Beberapa minggu setelah kunjungan Countess Alexandra ke istana Cardiff dan menerima pesanan gaun untuk Empress Lidiana.
Sang Countess sering datang ke istana untuk menyesuaikan ukuran gaun dan memberitahukan perkembangan gaun Empress Lidiana.
Tetapi, di luar dugaan kunjungan berkala Countess Alexandra ini menimbulkan kecurigaan di kalangan wanita-wanita muda aristokrat yang mencurigai sang Countess sedang mendekati Pangeran mahkota Alexis.
#######
Suatu pagi yang cerah di departement store Ophelia, Christoff City. Empat wanita muda bangsawan Christoff Empire mendatangi receptionist toko.
"Selamat datang di Departement Store Ophelia." Sambut receptionist ramah.
"Kami ingin bertemu dengan Countess Alexandra. Segera buatkan appoinment dengan beliau secepatnya. SEKARANG JUGA!" Tegas wanita-wanita muda aristokrat tinggi hati.
"Baik...baik...kami segera melaksanakan perintah anda. Mohin di tunggu." Jawab receptionist berusaha ramah.
Countess Alexandra yang memperhatikan kejadian tersebut dari ruang rapat manajemen segera bertindak.
"Leticia, segera siapkan ruang VIP. Simpan sarapan saya ini. Dan batalkan semua rapat atau appoinment saya pagi ini." Instruksi sang Countess sambil berjalan keluar ruangan.
Lima menit kemudian Countess Alexandra tiba di lobby departement store Ophelia.
"Selamat datang di departement store Ophelia. Perkenalkan Alexandra von Vienna nama saya." Hormat sang Countess kepada para wanita aristokrat tersebut.
"Countess Alexandra. Ada sesuatu hal yang hendak kami bicarakan dengan anda." Ungkap seorang Duchess.
"Baik. Saya telah mempersiapkan ruangan khusus untuk anda sekalian. Silahkan ikuti saya." Pandu Lady Alexandra.
Di dalam ruangan VIP yang mewah. Empat wanita aristokrat tersebut langsung menyebutkan tujuan kedatangan mereka.
"Countess Alexandra. Saya minta anda segera berhenti mendekati Pangeran mahkota Alexis. Beliau hanya pantas didampingi wanita bangsawan dari negara Christoff Empire ini." Kata seorang Duchess bernama Rebecca.
"Benar. Duchess Rebecca. Countess Alexandra berasal dari aristokrat negara lain. Beliau tidak mungkin menjadi mendampingi keluarga kerajaan Christoff Empire." Tambah Earl Olivia membenarkan temannya.
"Hanya Duchess Eliza, putri perdana menteri, yang pantas menjadi istri Pangeran mahkota Alexis." Kata Earl Anna.
"Dengarkan, Countess Alexandra. Saya sarankan anda segera menjauhi sang Pangeran." Tambah Viscount Mary.
Countess Alexandra mendengarkan semua tuduhan dan cercaan para wanita aristokrat tersebut dengan sabar. Kemudian, dia menjawab semua tuduhan tersebut dengan tenang dan sabar.
"Mohon maafkan kekurangan saya. Tapi, sungguh saya tidak ada niat saya untuk mendekati Pangeran mahkota Alexis." Jawab Countess Alexandra tetap ramah dan sabar.
"Saya berkunjung ke istana Cardiff untuk mengukur gaun pesanan Yang Mulia Empress Lidiana. Anda sekalian bisa melihat copy tanda terima dan desain-desain gaun yang dipesan beliau." Tambah sang Countess.
Maid Leticia mengambil dan memperlihatkan semua copy dokumen dan desain yang dipesan oleh Empress Lidiana. Lady Alexandra menunjukkan semua dokuen tersebut kepada wanita-wanita aristokrat tersebut hingga mereka puas dengan penjelasannya.
Dua jam kemudian, Countess Alexandra dan maid Leticia telah selesai menyakinkan wanita-wanita bangsawan tersebut dan mengantar mereka pulang.
"Fiiuhhhh.....akhirnya selesai juga. Leticia, bisakah saya minta air es. Saya haus sekali." Kata Countess Alexandra.
"Terimakasih atas kerja keras anda. Yang Mulia Lady Alexandra." Ungkap sang maid sambil menyerahkan segelas air es kepada nonanya.
"Saya tidak apa-apa. Tenanglah, Leticia......" Jawab sang Countess sambil meneguk gelas air es hingga habis.
Tetapi, di mata maid Leticia. Countess Alexandra kelihatan gemetaran setelah menghadapi cercaan dari para wanita-wanita aristokrat tersebut. Sang maid langsung bersimpati dengan nonanya.
"Yang mulia Lady Alexandra kelihatan gemetaran dan shock. Kasihan beliau. Saya harus melaporkan ini kepada sekretaris Sebastian." Pikir sang maid.
Saat sang maid keluar dari ruangan telah menunggu sekretaris Sebastian dan beberapa staf executive.
"Yang Mulia Lady Alexandra tadi gemetaran. Saat ini beliau sedang beristirahat." Lapor maid Leticia kepada sekretaris Sebastian.
Sekretaris Sebastian tetap tenang dan diam. Tetapi, staf executive yang ikut mendengar terlihat emosi.
########
Sore itu, di ruang ganti karyawan. Semua pegawai departement store Ophelia langsung ribut membicarakan kejadian yang dialami Countess Alexandra.
"Tadi saya dengar Lady Alexandra menangis setelah selesai mengantar pulang para wanita bangsawan tersebut." Ungkap seorang junior executive wanita.
"Berani sekali mereka menghina dan menuduh Countess Alexandra!!" Balas seorang attendant bagian handycraft.
"Apa mungkin salah satu dari mereka memukul sang Countess dengan kipas saat berada di dalam ruangan. Sungguh kurang ajar mereka!!!!" Teriak seorang attendant bagian fashion.
"Awas saja jika mereka berani kembali berbelanja di departement store Ophelia ini. Saya akan menghiraukan mereka." Seorang customer service wanita marah.
"Bagian receptionist pasti mencatat identitas mereka. Beritahukan nama-nama mereka dan sebarkan ke seluruh pegawai di bagian-bagian departement store. Perlakukan mereka seperti kemauan kalian." Teriak seorang executive wanita.
"BAIK!!!!" Teriak semua pegawai wanita di ruang ganti karyawan.
Di ruang ganti karyawan pria. Sekretaris Sebastian tersenyum mendengar tekad para pegawai wanita.
Dia pun segera kembali ke ruangan kerjanya dan menulis memo penting ditujukan ke kantor pusat departement store Ophelia di Venetian Kingdom.
"Berani sekali kalian melukai perasaan Yang Mulia Lady Alexandra. Inilah balasan saya....hehehehe." Pikir sekretaris Sebastian tersenyum licik.
##########
Sementara itu, Countess Alexandra yang tidak mengerti apa-apa hanya bisa berkata setelah semuanya terungkap kemudian.
"Saya hanya gemetaran karena tidak terbiasa minum air es. Kenapa jadi seperti ini." Pikir sang Countess bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countess Alexandra (END/TAMAT)
FantasyAlexandra adalah seorang Countess muda yang menghebohkan kalangan aristokrat Christoff Empire. Dia adalah seorang pengusaha wanita yang kaya dan cantik berasal dari Venetian Kingdom. Saat semua pria bangsawan dan pengusaha tertarik dan terpikat oleh...