Aku Mengingat Segalanya

11 2 0
                                    

Serbekas harapan di depanku..
Menantimu.. Kembali padaku..
Jangan pergi tanpaku.. itu permintaanku..

-Revano A.

***


"Ada apa Rheana Alarice?" sosok itu bertanya untuk ke sekian kalinya, ketika Rheana berhenti melangkah dan menoleh ke belakang terus- menerus.

"A-aku merasa ada yang memanggilku sedari tadi," ucap Rheana dengan mengerutkan dahi. Ia pun tak mengerti, mengapa ia berat sekali melangkah.

"Kembalilah."

"Hah?"

"Rekarnasi Satya memanggilmu di dunia. Mungkin ada yang terjadi pada tubuhmu hingga ia menjadi panik dan memanggil namamu." jelas sosok itu.

"Ta-tapi aku tak ingin kembali."

"Rheana. Jangan keras kepala. Bukankah kau mati dengan cara bunuh diri? Kau tidak bisa menginjak surga."

"Heh?" Rheana melongo. "Ja-- jadi aku harus kembali?" tambahnya.

"Iya. Satya membutuhkanmu. Begitupun dengan---"

"Dengan?" Rheana bertanya ketika kalimat itu tak sempurna.

"Lekaslah. Kau hampir terlambat." Setelah itu semua penglihatan Rheana berwarna putih. Dia tak melihat apa-apa selain warna itu.

***

"Maaf Tn. Aldrich. Kami sudah melakukan yang terbaik." ucap Dokter itu prihatin.

"Jangan bercanda denganku! Dia pernah berjanji bahwa ia tak pernah meninggalkanku lagi." Revano berteriak hingga urat-uratnya tampak jelas.

"Sudahlah Revano. Jangan buat keributan di sini." sahut Ryan yang tak jauh dari sana.

Di pojok sana sudah ada Felix dan Vanessa. Felix sengaja menghubungi Vanessa karena Vanessa adalah sahabat Rheana juga. Dan ia juga yang memberitahu tentang siapa Anne Aldebaran sebenarnya.

Terkejut? Tentu saja. Vanessa senang sahabatnya ternyata masih hidup. Tapi-- ia juga sangat syok ketika Rheana hendak membunuh dirinya sendiri.

Rave? Pria itu juga ada. Memandang dingin pintu ICU tempat rawat Rheana. Rheana sudah selesai di operasi namun ia koma selama berhari-hari. Dan itulah berita akhirnya.

Rave masuk ke ruang Rheana tanpa memerdulikan Revano yang melihatnya kesal. Ia membuka kain yang menutupi wajah Rheana dan kembali melakukan yang seperti dokter itu lakukan menggunakan
alat defibrilator tersebut.

"Kau jangan gila Rave." Rupanya Vanessa menyusul Rave yang masuk ke dalam.

"Aku akan membuat Rheana sadar." jawab Rave dingin.

"Bodoh." maki Vanessa.

"Menyingkirlah dari sekarang. Aku tak butuh pendapatmu." Vanessa ciut ketika Rave menatapnya tajam. Revano melihat itu dari kaca pintu, ia pun masuk dan langsung merampas alat itu dari tangan Rave.

"Apa yang sedang kau lakukan?" kata Revano tajam.

"Membuatnya sadar." Revano terdiam. Lalu ia beralih ke tepi ranjang Rheana. Ia memegang tangan wanita itu dengan lembut.

The Truth Of Reincarnation [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang