Enam Belas

2.1K 131 2
                                    

Kantia's POV

Siang ini cuaca tengah mendukung, langit dominan berwarna biru terang dengan beberapa gumpalan awan yang tersebar di beberapa penjuru. Jika aku ibaratkan, ini seperti beberapa gumpalan kapas yang di sebar di permukaan lautan. Kurang lebih seperti itu. Aku harap kalian bisa paham.

Hari ini Gusna sedikit berbeda dengan Gusna biasanya. Wajahnya berbinar, sepanjang jalan ia tidak berhenti berbicara mengenai neneknya atau bahkan bernyanyi mengikuti lagu yang tengah terputar di radio. Aku pun sempat merasa aneh dengan sikapnya hari ini, sangat berbeda drastis dari Gusna yang biasanya dingin dengan tatapan yang tidak bernafsu.

Seringkali aku menegurnya, sebab ia lebih banyak menengok ke arahku dibanding menatap jalan dan fokus menyetir. Tetapi dia selalu bilang bahwa mobilnya akan membawa kami berdua dengan aman, sebab Tuhan merahmati perjalanan hari ini.

"Dari mana loh tau Tuhan merahmati kita?" tanyaku.

Untuk sekian kalinya Gusna menengokku dengan tersenyum "lihat aja, siang ini langit begitu indah, hampir semuanya berwarna biru, dan itu warna pavorit gue" katanya.

"Terus?" kataku kembali bertanya.

"Pagi tadi gue berdoa, gue tahu Tuhan mendengar setiap doa gue, walau gue gak tahu kapan Ia akan mengabulkannya. Tetapi hari ini, gue sangat yakin, bahwa Tuhan langsung mengabulkan doa gue" ucapnya dengan senyuman.

"Gus?" kataku

Gusna menoleh dan bertanya apa?

"Gue suka loh hari ini" ucapku.

"Terus sebelumnya loh gak suka sama gue?" ia kembali bertanya.

Aku menggeleng sambil terkekeh "hari-hari sebelumnya juga gue suka loh kok, cuma hari ini suka nya jadi bertambah"

Gusna tertawa "memang kenapa dengan gue hari ini?"

"hari ini loh banyak ketawa, senyum, dan cerita sama gue. Gue suka, gue harap loh bisa tiap hari kayak gini"

"loh pernah berdoa hal ini sama Tuhan?"

"hal apa?"

Gusna menolehku lagi"perihal sikap gue hari ini?"

Aku mengangguk "sering"

Gusna tersenyum lagi "Berarti hari ini Tuhan mengabulkannya"

Gusna terus menyetir, sambil kembali menyanyikan lagu yang terputar di radio. Sedangkan aku tidak berhenti menatapnya dan memperhatikan gerak geriknya, entahlah, hari ini aku sangat menyukai Gusna. Terutama tatapan matanya yang terus berbinar bahagia.

Gusna's POV

Sepanjang perjalanan, Kantia terus menyuapiku. Hari ini aku menyetir, sedangkan aku ingin memakan camilan. Terkadang jarinya tidak sengaja menyentuh bibirku. Kau tau, itu merupakan hal yang sederhana, tetapi mampu menimbulkan getaran gila dalam dadaku.

Kantia bilang dia suka aku hari ini, bahkan lebih suka dari hari-hari biasanya. Padahal tanpa ia ketahui, aku akan selalu menjadi orang yang lebih menyukainya dari rasa sukanya padaku. Entahlah, bersamanya aku terus merasa bahagia, walau karena hal-hal sederhana.

"Sebentar lagi kita sampai" ucapku

Udara yang dingin dengan pemandangan pohon pinus yang berderet sejak 5 kilo meter. Kulihat Kantia brgitu menikmati perjalanan siang ini, ah syukurlah.

" nenek loh baik kan?" tanyanya.

Aku mengangguk "sangat baik"

"sangat baik giimana Gus? Gue takut kalau dia gak mau nerima gue ikut liburan sama loh" ucapnya kembali dengan nada yang khawatir.

The Time [GirlxGirl] (Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang