Chapter 5 Countess dan Pangeran

1K 100 3
                                    

Suatu pagi yang cerah di istana Cardiff, pusat negara Christoff Empire

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu pagi yang cerah di istana Cardiff, pusat negara Christoff Empire. Seorang pria tampan dan muda tampak sedang berjalan terburu-buru bersama butler pribadinya.

"Yang Mulia Pangeran mahkota Alexis! Saya mohon berhentilah menghindar dan kembali ke pekerjaan anda." Sang butler berusaha sekuat tenaga mengikuti tuan mudanya.

"TIDAK! Saya tidak mau ke ruangan kerja tersebut. Para nona-nona muda tersebut pasti akan mencegat saya di koridor atau ruangan kerja supaya saya memilih mereka sebagai pasangan dansa akhir pekan ini." Teriak Pangeran Alexis kesal.

"Yang Mulia Pangeran. Berhentilah bersikap seperti anak kecil. Anda adalah seorang Jendral terhormat dan negarawan yang handal. Anda bisa berterus terang saat menghadapi para nona-nona muda bangsawan tersebut." Sanggah sang butler, bernama Brian.

"Dan mereka pasti lebih bersemangat untuk memaksa kehendak mereka seperti kawanan serigala. TIDAK, TIDAK, sudah cukup setiap tahun saya mengalami hal ini." Ungkap Pangeran Alexis kesal.

"Yang Mulia Pangeran Alexis. Pekerjaan anda menjadi terbengkalai dan menumpuk. Kasihan staff lain bertugas menangani pekerjaan anda. Mereka tidak bisa bekerja maksimal jika pekerjaan anda belum selesai." Tegas sang Butler kesal.

\\\\YANG MULIA PANGERAN MAHKOTA ALEXIS!!!!//// Terdengar teriakan gadis-gadis muda bangsawan yang segera berjalan cepat menuju tempat sang Pangeran dan butler berada.

"Ohhh tidak....." Pangeran Alexis hanya bisa menghela napas panjang dan bersikap ramah melayani para wanita-wanita muda aristokrat tersebut.

"Semoga yang Mulia Pangeran Alexis segera menemukan pasangan hidupnya secepatnya. Kumohon Tuhan. Kasihan dia seperti ini." Sang butler berdo'a dalam hatinya tidak tega melihat tuannya dikelilingi nona-nona muda aristokrat.

##########

Sementara itu di salah satu ruangan di gedung kedutaan besar Venetian Kingdom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu di salah satu ruangan di gedung kedutaan besar Venetian Kingdom. Countess Alexandra sedang bertamu dengan duta besar Venetian Kingdom, Baron Floyd dan istrinya Yuuri Folger.

"Senang bertemu kembali Countess Alexandra. Sudah tiga tahun kita tidak bertemu sejak Carnavalle di Venice." Ucap Baron Floyd ramah.

"Ohhh.....senangnya saya bertemu kembali dengan nona Alexandra manisku.....saya rindu mengobrol dengan anda tentang fashion terbaru." Nyonya Yuuri gembira dan tanpa sungkan memeluk lembut sang Countess.

"Paman Floyd dan bibi Yuuri. Saya senang anda berdua sehat dan baik-baik saja." Countess Alexandra tersenyum senang.

"Ara......ara.......sudah kita tidak perlu sungkan lagi. Apakah engkau ada kesulitan nona manisku?" Tanya Nyonya Yuuri berseri-seri.

"Hihihihi.....bibi Yuuri masih tanggap seperti dulu. Begini, saya menerima surat undangan Grand Ball Dance yang akan dilaksanakan malam minggu nanti. Ummm.....saya baru sebulan tinggal di Christoff City sehingga saya masih belum punya pendamping untuk menemani saya ke pesta Grand Ball Dance." Ungkap Countess Alexandra tersipu-sipu malu.

"Awwww.....keponakanku. Engkau tidak perlu khawatir nak. Saya dan istri saya tanpa sungkan akan mendampingimu menghadiri pesta dansa tersebut. Janganlah khawatir."

"Benarkah! Terimakasih Paman Floyd. Terimakasih Bibi Yuuri." Lady Alexandra gembira sekali.

"Ohohohoho......sudah tentu saya akan mengawalmu di pesta dansa nanti supaya semua tikus-tikus aristokrat itu tidak mendekatimu.....fufufu." Nyonya Yuuri bersemangat melindungi sang Countess.

"Hahahaha....."

"Ohohohoho...."

"Hihihihi......"

Baron Floyd, Baroness Yuuri dan Countess Alexandra tertawa senang bertiga.

###########

Sementara di istana Cardiff diputuskan bahwa Pangeran mahkota Alexis akan menemani ibunda dan ayahandanya, Emperor dan Empress Christoff. Para wanita-wanita muda bangsawan sempat kecewa tapi kembali bersemangat ingin berdansa dengan sang Pangeran.

"Aku harus bisa kabur dari Grand Ball Dance malam minggu ini." Pikir Pangeran mahkota Alexis cemas.

########

"Saya harus bisa hadir di pesta dansa dan bertemu Alexis keparat itu. Tunggulah pembalasanku pangeran....fufufu." Dalam hati Countess Alexandra mengharapkan pesta tersebut.

Countess Alexandra (END/TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang