Di Takdirkan Bertemu (lagi) 2

9 3 0
                                    

Pria itu kembali kulihat..
Masih sama seperti pertama kalinya..

***

Rheana tertegun, bahkan beberapa kali mengerjapkan mata seolah-olah ia salah melihat orang. Tapi seorang itu benar-benar Rave, Pria yang memiliki kharisma tersendiri.

"Bu, kayaknya uang saya tidak cukup." Rave berkata pada si pemilik warung makan itu. Rheana bangkit dari tempat duduknya memberi selembaran uang berwarna merah kepada Ibu pemilik warung.

"Saya membayar makanan saya dan teman saya, sekalian bayarin mas ini, angsulannya buat ibu saja." ujar Rheana.

"Makasih ya dek." Rheana tersenyum menanggapinya.

"Maaf Nona?" Rheana menoleh ketika Rave memanggilnya. "Saya akan meng----"

"Tidak usah di ganti. Anggap aja itu bantuan yang memang seharusnya." kata Rheana tulus seolah mengetahui apa niat dari orang itu.

"Rave terima kasih karena sudah menolongku dan temanku, jika kita bertemu lagi, semoga aku yang akan menolongmu.."

Rave mengernyit tak paham dengan ucapan wanita yang memakai blezer itu. Ia pun kemudian mengambil tempat duduk tepat di depan wanita itu dan temannya.

"Oya Ampun, Anne, Dia tampan sekali." Felix berkata demikian dengan tangan yang masih memegang sendok. Rave tersenyum kecut.

"Jadi namamu Anne?" tanya Rave. Rheana menggangguk.

"Kenapa kamu bisa kekurangan uang? Bukannya kamu seorang photogarpher terkenal?" Rheana bertanya santai sambil menyantap makanannya.

"Kau tahu aku seorang photograher?" ulang Rave seolah pendengarannya salah.

"Tentu. Rave Dickinson? Siapa yang tidak mengenal anda."

"Sebenarnya aku akan pulang ke Belanda malam ini. Karena tidak ada hal yang ingin kukerjakan di Indonesia lagi." Rheana tertegun mendengarnya. Apa Rave sudah membuka kasus kakek Zul?

"Kau tampak dingin dan cuek Tuan, kenapa mendadak menjadi terbuka seperti ini?" Mendadak lidah Rave kelu. Ada benarnya yang dikatakan Anne, dia tak suka berbicara dengan orang asing. Tapi entah kenapa melihat Anne seperti melihat Rheana.

"Maaf. Lagi pula aku mengira sedang berbicara dengan orang yang ku kenal."

"Kekasihmu?" tanya Rheana menggoda.

"Mungkin.. tapi dia kecelakaan pesawat dua bulan yang lalu." mendengar ucapan Rave, Rheana jadi tersedak makanannya sendiri.

Apa Rave selama ini menyimpan perasaan padaku?

"Aku turut berduka cita,"

"Tidak apa-apa, oya Anda berasal dari mana?"

"Den Haag." singkat Rheana. Rupanya ia masih terkejut dengan ucapan Rave beberapa menit yang lalu. "Tapi aku masih ingin liburan di Bali beberapa hari kedepan." Rave mengangguk sambil menyantap makanannya.

"Kalau begitu, bagaimana jika kutemani kalian liburan di Bali?" tanya Rave membuat Rheana dan Felix saling berpandangan.

"Aku Ma---------Awwww." Rheana menginjak kaki Felix sebelum wanita itu menyelesaikan ucapannya.

The Truth Of Reincarnation [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang