Apakah ini Akhir dari segalanya?
***
Revano terkepung oleh sekiranya sepuluh orang berpakaian serba hitam.
"Lebih baik anda menyerah saja, kami akan selalu mendapatkan bantuan." Revano menyetujui itu, karena ia sudah bertarung namun orang yang berdatangan tak mau berhenti jumlahnya.
"Lagi pula kami tak bisa membunuhmu, karena Tuan kami melarangnya." Revano menatap datar orang-orang ini, penyesalannya adalah seharusnya ia mendengarkan kata Ryan.
Karena Revano tidak fokus, kepala bagian belakangnya di pukul menggunakan sebuah balok. Kepalanya berkunang-kunang dan ia pun akhirnya tak sadarkan diri.
***
"Kau tunggu sebentar sini, ya? Aku mendengar, bahwa ada helikopter penyusup yang datang. Aku yakin itu Revano yang datang." kata Rave.
"Tapi Rave. Aku ikut, ya?"
"Tidak. Akan berbahaya jika kita terlihat bersama. Kamu tunggu di sini sampai bantuan datang," Rave mengelus rambut Ana.
"Aku pasti akan menolongmu, Ana, aku ingin menebus kesalahanku di masa lalu."
Sekiranya itu yang di katakan Rave sepuluh menit yang lalu, ia berencena untuk menemui Revano jika itu benar. Tepatnya di bagian timur ke sana.
Rheana mendadak perasaannya menjadi aneh. Ia merasa akan sesuatu hal yang terjadi dan benar saja--- sekiranya beberapa menit setelah kepergian Rave, Rheana malah mendapatkan berita yang mengejutkan dari orang-orang berpakaian serba hitam itu.
"Pria bernama Revano itu sudah di tangkap dan sekarang ia berada di hadapan si Tuan." Rheana mendengar itu dari balik jendela lotengnya, karena kebetulan ia bersembunyi dekat jendela atas untuk mengecek kedatangan Rave.
"Dia sebentar lagi pasti akan di bunuh oleh Tuan." tambah pria berseragam hitam itu.
Rheana memejamkan matanya. "Revano? Ini tidak bisa di biarkan aku harus menyelamatkannya. Rave tolong maafkan aku, aku tidak menunggu lagi. Aku tak ingin kehilangannya lagi."
Rheana menyusuri jalanan dengan berhati-hati, jika ia mendengar suara sepatu atau suara orang sedang berbicara ia langsung bersembunyi.
"Hanya sebentar saja. Tunggu aku, Rev," batinnya.
Batin memberontak, perasaannya cemas, kakinya kehilangan arah semua itu ia rasakan lagi setelah mendengar bahwa Revano pasti sedang tidak baik-baik saja. Ya. Perasaan yang pernah ia rasakan, sudah lama sekali--- ketika ia mendengar Satya akan di esekusi oleh kakaknya sendiri. Kini perasaan itu ia rasakan kembali.
Dia buta mata dan kehilangan arah. Menelusuri tiap jalan menggunakan intuisinya sendiri. Sehingga Ana akhirnya sampai di sebuah gedung bekas pabrik yang pernah di gunakan dulu, seingatnya sewaktu menyusuri Dharmasatya ini bersama kakek Zul ia tak pernah menemukan pabrik ini.
Rheana masuk ke kawasan itu dengan mengendap-ngendap. Sesuai dengan prediksinya, Wilayah itu di jaga ketat oleh orang-orang bersenjata.
Satu kesalahan saja, fatal akibatnya.
***
Rave akhirnya menemukan team Revano. Ryan terkejut dengan kedatangannya.
"Kamu kok bisa di sini?" tanya Ryan tanpa basa-basi. Tenang saja Rave berada di zona aman sekarang, Ryan dan anak buahnya membuat kemah di sini sembari menunggu bantuan datang. Dan di sana juga telah di jaga ketat oleh tentara berseragam yang ikut bersama Revano dan Ryan.
![](https://img.wattpad.com/cover/121387415-288-k301976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Of Reincarnation [COMPLETED]
RomanceRheana Alarice, sungguh tidak mempercayai jika Reinkarnasi itu benar-benar ada hingga ia di hadapkan oleh satu kenyataan bahwa Dia adalah reinkarnasi dari gadis Belanda yang mencintai penduduk pribumi, Satya. Ketika cinta yang tak dapat di satukan d...