"COUNTESS ALEXANDRA....bolehkah saya meminta anda bersedia berdansa bersama saya." Kata Pangeran mahkota Alexis kepada sang Countess.
Kata-kata ringan tersebut membuat suasana aula dansa mendadak membeku. Semua tamu undangan melihat kearah Pangeran mahkota Alexis dan Countess Alexandra. Mereka ingin tahu siapa gadis muda yang diajak langsung oleh Pangeran mahkota Alexis untuk pertama kalinya. Sang Pangeran mahkota selama ini hanya menerima ajakan dansa saja.
"Ya?...." Lady Alexandra langsung tanpa sadar mengucapkan dia menerima ajakan dansa tersebut karena kebiasaan etiket aristokratnya.
\\\\KYAAAA!!!!.....////
Semua wanita muda aristokrat langsung berteriak kegirangan, galau dan emosi mengetahui pria idaman mereka, Pangeran mahkota Alexis memilih seorang gadis langsung.
"Saya anggap perkataan anda tadi tanda setuju, Lady Alexandra." Pangeran Alexis tersenyum senang.
"Eeeeehhhh....aaahhhhh....tapi saya tadi....." Sang Countess kebingungan hendak mencari alasan.
Lady Alexandra melihat kedua orang tuanya, pasangan Rommel dan Elizabeth, kelompok Lady Rebecca dan suami istri duta besar Venetian Kingdom sangat terharu dan berharap ajakan dansa tersebut diterima sang Lady.
Semula Lady Alexandra berniat menolak tapi saat dia bertatapan mata dengan ibundanya, Countess Lily memberi isyarat 'Aku akan membunuhmu jika engkau menolak ajakan sang Pangeran' kepada sang Lady.
"Saya....saya menerima ajakan berdansa bersama anda, Yang Mulia Pangeran Alexis. Mohon bimbing saya." Jawab Countess Alexandra malu.
\\\\WAAAAAAAA.......////
Serentak semua tamu bersorak dan membicarakan hubungan antara Pangeran mahkota Alexis dan Countess Alexandra.
Sang Pangeran tidak peduli pembicaraan orang lain kemudian langsung mengajak Lady Alexandra ke tengah aula dansa dan mulai berdansa berdua. Mereka berdansa diiringi musik orchestra kerajaan di tonton banyak orang.
Saat semua tamu wanita kagum dan iri melihat Countess Alexandra berdansa dengan Pangeran Alexis. Sang Countess berusaha mencari alasan kenapa dia yang dipilih oleh Pangeran Alexis sebagai partner dansanya.
"Uwwaaaaa.....kenapa....kenapa si Alexis keparat ini memilih saya sebagai partner dansa acara Grand Ball Dance malam ini.....eeekkkk.....pandangan mata para wanita-wanita muda aristokrat yang lain menjadi sangat tajam.....saya pasti dijadikan bulan-bulanan setelah dansa ini selesai....uuhhhhh." Pikir Lady Alexandra menyesali dirinya tidak berdaya.
Pangeran Alexis tersenyum senang melihat Countess Alexandra, partner dansanya, kelihatan malu saat berdansa dengannya.
"Tenanglah, Lady Alexandra. Saya akan mengumumkan sesuatu yang akan melindungi dirimu menjelang acara dansa selesai. Engkau bisa kembali ke keluargamu dan teman-temanmu. Mereka akan melindungimu sampai waktunya tiba." Bisik sang Pangeran.
"Eeeehhh.....apa.....maksud anda.....Yang Mulia Pangeran Alexis." Bisik Lady Alexandra bingung.
"Engkau akan tahu nanti....." Sang Pangeran tersenyum saat melihat Lady Alexandra kebingungan.
Mereka berdua berdansa hingga musik selesai. Pangeran mahkota Alexis mengantar Countess Alexandra kembali ke kedua orang tuanya. Sang Pangeran kemudin langsung berpamitan meninggalkan sang Countess yang masih terbengong.
\\\\Onee-Sama berlindunglah di belakang kami.////
Kata Lady Rebecca dan teman-teman murid lulusan ibunda sang Countess.
Lady Alexandra melihat kedua orang tuanya, pasangan Major Rommel-Elizabeth dan murid-murid Countess Lily menutupi dirinya membentuk barisan.
\\\\Kami ingin berbicara dengan Countess Alexandra.////
\\\\Bagaimana anda bisa diajak berdansa oleh Pangeran mahkota Alexis.////
\\\\Cara apa yang anda lakukan hingga bisa diajak berdansa oleh Pangeran mahkota Alexis.////
\\\\COUNTESS ALEXANDRA!!!/////
Sejumlah tamu wanita muda bangsawan hendak menghampiri Countess Alexandra dengan wajah seram.
