Jangan pelit sama bintang yah, vote cerita ini biar aku makin semangat update makasih:)Sedih soalnya liat vote nya jauh banget sama reader nya:(
====
Nathan bergeming ketika tangannya terasa sangat kebas, ia membuka matanya dan menyesuaikan pengelihatan nya dengan cahaya yang menembus masuk. Nathan menatap sekitarnya, ia merasa asing dengan tempat ini. 'dimana?' pikir Nathan. Seingatnya ia mabuk dan pulang kerumahnya, tapi ini bukan seperti rumahnya.
Nathan lagi-lagi meringis mengingat tanganya yang seperti di tindih oleh sesuatu yang besar, Nathan menoleh melihat sesosok tubuh gadis tanpa busana yang tengah tenang tidur dengan menggunakan tangan Nathan sebagai bantalan. Pikirannya bergelayut tentang kejadian semalam. ah! Nathan mencoba mengingat kembali tentang apa yang sebenarnya terjadi, Dan gadi—Jalang di sampingnya?
Nathan menyibakan selimut yang membalut tubuhnya dan tubuh gadis asing di sampingnya, betapa kagetnya kala ia melihat dirinya pun dalam keadaan telanjang bulat. Bahkan tanpa 'celana dalam' sekalipun.
Apa yang terjadi semalam?
Dirinya? Dan gadi—oh tidak maksdunya jalang di sampingnya?
Jangan bilang kalau dirinya telah melakukan 'hal' itu pada jalang itu? Ah sudahlah lagi pula dia hanya seorang jalang. Nathan akan membayar nya dengan bayaran yang setimpal kok.
"Nghh.."
Nathan menoleh kala mendengar gumaman yang berasal dari gadis di sebelahnya. Gadis cantik nan manis itu mengerang dalam tidurnya, entah apa yang gadis itu mimpikan Nathan tak tahu dan tak mau tau.
Nathan mengambil langkah untuk pergi ke dalam toilet, dan membersihkan dirinya. Ah! Ini terasa sangat tidak nyaman dan sangat lengket.
"AAAAAAAAAAAAA!!!!"
Nathan yang sudah mengambil langkah untuk masuk ke kamar mandi pun menjadi urung ketika mendengar teriakan melengking yang berasal dari kasurnya.
Nathan berjalan kembali menuju kasurnya dan melihat Jalang itu menangis sambil memeluk badannya sendiri. 'kenapa dia' pikir Nathan.
"Kenapa Lo?" Tanya Nathan.
Bukan nya menjawab gadis asing itu malah menatap Nathan dengan tatapan sulit di artikan matanya oun sudah berair dan memerah karna menangis.
"Lo kenapa bitch?" Tanya Nathan dengan suara ketusnya.
"Kamu yang lakuin ini semua ke aku kan?" Tanya nya dengan suara serak.
Nathan menyerit. "Iya gue, tenang aja nanti gue bayar. Lo tinggal sebutin nomor rekening lo nanti gue transfer uangnya" jawab Nathan.
Tangisan gadis itu semakin menjadi-jadi. Tolong katakan pada cowok di depan nya bahwa dirinya bukan Jalang bayaran! Dirinya hanya gadis biasa yang di paksa mengantarkan ponsel sang kakak yang tertinggal dan sialnya ia malah bertemu dengan cowok sialan yang tepat berada di depan nya. Dan parahnya lagi dirinya di samakan dengan jalang sialan itu!
"Gausah lebay deh Bitch!! Gue kan udah bilang kalo gue bakal bayar lo, lo! gak usah khawatir" ucap Nathan. "Dan satu lagi, siapa nama lo? Lidah gue terlalu nista kalo manggil lo dengan sebutan bitch. Ya walaupun emang kenyataan nya" ujar Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfair
Novela Juvenil[Squel Vanya] [16++] [Part Lengkap] [follow sebelum membaca] Kejadian 'malam itu' membuat Kanaya harus menikah dengan cowok yang telah membuat hidupnya dan masa depan nya menjadi berantakan. Cowok tampan yang sialnya menjadi orang yang Kanaya Cinta...