Perbedaan bukanlah penghalang rasa cinta itu ada ya, kan?
Bukankah cinta itu di berikan oleh sang maha cinta sendiri.***
"Carolinee..." panggilan itu membuatnya seketika menoleh ke sumber suara, gadis Berdarah Belanda ini tersenyum ke arah sumber suara tersebut.
"Satya. Kau dari mana saja?" ucapnya dengan bahasa indonesia yang fasih.
Pria yang di panggilnya kini duduk meluruskan kaki di sampingnya, dengan nafas terengah-engah dia menunjukkan buah yang dia dapatkan dari petikannya di hutan.
"Satya, kau masih saja tidak berubah," ucap Caroline. Sedangkan Satya hanya terkekeh. Satya sangat menyukai saat Caroline tiba-tiba mengomel padanya.
"Lalu apa salahku? Caro. Kau tau bukan hobiku saat masih kecil, kan?" Caroline hanya menggelengkan kepala menatap pasrah pria dihadapannya ini.
Flashback on*
Caroline dan Satya sudah bersahabat dari kecil, yaitu pada saat Caroline dibawa pindah ke hindia belanda bersama kakaknya, Nick. Siapa yang menyangka awal perkenalan mereka begitu manis. Ya saat itu Caroline kecil bermain sendirian di sebuah taman... ia sangat bosan berada di rumahnya, apalagi sejak ia selalu mendengar suara keributan. Ia sangat takut dan mati rasa. Lalu ia menemukan Satya, Satya mengajaknya untuk bermain bersamanya. Caroline merasa bahwa, suara-suara keributan itu tak lagi menganggu telinganya, semenjak kehadiran Satya.
Awalnya Caroline mau-mau saja jika bodyguard -nya mengikutinya, namun saat masa remaja ia enggan jika terus dikawal, ada perasaan risih tersendiri yang ia rasakan.
Bodyguard itu pun menceritakan segalanya kepada tuan mudanya, Nick Fernandez. Nick pun menyuruh orang untuk membawa Adik semata wayangnya pulang ke benteng.
Si gadis Caroline tidak takut jika berurusan dengan kakaknya. Malah dengan langkah santai ia pun menuju ke ruangan kerja milik Kakaknya.
"Hmm..." deheman Caroline menyadarkan Nick untuk menoleh sebentar ke arah Caroline.
"Caroline, kun je me vertellen waarom je geen voogdij nodig hebt?"
*bisakah kau memberitahuku, mengapa kau tidak butuh penjagaan?*Caroline gadis remaja tersenyum miring dan mengetahui pasti kakaknya bertanya hal itu.
"beantwoord de vraag nu!"
*jawab pertanyaanku sekarang!!*Nick menggeram, kelihatan dari aura matanya, bahwa dia tidak menyukai kebisuan Caroline.
"Kakak! Bisakah kau tidak membentakku seperti itu. Oke. aku menjawabnya, Aku sudah besar dan aku tidak membutuhkan penjagaan apapun lagi. I want free! Aku punya kehidupan diluar sana, begitu juga kau," kata Caroline dengan bahasa indonesia fasih, sambil menunjuk Nick.
"Kakak, i know. kau memberiku penjagaan supaya aku bisa selamat dari musuh-musuh kita, kan? Aku tau bahwa kau begitu menyayangiku. Tapi, yang perlu kau tau, aku tak pernah bermusuhan dengan penduduk pribumi, kau yang bermasalah dengan mereka," tambah Caroline sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan kakaknya.
Nick mengeraskan Rahangnya, mata nya memerah. Tampak ia sangat marah dengan ucapan adiknya, yang notabene nya tidak sopan. Pasti ada alasan dibalik mengapa adiknya kini berbalik melawannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/121387415-288-k301976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Of Reincarnation [COMPLETED]
RomansaRheana Alarice, sungguh tidak mempercayai jika Reinkarnasi itu benar-benar ada hingga ia di hadapkan oleh satu kenyataan bahwa Dia adalah reinkarnasi dari gadis Belanda yang mencintai penduduk pribumi, Satya. Ketika cinta yang tak dapat di satukan d...