Jangan lupa Vote dan komen ya biar aku tau kalian ada di sini hewhewhew abisan bnyk sider sih wkwk.Happy reading 💚💚💚💚
===
"Oh jadi lo yang namanya Kanaya?"
Kanaya menatap gadis dengan seragam super minim itu di depan nya dengan tatapan bingung—maksudnya, kenapa tiba-tiba gadis itu membentaknya? Memangnya salahnya di mana?
Padahal pagi ini Kanaya berniat untuk meminjam buku di perpustakaan dan membacanya sampai bel masuk di kumandangkan—ya Kanaya memang sengaja datang lebih awal ke sekolah untuk menghindari kepadatan penumpang di bis. Tapi pagi ini hal itu tidak terwujud ia malah harus di hadapkan dengan gadis yang Kanaya tau sebagai Cassanova di sekolahnya tapi Kanaya sama sekali tidak perduli akan itu.
"Punya mulut tuh jawab! Bukan malah planga-plongo kayak orang dongo!" Ucap gadis itu sambil menunjuk-nujuk Kanaya.
"Udah abisin aja orang kayak dia mah" sahut teman si gadis itu.
"Mukanya sok polos padahal mah bangsat!" Sahut teman nya lagi.
Sedangkan gadis yang di ketahui bernama Sisca itu tersenyum meremehkan pada Kanaya setelahnya ia menatap tajam Kanaya sambil mendekatkan wajahnya dengan wajah Kanaya. "Lo itu jangan kurang ajar ya! Jangan berani-beraninya deketin Arjuna! Karna Arjuna itu cuma milik gue! Milik Sisca Artamelva! Catat itu di jidat lo!" Ucap nya dengan penuh penekanan.
Kanaya sedikit tersentak akan bentakan dari Sisca akhirnya ia pun hanya bisa menunduk meratapi nasibnya.
"Heh! Denger gak sialan!"
Kanaya pun mengangguk ragu.
"Bagus! Kalo sampe gue liat lo jalan sama Arjuna, gue bakalan sebarin ke semua orang kalo kakak lo itu pelacur! Pegang omongan gue!" Ucapnya sambil mencengkram dagu Kanaya.
Kanaya meringis kesakitan tapi di balik rasa sakitnya Kanaya terkejut bukan main, dari mana Sisca bisa tau kalau kakaknya adalah seoarang— yah itu lah pokoknya. Setau Kanaya tidak ada satu orang pun di sekolah ini yang tau bahwa dirinya mempunyai kakak yang bekerja sebagai—itu. Akhirnya dengan terpaksa pun Kanaya mengangguk lagi entah apa yang akan ia jelaskan pada Arjuna kalau Arjuna menanyakan kepada nya mengapa dirinya perlahan menjauh.
"Awas lo!" Ucapnya sambil melepaskan cengkraman nya dengan kasar.
Kanaya menghela nafasnya lega kala perempuan berseragam ketat itu lekas pergi dari nya, sebenarnya bisa saja ia menjambak rambut curly si cewek itu tapi ia tidak ingin memperkeruh suasana. Sejujurnya cengkraman tadi cukup membuat dagunya nyeri dan eughhh—Kanaya ingin sekali merampas wajah penuh bedak cewek tadi dan melemparkan nya ke dalam toilet laki-laki yang baunya bukan main. Tapi Kanaya tidak punya nyali sebesar itu.
Kanaya membereskan penampilannya dan bergegas menuju kelasnya.
"Kanaya tunggu!"
Kanaya tau siapa yang memanggilnya ia pun mempercepat langkahnya dan meninggalkan Arjuna yang menatap punggung Kanaya dengan tanda tanya besar.
"Nay!" Arjuna menahan pergelangan tangan Kanaya agar Kanaya tidak pergi darinya.
Kanaya menghentakkan tanganya membuat tangan Arjuna terlepas dari pergelangan tangannya.
"Nay! Lo kenapa si?"
"Gue gapapa" jawab Kanaya.
"Nay? Sejak kapan lo ngomong gue-elo sama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfair
Teen Fiction[Squel Vanya] [16++] [Part Lengkap] [follow sebelum membaca] Kejadian 'malam itu' membuat Kanaya harus menikah dengan cowok yang telah membuat hidupnya dan masa depan nya menjadi berantakan. Cowok tampan yang sialnya menjadi orang yang Kanaya Cinta...