Aku di sini untuk memulai kisahku yang baru. Tanpa kamu.
***
Setelah mengantar Felix terlebih dahulu mengurusi apartemennya, Rheana berjalan bersama sopir itu untuk mengangkuti barang-barang Felix, karena Felix hanya membawa tas kecilnya saja.
"Permisi. Saya ingin check In. Ada 2 kamar kosong?" tanya Rheana dengan suara yang seperti baru belajar bahasa Indonesia.
"Dengan?"
"Anne Aldebaran."
"Oke. Staff kami akan mengantar anda. Dan ini kuncinya."
"Thank you very much." jawab Rheana seraya mengambil ke dua kunci kamar itu.
Rheana berhenti pada dua pintu kamar yang saling berhadapan.
"Maaf. Siapa namamu?" tanya Rheana pada sopir muda itu.Sopir muda itu terkejut. Saat nyonyanya menanyai namanya menggunakan bahasa Indonesia yang fasih. Tidak seperti sewaktu di bawah tadi.
"Andrian."
"Andrian? Oh oke terima kasih banyak. Kau boleh pulang. Sore kau bisa kemari lagi mengantarku ke Apartemen tadi."
"Baik. Nyonya." Andrian akan berbalik, namun Rheana kembali memanggilnya.
"Tunggu--Apa kau sudah menikah?" tanya Rheana yang membuat Andrian langsung menoleh ke belakang lagi.
"Ti--tidak. Saya masih kuliah."
"Ouuh. Kalau ada perlu sesuatu. Kau bisa menghubungi saya."
"Terima kasih banyak. Nyonya."
"Oh ya. Maafkan teman saya tadi. Dia memang orang yang seperti itu."
"Tidak apa. Lagi pula saya tidak seberapa mengerti apa ucapan kalian yang menggunakan bahasa belanda." Rheana mengangguk lega. Dia menatap sopirnya itu hingga menghilang dari Lift. Dan kemudian ia memasukkan barang-barang Felix ke kamar Felix lalu menguncinya seperti tadi.
Rheana membuka pintu kamarnya dan ruangan itu juga gelap. Ia menyalakan lampu dan menutup pintu. Membuka jendela, kemudian mematikan lampu. Rheana begitu menikmati kamarnya yang terkesan mewah dan elegant. Namun, kamar apartemennya itu lebih nyaman dari kamar mana pun.
***
Felix berjalan gontai ke kamar apartemen yang di beli (lagi) oleh Rheana. Entah apa yang di pikirkan majikannya itu. Rheana benar-benar membuat kehidupan barunya.
Brak!
Felix jatuh di tabrak seorang wanita. Mungkin wanita itu seumuran Rheana. "Sorry," kata wanita itu.
"Nothing." balas Felix menepuk-nepuk bokongnya yang berdebu.
"Wait-- apa kamu yang membeli kamar di sana?" tanya wanita itu menggunakan bahasa Inggris. Felix mengangguk.
"Bukan saya. Tapi untuk majikan saya."
"Majikan?"
"Ya. Namanya------"
"Wah. Mrs Felix. Senang bertemu dengan anda." kata Ibu Rossa memotong ucapan Felix yang belum tuntas di katakan. Felix tersenyum pada Ibu Rossa, juga pada dua bodyguardnya yang berbadan atletis itu. Ingatkan kembali jika Felix itu-- orang yang suka dengan s**s.
"Senang bertemu denganmu juga, Rossa." jawab Felix dengan tersenyum.
"Sudah di bereskan?" tanya Felix.
"Sudah. Sesuai dengan apa yang anda perintahkan."
"Oke. Baiklah mari kita bicarakan tentang harganya, sambil makan siang? Bagaimana Rossa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/121387415-288-k301976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Of Reincarnation [COMPLETED]
RomanceRheana Alarice, sungguh tidak mempercayai jika Reinkarnasi itu benar-benar ada hingga ia di hadapkan oleh satu kenyataan bahwa Dia adalah reinkarnasi dari gadis Belanda yang mencintai penduduk pribumi, Satya. Ketika cinta yang tak dapat di satukan d...