Di cintai dua orang yang berbeda..
Bukanlah mauku.. tapi,
Mungkin inilah yang dituliskan dalam takdirku..***
Sudah seminggu semenjak perjanjian Caroline dengan Pangeran Van, Caroline melangsungkan pertunangannya dengan pangeran Van tepat malam itu..Sekarang, hidupnya berubah bak seorang putri yang memiliki banyak prajurit dan dayang-dayang setianya.
Caroline sedang menyulam di alun-alun kerajaan. Semenjak bertunangan, ia memang tak di izinkan pulang. Dia pun tak mengerti.
"Kau sedang apa? Hm?" Caroline tersentak ketika ada seorang yang memeluknya dari belakang.
"Pangeran Van? Apa-apaan kau ini!" pekik Caroline seraya berdiri. Dia menatap nyalang ke arah pangeran.
"Apanya yang apa, Caro? Aku adalah tunanganmu." Caroline mendecih.
"Pertunangan kita bukannya hanya untuk kehormatan ibumu? Apa kau lupa, kau harus menepati janjimu padaku."
"Janji? Janji yang mana?" Van balik bertanya hingga membuat Caroline geram.
"Kau--" tangan Caroline melayang hendak menampar Van, namun Van lekas menahannya.
"Seorang putri, seharusnya tak melakukan hal seperti ini." Tangan Caroline yang di pegang Van, beralih ke dada Van. "Kau rasakan detakan jantungku, Caroline? Mungkin detakan ini sama dengan detakan milik Satya ketika kau bersamanya."
"A-aapa maksudmu, Pangeran Van?"
"Kau tidak mengerti juga? Ku kira kau paham arti cinta." Van terkekeh melihat wajah polos Caroline.
Caroline terdiam, tangannya masih di genggam Van dengan erat. "Aku mencintaimu, Caroline. Sangat mencintaimu." Pangeran Van mendekat, hingga dapat terasa deru nafas keduanya. Mereka saling bertatap kemudian.
"Tapi aku tak memiliki perasaan apa-apa padamu, Pangeran Van."
"Aku tahu." jawab Pangeran Van dengan tersenyum, ia melepaskan tangan Caroline. "Aku bukan Tuhan, yang bisa menghilangkan perasaanmu kepada Satya dengan secepat kilat. Walaupun bisa, aku terlalu jahat untuk memisahkan kalian." Caroline terdiam.
"Tapi-- bisakah kau lihat cintaku sekali saja, Caroline? Aku juga mencintaimu sejak lama.. tidak hanya Satya, Aku juga." Caroline kembali mendengarkan, menatap pangeran Van dengan dingin.
"Cinta tidak bisa di paksakan. Kalau pun kau orang baik, kau pasti akan mendapatkan yang lebih baik dariku, Van." untuk pertama kalinya, Caroline menyebut nama Van tanpa embel-embel pangeran.
Van tersenyum. "Wanita memang banyak yang baik, Caroline. Tapi orang sepertimu, apa ada?" Caroline menggeleng.
"Aku tak tahu, pangeran, dunia ini sangatlah luas. Mungkin saja ada."
"Butuh berapa lama aku menemukannya?"
"Entahlah." Pangeran Van mengembuskan nafas lelah.
"Seharusnya wanita sepertimu di kerajaanku harus di hukum mati, karena telah berkhianat dengan pasangannya."
"Berkhianat? Pasangan? Apa yang kau ucapankan, pangeran? Bukankah pertunangan kita hanya berdasarkan perjanjian. Aku menolongmu, dan kau membebaskanku dari sini." kata Caroline tak mengerti. Pangeran Van tersenyum miring dan menyeringai.
![](https://img.wattpad.com/cover/121387415-288-k301976.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth Of Reincarnation [COMPLETED]
RomanceRheana Alarice, sungguh tidak mempercayai jika Reinkarnasi itu benar-benar ada hingga ia di hadapkan oleh satu kenyataan bahwa Dia adalah reinkarnasi dari gadis Belanda yang mencintai penduduk pribumi, Satya. Ketika cinta yang tak dapat di satukan d...