Sebelum nya aku mau bilang maaf karna part 'Akhirnya' lama bngt aku publish wkwk.
Dan aku buat Grup WhatsApp, buat kalian yang kau gabung bisa pencet linknya di Wall percakapan aku ya..
Gak ada syaratnya kok grupnya bebas, kalian juga bakalan dapet temen baru yang seru di sana.PENGUMUMAN SEQUEL DI BAWAH!
===
"Thalassa jangan lari-lari nanti jatuh!"
Gadis kecil berusia lima tahun itu berhenti berlari dan menatap sosok di depan nya.
"Oma! Acha lagi ngejar nyamuk tau! Nyamuknya nakal dari tadi Acha di gigit terus kan gatel!" Omel si kecil dengan raut wajah kesalnya.
"Nanti Oma beli lotion anti nyamuk deh, sekarang Thalassa mandi gih. Nanti kita ketemu mama"
Mata anak itu berbinar ketika mendengar 'Mama'.
"Beneran? Oh iya Oma, Papa kapan pulang?" Tanya nya.
Wanita itu–Vanya tersenyum simpul. Sejak kematian Kanaya lima tahun yang lalu Nathan memilih pergi ke Jerman untuk melanjutkan belajarnya. Selain itu Nathan juga ingin fokus melupakan masa-masa terpuruknya. Nathan tidak bisa melihat Thalassa–Anakanya. Setiap kali Nathan melihat Thalassa ia selalu saja menangis dan mengamuk sambil melukai dirinya sendiri.
Oleh karna itu Vanya mengirim Nathan ke Jerman, dan menatap di sana. Vanya tidak mau melihat Nathan terus-terusan di hantui rasa bersalah.
Nathan pergi ke Jerman seorang diri dan membiarkan putri kecil nya di rawat oleh Vanya dan juga Reygan.
"Sayang, papa kan lagi sekolah. Nanti kalau Papa sekolahnya sudah selesai Papa pasti pulang" ucap Vanya.
"Oma, Papa gak sayang Acha ya? Kata orang-orang Acha anak pembawa sial"
Vanya yang mendengar itu lantas berjongkok menyamakan tingginya dengan Thalassa. "Siapa yang bicara seperti itu? Thalassa itu bukan anak pembawa sial, Thalassa itu cucu Oma paling cantik di dunia. Sekarang Thalassa mandi ya sama Bi Jumi" ucap Vanya.
Gadis kecil itu mengangguk lantas pergi mandi bersama baby sitter nya.
Vanya tersenyum simpul melihat punggung cucunya menjauh.
"Nathan, Kanaya. Anak kalian tumbuh menjadi anak yang cantik" gumam nya.
Drtt..drt...
Vanaya melirik ponselnya yang berbunyi menandakan ada panggilan masuk. Tertera nama 'Nathaniel' di layar lookscreen ponselnya.
"Halo sayang" ucap Vanya pada Nathan yang berada di sebrang sana.
"Halo mommy! Mom Nathan udah di bandara, jemput dong"
"Hah? Kok gak bilang-bilang sih?"
"Biar suprise hehehe, jemput Nathan ya mom"
"Oke deh"
Tut...
Setelah itu sambungan teleponnya terputus bersamaan dengan raut wajah Vanya yang berubah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unfair
Novela Juvenil[Squel Vanya] [16++] [Part Lengkap] [follow sebelum membaca] Kejadian 'malam itu' membuat Kanaya harus menikah dengan cowok yang telah membuat hidupnya dan masa depan nya menjadi berantakan. Cowok tampan yang sialnya menjadi orang yang Kanaya Cinta...