Extra Part (3)

13 2 0
                                    

Ketika aku berada di dua pilihan,
Terus melangkah maju ataukah menegok ke belakang pada kisah kita yang belum usai

Jam menunjukkan pukul 8 pagi dan Rheana menyibak selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Ia mengumpulkan kesadarannya, setelah sadar ia tahu bahwa dirinya berada di kamar William.

Rheana pun berjalan ke arah kamar mandi, untuk mencuci mukanya. Ia pun mendapati dirinya memakai kemeja William yang kebesaran, karena ia tidak mungkin tidur dengan menggunakan gaun. Setelah itu ia mandi dan memakai kembali gaunnya.

Ketika Rheana selesai mandi, ia tetap mendapati William yang masih tertidur di sofa.

"Alex. Kenapa dia menginginkan aku menikahi Pria sebaik William." gumam Rheana.

Rheana yang memakai gaunnya itu mencoba membuka pintu. Tapi nihil. Pintu itu masih terkunci dari luar. Mendengar Rheana mencoba membuka pintu, William pun terbangun.

"Selamat pagi Ana," Rheana tersentak lalu kembali ke tempat tidur.

"Pagi Will. Maaf aku menganggu tidurmu, ku pikir pintu sudah di buka." William tersenyum sembari mengucek matanya.

"Kau sudah ingin pulang?" tanya William.

"Ya. Kerjaanku masih menumpuk, aku tidak meninggalkannya. Dan kau pun harus ke rumah sakit, bukan?" William membenarkan.

"Aku mandi dulu, jika pintu sudah di buka. Beritahu aku." Rheana menganguk. Ia pun sembari menunggu, ia menyalakan televisi dan sempat melirik jam sudah pukul setengah 10 pagi.

"Aish. Mereka kemana sih?" gerutu Rheana dalam hati.

***

Di tempat lain, Alex sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Namun, pagi ini ia merasa ada yang hilang darinya. Ha! Setiap pagi ia selalu mendengar keributan yang di buat oleh Rheana. Tapi kemana wanita itu?

Alex melupakan Rheana.

Jessie pun masuk ke kamar dengan secangkir kopi dan sandwich kesukaan Alex.

"Bby! Apa putri malas itu sudah bangun tidur?" tanyanya pada istri tercintanya, Jessie mengernyitkan dahi 'putri malas?'

"Apa putri malas itu? Rheana?" Jessie balik bertanya.

"Ya. Siapa lagi di rumah itu selain dirinya." jawab Alex dengan santai.

"Uhm- bukankah dia, kau menguncinya di kamar bersama William?" Alex yang hendak mengambil kopinya terhenti dan melotot.

"Aku melupakannya, bby," kata Alex buru-buru. Ia pun meminum kopinya sekali teguk dan mengambil sandwich itu, setelah itu Alex bergegas menuju ke rumah William.

Jessie mengelus perut buncitnya dan bergumam, "Daddymu sangat pelupa, jangan sampai dia melupakanmu juga, nak."

***

William keluar dari kamar mandi menggunakan kaos putih dengan celana pendek hitam, sesaat Rheana sempat terpesona dengan rambut basah William, namun pikiran itu ia buang jauh-jauh.

"Sudah pukul jam 10. Apa Alex terlambat datang?" tanya William dan mendudukan diri di sofanya lagi.

Rheana mengangkat bahu tak tahu, "ada dua kemungkinan. Pertama dia sengaja melambatkannya dan kedua, dia melupakanku." jawab Rheana acuh.

Baik Rheana dan William mereka sama-sama memilih diam dan membiarkan suara televisi mengisi keheningan mereka.

Menit demi menit pun berlalu. Sekarang sudah pukul 11 pagi, dan belum ada tanda-tanda pintu terbuka. Rheana mulai lapar dan jenuh pada kebosanannya.

The Truth Of Reincarnation [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang