Bagian ke tiga

51.3K 2.9K 39
                                    

Tolong banget jangan pelit sama Vote yah, karna vote itu gratis gak bakalan rugi, dengan Vote kalian menyumbangkan energi positif untuk aku jadi aku semakin semangat!

Komen juga kalo kalian suka dengan cerita ini

Trimkasih:)

===


"Nathan dari mana aja kamu semalam?!"

Nathan terkesiap kala dirinya membuka pintu dan pandangan yang pertamakali di lihat adalah wajah ibunya yang sudah siap untuk mencincang dirinya. Ah! Nathan harus menjawab apa sekarang? Apa ia harus menjawab jika dirinya main ke club malam dan 'berperang' oleh seorang jalang di club malam? Tidak mungkin! Yang ada dirinya langsung di pindahkan ke planet lain oleh ibunya.

Nathan pun mengangguk tengkuknya yang tak gatal dan menatap Vanya dengan tatapan gugup. Ayolah dirinya tidak pandai berbohong! "Eng-hh.. itu Nathan semalem nginep di rumah Libra! Iya Nathan semalem nginep di rumah Libra mom" jawab Nathan.

Vanya-ibunya. Memicing tanda tak percaya dengan perkataan sang anak. "Malah semalem Libra ke rumah, katanya nyariin kamu mau balikin buku yang dia pinjem" jawab Vanya sambil menatap Nathan dengan tatapan mengintrogasi.

Nah kan!

"Mom, Nathan capek. Nathan mau tidur" ucap Nathan.

Vanya mencegah Nathan agar tidak masuk ke dalam rumahnya. Vanya menatap Nathan Garang membuat Nathan bergidik ngeri.

"Jelasin ini apa?!" Tanya Vanya sambil menunjukan foto dirinya yang tengah berciuman dengan jalang itu di club malam.

Nathan tercengang melihat itu-maksdunya dari mana Mommy nya mendapatkan gambar itu? Bibir Nathan bahkan terasa kaku untuk sekedar mengelak.

"Jawab Mommy, Nathan!"

Nathan menunduk dalam sedangkan Vanya sudah menangis melihat kelakuan anak semata wayangnya.

"Mommy gak pernah ngajarin kamu buat pergi ke club malam! Dan mommy gak pernah ngajarin kamu jadi anak nakal kayak gini, Nathan!"

Nathan tidak tau harus berbuat apa, ia tidak tega melihat Mommy nya menangis di hadapannya. Tangisan itu membuat rasa bersalah Nathan semakin besar. Ah! Nathan benci ini! Nathan benci jalang itu! Nathan benci karna jalang itu pasti sudah menggodanya untuk berciuman bahkan bercinta!

"Kamu ngapain aja sama cewek itu semalam? Jawab Mommy!" Vanya terus menekan Nathan agar Nathan berkata jujur padanya.

Nathan semakin tak sanggup menatap mata sendu Vanya. "Nathan ngelakuin hal itu Mom, t-tapi itu semua bukan sepenuhnya salah Nathan mom! Dia yang goda Nathan!" Elak Nathan.

Vanya semakin menangis tak percaya dengan apa yang anaknya lakukan, perjuangan nya sebagai ibu selama hampir dua puluh tahun seakan sia-sia ketika melihat anaknya yang entah karna apa menjadi seperti itu.

Vanya menatap Nathan datar. "Mommy kecewa sama kamu!" Ucap Vanya dan masuk ke dalam rumah meninggalkan Nathan yang mematung di depan pintu.

'Mommy kecewa sama kamu!'

'Mommy kecewa sama kamu!'

'Mommy kecewa sama kamu!'

"ARGHHHHH!!"

Nathan mengacak-acak rambutnya frustasi! Dalam batinnya terus mengumpati jalang sialan itu. Ia akan mengutuk jalang itu jika suatu hari dirinya di pertemukan kembali oleh jalang itu.

UnfairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang