Tersesat

31 13 0
                                    

Jika dengan membunuhku. Membuatmu bahagia. Lakukanlah. Karena mungkin hanya kematian yang sanggup menebus semua kesalahpahaman ini.

-Satya-

***

Malam harinya, Aku dan Revano terpaksa harus tinggal di Gua itu, karena seharian kita tidak bisa menemukan jalan untuk pulang. Revano pun menyalakan api unggun dari batu.
"Kau bisa melakukannya?" Tanyaku yang tak percaya dengan apa yang di lakukan pria itu.

"Tentu saja, Aku selalu mengikuti kegiatan pramuka dan--- Aku juga sering tersesat seperti ini."

"Hooh, bagus sekali, berarti Aku tersesat itu karena ulahmu, yang membawa ku sampai ke sini. Payah sekali, datang bisa tapi pulang tersesat." Cibirku.

"Kau jangan meremehkan kemampuanku, mengerti?" Kemudian tak ada yang mau membuka suara lagi, entah Aku ataupun Revano, mereka sama-sama bungkam.

Aku kemudian bangkit dan memengang dinding gua yang sudah tua itu, saat aku akan memengang dinding yang terakhir, sekilas Aku merasakan ingatan tentang seorang gadis Belanda yang duduk terisak-isak sambil menunduk, hatiku merasa terenyuh, tapi keburu Aku sadar, saat seseorang menepuk pundaknya.

"Jangan masuk ke dalam gua itu, bisa saja nanti kita tersesat di gua ini," suara itu mengintruksiku berbalik badan, cahaya rembulan perlahan-lahan menyinari mereka. Aku langsung menundukkan kepala dan kembali ke tempat di mana Aku duduk, kemudian mengambil batu dan menyalakan api unggun.

"Begini saja tidak bisa," ucapku meremehkan. Revano menghembuskan nafas kasar.

"Aku tidak tau apa masalahmu dengan Ayahmu, Rheana, kenapa kamu tidak mau pulang, dan memilih tinggal di apartemen, beliau sudah sangat tua, dan ia merindukankanmu."

Aku tersenyum miring, "Ayah hanya mencintai bisnisnya saja, dia tidak pernah memikirkan apakah Aku hidup atau Mati, lagian ia hanya menyayangi almarhum kakakku." Revano mengusap tangannya, cuaca di luar gua sangat dingin, angin kencang, mungkin sebentar lagi akan turun hujan. "Apa yang kau tau tentang Satya?" Tanyaku to the point.

"Hanya sepintas saja dari Kakek Zul, dia mengatakan bahwa Aku harus mencari Caroline dan pergi sangat jauh. Awalnya ku pikir bahwa kakek tua itu sudah gila, namun-- saat ia membawaku ke gua ini, Aku nemukan ingatan masa lalu ku kembali, di sepuluh yang lalu, setelah itu Aku tidak pernah menemuinya lagi." Aku tersenyum kecut.

"Jadi kamu percaya bahwa kamu adalah Reinkarnasi Satya?"

"Aku percaya, dan Aku akan mencari Caroline ku di mana pun ia berada." Aku kemudian bersandar di dinding gua sambil memikirkan ucapannya selanjutnya.

"Kau tau Revano, Aku sangat tidak percaya tentang cinta sejati dan juga tentang Reinkarnasi itu, tapi sejak kecil Aku selalu bermimpi hal yang aneh, gadis Belanda yang bernama Caroline itu mirip sekali denganku, Dia menunjukku dan mengatakan bahwa aku lah Caroline. Setelah itu akhirnya Aku berjumpa dengan kakek Zul, beliau mengatakan sudah saatnya Satya keluar dari persembunyiannya. Aneh bukan, Aku tak tau apapun tentang reinkarnasi malah di tunjuk untuk mengeluarkan Satya dari persembunyiannya." Aku tersenyum kecil, berbeda dengan Revano dia malah mendekatiku.

"Kenapa kau malah duduk di sebelahku?" Tanyaku, Revano tak menjawab ia malah menyuruhku untuk berdiri, jarak antara kami hanyalah berkisar dua jari. "Kau mau apa?" Tanyaku lagi.

"Rheana tidak lah kamu berpikir bahwa yang di katakan kakek zul itu benar, kau adalah Caroline." Aku tertawa terbahak-bahak sampai perutku merasa sakit.

"Cukup, jangan buat lelucon lagi. Ku kira kamu adalah seorang pria modern, pembisnis besar, namun nyata nya kamu lebih cocok sebagai sejarahwan." Kataku masih di sertai tawa.

"Revano aku tidak pernah percaya tentang Reinkarnasi, semua itu bagiku tidak nyata, Aku di sini hanya untuk menulis, kematian kakek zul juga merupakan isi dari tulisan ku, bahkan bencana dalam kepenulisanku, karena menurutku hanya beliau lah yang dapat menceritakan secara lengkap siapa Caroline dan Satya." Jelasku.

***

Rave dan anak buah Revano tengah mencari keberadaan di mana Revano dan Rheana. Ryan yang mendengar Revano yang tiba-tiba menghilang, juga langsung menuju ke Dharmasatya.

"Jika sesuatu terjadi pada Rheana, maka Aku tidak akan memaafkan kalian semua terutama tuanmu itu." Kata Rave kepada anak buah Revano. "Cari mereka sampai dapat, jika tidak maka Aku akan membakar seluruh tempat ini." Rave tampaknya mulai kehilangan kesabarannya. Ryan yang melihat hal itu bertepuk tangan.

"Hebat sekali, Kamu jatuh cinta pada Rheana kan?" tanya Ryan tiba-tiba. "Aku teman, sekaligus manager Revano Aldrich, Ryan Syahputra."

"Senang bertemu denganmu, Ryan. Anda benar, jika saya memang jatuh cinta pada Rheana pertama kali ketemu dengan gadis itu."

"Tapi sayangnya, gadis yang kau maksud itu milik seorang Revano Aldrich."

"Aku tidak peduli, bodoh. Tuan mu itu Dia adalah orang baru, namun seperti pemilik lama saja." Ryan tersenyum hambar.

"Mungkin Revano dan Rheana di ciptakan untuk satu sama lain, kau pasti tau bukan tentang Satya dan Caroline, mereka berdua seperti Reinkarnasi itu." Rave terdiam beberapa saat lalu tertawa renyah.

"Jodoh itu adalah takdir yang bisa di ubah, jika ia dahulu Rheana di takdirkan untuk seorang Revano, maka saat ini Rheana di ciptakan untuk Rave saja." Kata Rave penuh percaya diri.

"Jangan terbang terlalu tinggi, Rave, kau bisa jatuh dan terluka, ku rasa kau mengerti, maksud dari ucapanku." Ryan kemudian melangkah menjauhi Rave yang masih berpikir tentang ucapannya.

"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, akan ku pastikan Rheana jatuh cinta kepadaku dan bukan kepada Tuan mereka yang sombong itu."

Rheana Alarice akan menjadi milik Rave Dickinson. Akan ku pastikan itu yang akan terjadi.

♡♡♡

Hi.. bagaimana dengan harimu para readers 🤗 suka sama ceritanya. Maaf banget kalau garing di awal dan nyesek diakhir. So, andaikan Revano atau Rave nayata.. ku bagikan sama kalian semua deh 😅 so, author ada berita paling penting lo. Mau dengar gak, mau ya..

Jadi Author punya cerita baru nih.. judulnya "The perfect Boy" jadi jangan lupa dibaca ya? Rate dan coment oke

Inilah adalah beritanya gengs. Updatetan ceritaku yang terbaru dan terlegenda di sepanjang jagad raya ini. Pasalnya, cerita ini gak hanya uras otak. Tapi perasaan.. tapi mungkin gak ..ehm sedalam perasaan sama doi. Jangan lupa di baca ya guys😁

Happy reading

The Truth Of Reincarnation [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang