Jika bukan dia, maka Aku tidak akan menikah dengan siapa pun. Bahkan jika Aku harus mati karena menentangmu, Aku hanya ingin dia.
-Caroline-
***
Benteng kediaman tempat dimana Caroline dan kakaknya, Nick Fernandez tinggal. Saat ini tengah membuat pesta kecil untuk kedatangan orang tua mereka.
Di kamar Caroline, penjagaan sangat ketat, Caroline sendiri bingung, mengapa kakaknya begitu mengawasinya? Ia pun bisa keluar kamar saat rombongan Kedua orang tuanya telah sampai di Batavia.
"Ini kesempatanku untuk pergi dari sini, saat semua orang menyambut Mom and dad." pikir Caroline dalam hati.
Caroline pun mengendap-endap menuju pintu belakang, pintu belakang penjagaannya tidak terlalu ketat, hanya saja Caroline harus pandai dalam mengelabui para tentara itu. Setelah bebas ia pun langsung bertemu dengan Satya.
"Mengapa lama?" tanya Satya, rupanya ia sudah menunggu Caroline sejak matahari belum terlihat sama sekali.
"Maafkan Aku Satya, Mereka semua baru datang, jadi aku bisa bebas sekarang," jawab Caroline ngos-ngosan.
"Jangan bilang kau kabur lagi?" Caroline hanya terkekeh akan hobinya, yaitu kabur dari kakaknya. Ia sudah terbiasa melakukannya saat ia masih kecil dan mengenal Satya.
"Sekarang, apa yang ingin kau bicarakan? Kau mengatakan pada ku di surat itu karena kau ingin membahas sesuatu kan?"
Flashback on*
Caroline menulis surat untuk Satya dan mengatakan bahwa esok hari ia tidak bisa bertemu dengannya karena orang tuanya akan datang, dan ia dilarang oleh kakaknya keluar dari benteng.
Satya pun menerima surat itu 30 menit setelah Caroline menulisnya. Awalnya ia gembira karena surat itu berasal dari Caroline, namun setelah ia membaca isinya mendadak semuanya seperti terhempas begitu saja. Padahal esok harinya ia ingin mengatakan sesuatu pada Caroline.
Satya pun membalas Surat Caroline. Bahwa Caroline besok harus menemuinya bagaimana pun caranya, karena ada sesuatu yang ingin ia sampaikan.Caroline menerima surat balasan itu, dan dia dilema. "Bagaimana cara ia keluar dari benteng ini?" Pikirnya.
Flashback off*
"Satyaaa..." panggil Caroline untuk menyadarkan Satya yang sedang melamun.
"Hmm. Begini. A--aku sebenarnya---"
"What??" tanya Caroline penasaran.
"A--a--a--aku..."
"Katakan Satya! Tolong jangan buang waktu ku disini, kakakku pasti akan mencariku." Satya pun mencoba menenangkan pikiran dan detak jantungnya. Dan menyakinkan dirinya bahwa ia bisa.
"A-aku jatuh cinta pada seorang gadis," kata Satya dengan cepat.
"Kau menyuruhku kesini hanya untuk mendengarkan itu?" tanya Caroline tak percaya. Caroline pun beranjak dari sana, entah mengapa hati nya sakit saat mendengar Satya mencintai seorang gadis.
"Tunggu! Kau tak ingin bertanya siapa gadis itu?" Caroline menghentikan keinginannya, dan ia menatap Satya Datar.
"Tidakk!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Of Reincarnation [COMPLETED]
RomansaRheana Alarice, sungguh tidak mempercayai jika Reinkarnasi itu benar-benar ada hingga ia di hadapkan oleh satu kenyataan bahwa Dia adalah reinkarnasi dari gadis Belanda yang mencintai penduduk pribumi, Satya. Ketika cinta yang tak dapat di satukan d...