka novel dan sastra." Marquis Philip terkejut mengetahui sisi lain teman kecilnya.
"Saya memang harus menuruti tata krama aristokrat tapi untuk membaca novel romantis adalah hobi saya." Ungkap Putri Audrey.
Duchess Rosalina tiba-tiba membisikkan sesuatu kepada sang Putri.
"Jika engkau jadi istri Philip nanti kita berdua tulis dan terbitkan novel 'Yuri' bersama. Engkau nanti bisa jadi penulis novel sepertiku." Bisik sang Duchess licik.
"Baik. Onee-sama. Fufufufufu." Jawab sang Putri sinis.
"Ohohohohohohoho..............." Tawa Duchess Rosalina.
"ARGGHHH!..........inilah alasan saya tidak berani memperkenalkan pacarku kepada kak Rosalina. Dia pasti mempengaruhi Audrey seperti ini." Kesal Marquis Philip kepada ibundanya.
"Sudah....sudah....ambil hikmahnya saja. Sang Putri sekarang pasti tambah dekat denganmu dan keluarga kita." Kata Duke Vladimir kepada menenangkan Marquis Philip.
"....................." Philip hanya memandang kesal kearah iparnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countess Alexandra (END/TAMAT)
خيال (فانتازيا)Alexandra adalah seorang Countess muda yang menghebohkan kalangan aristokrat Christoff Empire. Dia adalah seorang pengusaha wanita yang kaya dan cantik berasal dari Venetian Kingdom. Saat semua pria bangsawan dan pengusaha tertarik dan terpikat oleh...