Jamkos merupakan hal yang paling diidamkan oleh seluruh murid di alam semesta. Sesekali tidak apa-apa sebagai obat dari kejenuhan sekolah, tetapi jika terlalu sering guru tidak masuk kelas, bahaya juga. Nenekku pernah bilang "manfaatkan sebaik mungkin, sekarang fasilitas sudah mudah, tidak seperti nenek dulu yang serba terbatas. Jadi seharusnya sudah tidak ada lagi alasan untuk bermalas-malasan". Semua kalimatnya selalu berhasil otakku serap, walau belum sepenuhnya dapat aku lakasanakan dengan baik.
Siang ini Arya duduk di kursi Mia, Mia adalah teman yang duduk sebangku denganku. Tetapi karena sekarang adalah jamkos, beberapa menit yang lalu dia pergi bersama Nana ke toilet. Kalian juga mungkin ada pengalaman tersendiri mengenai hobi wanita yang senang berlama-lama di toilet. Tetapi perlu kalian ingat, aku adalah jenis wanita langka yang tidak menyukai hal seperti itu. hehe
Seperti biasa, Arya dan aku tengah berbicara panjang dan bergosip ria. Menurutku Arya pun termasuk ke dalam golongan laki-laki langka, ya karena dia salah satu penyuka gosip. Dan tema gosip yang paling ia sukai adalah bergosip mengenai berita terkini para barisan mantannya. perlu aku tegaskan, aku hanya berperan sebagai pendengar baik yang sesekali menanggapi dengan cengiran sarkas, anggukan abstrak, hingga kata "oh".
"Enak ya jamkos di jadwal terakhir" ucap Arya sambil mengunyah batagor dalam wadah plastik yang sengaja ia pesan dari kantin. Terlihat beberapa lelehan bumbu kacang mengotori ujung bibirnya.
"Iyalah nikmat mana yang kau dustakan" jawabku.
"Btw Gus, hari ini ada pengumuman...." kalimatnya terpenggal karena bumbu batagor yang tengah ia kunyah dalam mulutnya muncrat ke arah punggung tanganku.
Sepontan langsung aku lapkan punggung tanganku ke baju seragamnya "Anjir jijik, pelan-pelan kek makannya. Baju lo doang gak cukup buat membersihkan semua virus yang baru saja menginfeksi punggung tangan gue. Gue perlu sterilisasi dan mandi dengan kembang tujuh rupa" kataku sambil terus mengelapkan punggung tanganku ke baju seragam Arya, padahal sudah bersih sih.
Arya menepis lenganku "Anjir lebay lo ah. Gue yang tiap hari selalu bersih dan rapi aja lo udah kayak orang yang kena puncratan air septiktank. Apa lagi yang muncratin bumbu batagornya si Toto, udah deh lo mati" kata Arya dengan suara cukup keras.
Aku memukul paha Arya menyuruhnya agar tidak berbicara dengan keras, ya karena aku takut Toto mendengar apa yang baru saja Arya ucapkan. Seketika Aku dan Arya memastikan Toto yang tengah duduk di bangku paling belakang. Aku dapati ia tengah melamun menatap langit-langit kelas sambal ngupil. Dengan cepat aku langsung berbalik badan.
"Anjir joroknya minta ampun" kataku sambal bergidig ngeri.
Arya terkekeh "coba deh lo bayangin yang muncratin bumbu batagor dari mulut itu si Toto"
Aku mendengus kesal "ngapain, gak ada kerjaan banget"
Arya terkekeh, lalu kembali meneruskan kalimatnya yang barusan terpotong gara-gara bumbu batagor yang muncrat ke arah punggung tanganku.
"Oh iya, hari ini tuh ada pengumuman perwakilan ekskul dua orang disuruh rapat di aula. Kesiswaan mau ada pembahasan mengenai kemah sesudah UAS" jelasnya.
Aku mengangguk, lalu Arya bilang coach Ana menyuruhku dan Arya untuk mewakili rapat tersebut. Aku sedikit kebingungan, karena seharusnya hal tersebut ditangani oleh para senior Basket.
"Gak tau, katanya pada dadakan ada kerja kelompok buat ujian praktek" jelas Arya yang membuatku seketika merasa malas.
"Ih anjir siapa yang kentut?!" Tiba- tiba Victor berteriak sambal menutup hidungnya dan berlari ke depan ruang kelas.
Tidak lama dari itu aku dan Arya mencium bau yang sama. Bau seperti telur busuk. Seketika aku dan Arya menutup hidung.
"Ini kelakuan si toto woy!" teriak Ari dengan suara yang kurang jelas karena ia sudah menutup mulut dan hidungnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/116341725-288-k609293.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Time [GirlxGirl] (Editing)
Любовные романы#1 in realstory ( 10 September 2019) #1 in musik ( 17 September 2019) Waktu menyimpan segalanya, termasuk kehidupan yang akan kita lalui kelak. Tapi bagaimana jika waktu mempertemukan dengan hal yang belum pernah kita pikirkan sebelumnya, Apakah kit...