Suatu tengah malam di ruang pertemuan executive departement store Ophelia di Christoff City. Sekretaris Sebastian menunggu di ruangan tersebut dengan sabar.
\\\\Tock....tock....tock....tock////
"Permisi. Sekretaris Sebastian. Para tamu anda telah tiba. Saya mengantar mereka kemari." Kata petugas jaga toko.
"Terimakasih. Persilahkan mereka semua masuk." Jawab sang sekretaris.
Para tamu masuk ruangan dan duduk di kursi yang setiap pagi dipakai oleh para executive dan manajer toko.
Sekretaris Sebastian memastikan semua tamu yang diundangnya hadir dan memulai pertemuan.
"Terimakasih atas kehadiran tuan dan nona. Saya langsung pada topik......." Sang sekretaris mulai menjabarkan point-point topik pertemuan tersebut.
"........jadi inilah situasi kita saat ini." Kata sekretaris Sebastian mengakhiri presentasinya.
"..............." Semua peserta rapat diam merenungi penjelasan sang sekretaris.
"Ini sungguh luar biasa. Informasi ini bisa menjatuhkan banyak kaum bangsawan yang berkuasa. Saya berniat memberitahukan kepada Pangeran Alexis." Ungkap Major Rommel pertama kali memecahkan keheningan rapat.
"Sebaiknya jangan, Ed. Pangeran Alexis pasti akan memfokuskan dirinya menyelesaikan situasi ini sehingga mungkin mempengaruhi hubungannya dengan Lady Alexandra. Kita tidak boleh mempengaruhi hubungan mereka berdua." Baroness Montgomery menyanggah usul tersebut.
"Benar....jika mereka terbongkar sekarang maka pimpinan mereka akan cuci tangan dan membiarkan bawahan mereka ditangkap. Saya paham modus mereka ini." Tambah Count Richard.
"Jadi ini latar belakang mereka memprovokasi North Tribe untuk berperang melawan Christoff Empire. Modus mereka mirip dengan invasi FreeGrande dua dekade lalu." Jawab Dimitri.
"Benar. Untungnya Pangeran Alexis menyetujui gencatan senjata dan perjanjian damai dibawah negosiasi Lady Alexandra sehingga perang di utara batal." Tambah sekretaris Sebastian.
"Dampaknya mereka sekarang menjadikan Onee-Sama sebagai target percobaan pembunuhan akhir-akhir ini. Sungguh keterlaluan!" Berang Lady Anna.
"Sejauh ini pembunuh bayaran mereka bukan tandingan unit-unit specialist perusahaan kita. Tapi akan lebih baik jika gangguan ini lenyap hingga akar-akarnya." Kata Commander Price.
"Oleh karena itu. Saya ingin tahu saran dan ide kalian semua......." Sekretaris Sebastian memoderator rapat tersebut.
............
Dua jam kemudian. Pertemuan tersebut berhasil merumuskan rencana besar.
"Saya akan menghubungi ayahanda saya, Great Ivan Khan. Beliau pasti mendukung rencana ini." Ungkap Dimitri.
"Detail keamanan Lady Alexandra akan diatur oleh unit 101 langsung oleh saya sendiri." Tegas Commander Price.
"Sudah waktunya kelompok aristokrat kuno itu dilenyapkan. Selama mereka masih berpengaruh negara ini belum bisa maju. Pihak saya akan bergerak membersihkan angkatan bersenjata dari pengikut mereka." Geram Major Rommel.
"Berikut ini saya bawakan file-file lady-lady aristokrat yang berusaha mengejar sang Pangeran. Apapun yang terjadi Onee-Sama harus menikah dengan Pangeran mahkota Alexis." Lady Anna bersemangat.
"Hmmm....saya baca disini lady yang paling nomor satu dalam berusaha menjadi kandidat tunangan Pangeran Alexis ialah Lady Eliza, putri Perdana Menteri." Sekretaris Sebastian sedikit cemas.
"Ohohoho....jangan khawatir, sekretaris Sebastian. Kami punya ide untuk menggagalkan rencana Lady Eliza. Saya jamin Lady Alexandra tidak punya saingan lagi jika ide ini berjalan lancar...fufufu." Jawab maid Lucia tersenyum licik.
"Selain mencegah kaum extremist ini bisa mencelakai Lady Alexandra terus menerus. Kita harus mempreteli sumber-sumber pendanaan mereka. Saya akan lakukan penyelidikan terhadap aktifitas mereka." Usul sekretaris Sebastian.
"Tidak perlu repot-repot, Sebastian. Divisi intel Soyetsu Mercenaries telah mengidentifikasi sumber-sumber pendanaan mereka." Sanggah Commander Price sambil mengeluarkan sebuah file tebal.
"Wow....penyelundupan, pemalsuan, perdagangan barang terlarang, penjualan senjata dan amunisi, lelang ilegal.......jika ini semua dilumpuhkan mereka lumpuh total......biar saya tindak lanjuti." Jawab sang Sekretaris sinis.
"Terkait semua ini, apakah sebaiknya kita memberitahu Lady Alexandra. Sang Lady cepat atau lambat akan mengetahui aktifitas kita." Lady Elizabeth Montgomery khawatir.
"Jangan khawatir Lady Elizabeth. kami akan memberitahukan Lady Alexandra tahap demi tahap sehingga beliau tidak terkejut. Sang Countess juga pengertian....tenang saja." Jawab maid Lucia.
"Baiklah dengan ini kita semua sepakat dan mengerti tugas masing-masing. Saya beri nama rencana ini sebagai operasi 'Sledgehammer.' Demi Lady Alexandra.....CHEERS!!!" Sekretaris Sebastian mengangkat gelas minumannya.
\\\\CHEEERRRSsssss.....////
Semua peserta rapat mengangkat gelasnya dan bertekad membantu Lady Alexandra.
"Tunggulah Lady Alexandra. Kami pasti menolongmu." Pikir maid Leticia, Major Rommel dan Baroness Montgomery.
"Tunggulah kami Onee-Sama. Kami pasti sukses menjodohkanmu dengan Pangeran mahkota Alexis." Pikir Lady Anna.
#############
Sementara semua teman, kerabat dan saudara angkat Countess Alexandra semakin serius mendukungnya. Sang Countess bermimpi aneh.
"Uuummmm....kenapa semua kelinci di peternakan kelinciku pindah ke peternakan kelinci si keparat Alexis itu.....uuuhhhh.......terkutuk kau, Alexis." Mimpi Lady Alexandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Countess Alexandra (END/TAMAT)
FantasyAlexandra adalah seorang Countess muda yang menghebohkan kalangan aristokrat Christoff Empire. Dia adalah seorang pengusaha wanita yang kaya dan cantik berasal dari Venetian Kingdom. Saat semua pria bangsawan dan pengusaha tertarik dan terpikat oleh...