Happy reading 💚//Short update//
Kanaya berjalan menelusuri koridor sekolahnya, sisa dua puluh tujuh hari lagi ia bersekolah di sini. Huh! Rasanya Kanaya belum rela meninggalkan sekolah yang penuh dengan kenangan ini. Kanaya berjalan ke arah mading di mana wajahnya terpampang jelas sebagai pemenang lomba olimpiade antar sekolah. Kanaya hanya mampu tersenyum pahit ketika mengingat kenangan nya dan semua mimpinya. Dulu ia ingin menjadi seorang dokter, dan kata mama nya kalau ingin menjadi dokter harus cerdas. Mendengar ucapan sang ibu, Kanaya pun menjadi giat belajar untuk mengejar cita-cita. Tapi naas semua mimpinya harus hangus karna seseorang. Sosok laki-laki yang sialnya menjadi orang yang Kanaya cintai.
Awalnya Kanaya pikir perasaannya hanya sementara, tapi lama kelamaan hatinya terus memberontak dan seakan berkata kalau ia benar-benar mencintai suaminya—laki-laki yang telah mengucurkan mimpinya.
"Ehh ada cewek cantik, ngapain sendiri di sini? Mending ikut abang yuk"
Kanaya yang semula menatap mading kini menatap seseorang yang tengah tersenyum bodoh di sampingnya, siapa lagi kalau bukan Arjuna.
Kanaya tersenyum tipis, tapi berbeda dengan hatinya yang sedih melihat senyuman Arjuna. Tidak! Kanaya tidak mencintai Arjuna, Kanaya hanya menyayangi Arjuna karna cuma Arjuna lah sahabatnya dan sosok yang dapat mengerti dirinya.
"Apaan sih kamu, sana gih ke kelas dikit lagi masuk loh" ucap Kanaya.
Arjuna malah menggeleng. "Enggak, gue gak mau masuk" jawab Arjuna.
"Loh kenapa? Kamu mau bolos ya?" Tanya Kanaya dengan tatapan mengintimidasi.
Plak!
Kanaya menampar pelan bahu Arjuna, tidak itu sama sekali tidak sakit bagi Arjuna. tapi hatinya yang sakit ketika mengingat fakta bahwa Kanaya sudah milik orang lain. "Ih kok lo gebuk gue sih?" Tanya Arjuna
"Biarin! Abisnya kamu bandel sih, udah mau lulus malah bolos terus. Emangnya kamu mau gak lulus?" Omel Kanaya.
Bukan nya kesal, Arjuna malah gemas melihat Kanaya yang mengomel. Ia pun mencubit pipi Kanaya karna sudah tidak tahan dengan ke-uwu-an Kanaya ketika memarahinya. "Cerewet banget sih Bumil" ucap Arjuna.
Kanaya menegang mendengar ucapan Arjuna. Apa katanya? Bumil? Arjuna tau dari mana kalau dirinya—
"Gak usah kaget gitu, gue udah tau semuanya kok" Jawab Arjuna yang seakan tau isi pikiran Kanaya. "Udah sana masuk kelas, nanti telat loh" lanjutnya.
Arjuna bingung karna Kanaya masih diam dan melamun, Arjuna pun melambaikan tangannya tepat di depan wajah Kanaya guna menyadarkan Kanaya dari lamunan nya.
"Hei! Kok ngelamun sih? Sana masuk kelas"
Kanaya terkesiap dan ia pun mengangguk kikuk.
Arjuna lantas tersenyum dan mengacak-acak gemas rambut Kanaya. "Gue ke kelas duluan yah, nanti istirahat bareng gue pokoknya" ucapnya setelah itu meninggalkan Kanaya yang masih mematung dan mencerna perkataan Arjuna.
<<>>
Blammmm
Pintu mobil berwarna merah itu tertutup secara bersamaan, pelakunya adalah Nathan dan Libra. Kini mereka berdua telah tiba di sekolah, Nathan berjalan beriringan dengan Libra menuju kelasnya sambil sesekali bercanda dan pemandangan itu tak luput dari sejumlah siswi yang menatap kagum mereka. Menikmati ciptaan tuhan yang sempurna yaitu Nathan dan Libra. Mereka berdua itu emang ganteng, siapa sih yang bilang mereka berdua jelek? Pasti matanya rabun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfair
Teen Fiction[Squel Vanya] [16++] [Part Lengkap] [follow sebelum membaca] Kejadian 'malam itu' membuat Kanaya harus menikah dengan cowok yang telah membuat hidupnya dan masa depan nya menjadi berantakan. Cowok tampan yang sialnya menjadi orang yang Kanaya Cinta...