Countess Alexandra beristirahat selama lima hari untuk menyembuhkan luka dikakinya. Selama itu, utusan istana atas nama Empress Lidiana mendatangi hotel tempat sang Countess setiap dua hari sekali menanyakan keadaan Lady Alexandra.
"Kelihatannya kedua kaki anda telah sembuh total, Yang Mulia Lady Alexandra. Anda bisa beraktifitas normal mulai besok hari." Kata dokter yang merawat sang Countess.
########
Dua hari setelah Countess Alexandra kembali bekerja. Sekretaris Sebastian membawakan sebuah surat resmi bersegel lambang keluarga Christoff Empire.
"Yang Mulia Lady Alexandra. Tampaknya pihak istana telah mengetahui anda telah sembuh. Sekarang mereka mengundang Lady Alexandra ke istana Cardiff. Bagaimana anda merespon surat undangan ini?" Tanya sekretaris Sebastian penuh hormat.
"Hmmmm.....kosongkan jadwal saya pada hari lusa untuk undangan ini. Sebelum waktu yang ditetapkan, tanyakan ke pihak istana apakah tujuan mengundang saya." Instruksi sang Countess.
"Saya laksanakan perintah Yang Mulia Lady Alexandra." Jawab sekretaris Sebastian.
########
Pada hari yang dijanjikan, Countess Alexandra, sekretaris Sebastian dan maid Leticia berangkat menuju istana Cardiff. Pihak istana menyebutkan Empress Lidiana ingin memesan gaun baru dari perusahaan tekstil Savarin milik Countess Alexandra.
\\\\Tock....tock....tock....tock////
"Yang Mulia Empress Lidiana. Saya mengantar Countess Alexandra sesuai perintah anda." Seorang maid istana mengantar sang Countess menemui ibu Pangeran Alexis.
"Ara...ara....ara....Selamat datang Countess Alexandra. Bagaimana kabar anda?" Tanya sang Empress antusias.
"Saya baik-baik saja. Terimakasih atas perhatian Empress Lidiana." Jawab Lady Alexandra sopan.
...........
Countess Alexandra berbincang dengan Empress Lidiana. Sang Empress ingin gaun barunya langsung di pesan dan di ukur oleh sang Countess.
"Hoooh.....rupanya anda bisa mengukur ukuran baju dan gaun pelanggan langsung tanpa bantuan orang lain." Empress Lidiana senang melihat Alexandra mengukur badan.
"Savarin Tekstil & Boutique ialah perusahaan pertama saya. Dari perusahaan tersebut saya berekspansi ke bidang lain." Jawab sang Countess sibuk mengukur di bantu maid Leticia yang mencatat ukuran gaun pesanan.
"Fufufu.....apakah Lady Alexandra berkenan menceritakan sejarah anda mendirikan perusahaan?" Tanya sang Empress antusias.
"Saya dengan senang hati menceritakannya. Semua bermula......" Sang Countess menceritakan sejarah usahanya.
"......jadi perusahaan-perusahaan anda mirip Royal warrant di negara Christoff Empire ini. Mereka menawarkan produk dan jasa eksklusif yang sulit di tiru perusahaan lain." Kesimpulan Empress Lidiana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countess Alexandra (END/TAMAT)
FantasíaAlexandra adalah seorang Countess muda yang menghebohkan kalangan aristokrat Christoff Empire. Dia adalah seorang pengusaha wanita yang kaya dan cantik berasal dari Venetian Kingdom. Saat semua pria bangsawan dan pengusaha tertarik dan terpikat oleh...