"Eeekkkk......terkutuk engkau, Alexis.......semua ini gara-gara engkau....aku tidak akan memaafkanmu untuk ini." Pikir Lady Alexandra panik.
\\\\Kami adalah teman Countess Alexandra.....anda harus minta ijin kami jika ingin berbicara dengan beliau.////
Ungkap teman-teman Countess Alexandra dan murid-murid lulusan ibunda sang Lady.
Acara Grand Ball Dance tahun ini kemudian dikenang sebagai malam pertama kali 'Lily Knighthood' muncul dihadapan publik. Para tamu acara dansa terbagi antara yang membela Lady Alexandra dan yang memusuhi sang Countess.
..........
Beberapa saat kemudian. Countess Alexandra dengan susah payah akhirnya berhasil menyelinap keluar dari ruangan aula dansa. Dia dengan berat hati harus meninggalkan kedua orang tuanya, teman-temannya dan orang-orang yang mendukungnya.
"Uuuggghhhh.....kenapa semua jadi begini...besok pasti para wanita-wanita aristokrat itu berbondong-bondong menuju departement store Ophelia untuk mengejar saya." Pikir Lady Alexandra.
"Kasihan para karyawan....saya tidak mau kejadian empat wanita bangsawan dahulu terulang lagi....apalagi dalam sekala besar....hiiii!" Pikir jauh sang Countess.
Lady Alexandra berjalan di sepanjang koridor istana sambil mengintip ruangan untuk mencari tempat bersembunyi hingga acara dansa selesai.
"COUNTESS ALEXANDRA!!!!"
Tiba-tiba dia mendengar seorang wanita berteriak dibelakangnya. Sang Countess mengenali suara wanita tersebut karena mereka berdua telah bertemu beberapa waktu lalu. Duchess Eliza, putri Perdana Menteri, kelihatan marah besar dan menghampiri Lady Alexandra.
"Uwaaaa.....ini namanya 'sudah jatuh tertimpa tangga pula'.....soob." Pikir sang Countess menyesali kejadian beruntun yang dialaminya.
"Selamat malam, Duchess Eliza. Senang bertemu anda kembali." Sapa Countess Alexandra berusaha ramah walau tahu sang Duchess kelihatan berang.
"Countess Alexandra. Saya telah tiga kali.....TIGA KALI....memperingatkan anda untuk berhenti mendekati Pangeran mahkota Alexis. Anda sungguh berani menghiraukan nasehat (ancaman) saya." Kata Duchess Eliza marah.
"Tenang...tenanglah....Lady Eliza......saya sungguh tidak pernah berniat sekalipun mendekati Pangeran mahkota Alexis.....beliau sendiri yang malam ini menawarkan dansa bersama saya......sabar Duchess Eliza." Bujuk Lady Alexandra.
"Jika saya menolak beliau justru saya akan dikenai 'Lese Majeste'......oleh karena itu saya dengan berat hati menerima dansa beliau." Tambah sang Countess beralasan.
"SAYA TIDAK PERCAYA......tadi beberapa kali Pangeran Alexis mendekap mesra diri anda saat berdansa.....semua tamu melihat betapa intimnya anda dan sang Pangeran.....mau ditaruh dimana muka saya ini!!!!" Lady Eliza bertambah marah.
"Sabar.....sabar Lady Eliza.....uuummmmm.....maafkan saya jika tidak sengaja......ampuni saya....hiiiii!!" Panik Lady Alexandra.
"Padahal ayahanda saya, Duke Antoine, telah memberitahukan bahwa saya akan bertunangan dengan Pangeran mahkota Alexis dan akan diumumkan malam ini saat Grand Ball Dance.....COUNTESS ALEXANDRA.....anda telah mempermalukan saya!!!!" Duchess Eliza kelihatan bersiap menampar sang Countess.
"Hiiiii......maafkan saya......sungguh bukan niat saya......." Sang Duchess berusaha menghindari tamparan tersebut.
"ELIZA APA YANG ENGKAU LAKUKAN!!!!!" Terdengar teriakan seorang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countess Alexandra (END/TAMAT)
FantasyAlexandra adalah seorang Countess muda yang menghebohkan kalangan aristokrat Christoff Empire. Dia adalah seorang pengusaha wanita yang kaya dan cantik berasal dari Venetian Kingdom. Saat semua pria bangsawan dan pengusaha tertarik dan terpikat oleh...