Chapter 15 Countess dan kue valentin

525 50 12
                                    

Saat Christoff Empire memasuki musim semi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Christoff Empire memasuki musim semi. Ada suatu perayaan yang di tunggu oleh kaum pria dan wanita muda di negara tersebut. Hari Valentin (love day) adalah tradisi di mana para pria dan gadis muda saling bertukar hadiah untuk menyatakan cinta mereka.

Semua kalangan terpengaruh oleh persiapan hari istimewa tersebut, termasuk, Lady Alexandra.

"Ummm....Leticia.....bolehkah saya pinjam ruangan dapur hotel untuk membuat dan memanggang kue kering (cookies) untuk hari Valentin." Kata sang Countess malu-malu.

"Anda tidak perlu berbuat seperti itu, Yang Mulia Lady Alexandra. Biarkan staf hotel untuk menyiapkan kue kering sesuai pesanan anda." Sanggah maid Leticia tidak ingin merepotkan nona nya.

"Tidak....bukan begitu....Leticia.....saya.....ummm....hanya ingin membuat dan memanggang kue kering sendiri. Saya tidak ingin kue saya dibuatkan oleh orang lain." Lady Alexandra berusaha menutupi rasa malunya.

"Awwww....pasti kue kering tersebut untuk seseorang Yang Mulia Lady Alexandra sukai atau kagumi. Siapakah dia?" Tanya maid Leticia menggoda nona nya.

"Aaahhh....ummmm.....hentikan canda engkau, Leticia. Saya hanya ingin memakai ruang dapur selama sejam saja untuk memasak sesuatu. Jangan tanya lebih lanjut lagi." Sanggah sang Countess bertambah merah malu.

Saat maid Leticia senang dan mengira nonanya hendak membuat kue kering untuk Pangeran mahkota Alexis. Lady Alexandra punya pikiran lain.

"Uggghhh.....jangan bercanda engkau, Leticia. Saya akhirnya bisa mendapatkan racun arsenik ini. Racun ini akan saya campurkan dalam kue kering yang akan saya berikan kepada si keparat Alexis....mampuslah engkau Alexis.....fufufu." Pikir Countess Alexandra berpikiran jahat.

#########

Pada malam hari yang ditentukan. Lady Alexandra membooking dapur restaurant Emerald Hotel untuk membuat kue kering. Dia menuangkan beberapa sendok racun ke dalam adonan kue dan memanggangnya di oven besar restaurant.

Tetapi, hasil kue kering yang di buat oleh Countess Alexandra tidak sesuai harapan. Hampir semua kue kering buatannya hitam hangus karena terlalu lama di panggang. Sang Countess tidak putus asa kemudian membuat adonan kue baru yang diberi racun lalu dipanggang dan hasilnya hitam hangus berulang lagi.

Lady Alexandra membuat adonan kue dan memberi racun hingga memakai seluruh satu botol habis. Tetapi, kue kering hasil buatannya selalu hitam hangus. Saat sang Countess putus asa, maid Leticia menengok nona nya dan terkejut melihat tumpukan kue kering gosong yang dibuat oleh Lady Alexandra.

"Yang Mulia Lady Alexandra. Apakah anda belum bisa memasak selama ini?" Tanya sang maid.

"Uhhhh.....silahkan jika engkau mau mengejek aku. Iya, saya selama ini hanya membeli makanan siap saji atau makanan kaleng. Puas." Countess Alexandra mulai menangis melihat kue kering hasil karyanya hitam hangus.

Countess Alexandra (END/TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang