Di sinilah sekarang. Di rumah Samuel yang berada tepat di depan rumah masa kecilnya. Inilah alasannya mengapa Sheera dan Samuel bisa bersabat. Sheera sedari tadi memperhatikan wajah Samuel yang sedang serius mengobati luka akibat pukulan Darra. Tidak parah, tetapi lumayan banyak meninggalkan jejak di kulit Sheera.
"Keterlaluan Kakak kamu." Sheera hanya tersenyum tipis menanggapi suara bernada jengkel dari Samuel.
"Kamu itu sama aja. Cewek lemah," cibir Samuel membuat Sheera langsung mengerucuti bibirnya. "Aku enggak lemah," protesnya tak terima.
"Iya, cewek terkuat." Samuel mengacak rambut Sheera gemas. Ya, Sheeranya tak pernah berubah, tetap menggemaskan seperti dulu.
"Sam gabung sama Geng jahat?" tanya Sheera takut. Samuel yang sebelumnya sedang meneteskan alkohol di kapas menoleh, menatap Sheera.
"Lexsan?"
"Aku enggak tau namanya." Samuel mengangguk mengerti.
"Mereka baik, kok," Samuel membantah ucapan Sheera. Mungkin bagi orang lain terutama Geng Algar, Geng Lexsan merupakan perkumpulan anak yang kejam. Namun, bagi Samuel Lexsan adalah rumah baginya.
"Sam jangan mukulin orang. Kaya Sam mukul Guna." Samuel hanya diam. Ia tak bisa berjanji, karena permusuhan Geng Lexsan dan Algar memang tak pernah ada ujungnya. Entah awalnya karena apa, yang pasti kedua Geng itu tak akan pernah bisa akur.
"Sheera takut lihat Sam begitu." Sheera menundukkan kepala. Ia tak berbohong, jika pertama ia bertemu Samuel setelah sekian lama dan melihat Samuel memukuli Guna brutal membuatnya seketika takut.
"Aku enggak bakal kasar sama kamu." Sheera mengangguk lesu.
"Kamu jangan deket-deket sama cowok kaya Guna."
"Kenapa?" jawab Sheera cepat. Sebenarnya Sheera tak begitu suka ketika mendengar ada yang melarang hubungannya dengan Guna. Karena sejak awal Sheera sudah memutuskan hatinya untuk Guna.
"Mereka enggak baik." Sheera langsung menghentikan tangan Samuel yang ingin mengobati wajahnya. Ia sangat tak suka ketika Samuel berbicara seperti itu. Selama ini yang Sheera lihat Geng Algar baik, walau Rans selalu bersikap ketus dengannya. Namun, bagi Kristal Geng Algar adalah Geng terngeselin yang pernah ia temui.
"Lo terlalu buta sama Guna." Nada bicara Samuel seketika berubah. Membuat Sheera menatapnya takut. Biasanya dulu saat Samuel sudah mengganti panggilan aku-kamu menjadi lo-gue ia sedang tak ingin dibantah.
"Sheera pulang." Sheera meraih tasnya melangkah keluar dari rumah Samuel, tak mempedulikan lukanya yang belum sepenuhnya diobati oleh Samuel. Sedangkan Samuel hanya bisa diam tak mencegah, karena ia yakin Sheera tak akan mau diberi tau olehnya.
"Gue masih sayang sama lo, Ra." Samuel melempar asal kapas yang ia pegang. Semuanya ini kesalahan dia, jika dia tak bersikap pengecut seperti dulu, mungkin saat ini dia dan Sheera sudah bahagia.
"Arrgh, sial!"
***
Sheera menatap taman dekat sekolahnya tanpa minat. Sebenarnya Sheera langsung ingin pulang dan masuk ke alam mimpi, tetapi Sheera yakin jika Renata dan Darra sedang berada di rumah. Dari pada kembali terjadi keributan, lebih baik Sheera mengistirahatkan tubuh sebentar di sini.
Saat Sheera ingin menduduki dirinya di taman, Sheera melihat sosok orang yang ia kenali, sangat kenali mungkin. Dengan mata berbinar Sheera berlari ke orang tersebut, kedua bibirnya terangkat sempurna saat tebakannya benar.
"Halo," sapanya sambil mendaratkan bokong di sebelah cowok tersebut. Merasa ada yang menyapa, cowok dengan jaket kulit berlambangkan Geng Algar menoleh dan langsung melebarkan matanya. Namun, saat sadar ia langsung mengembalikan ekspresi datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gunadhya
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA! LENGKAP Baca sebelum dihapus!! Seseorang yang kau anggap pengganggu suatu saat nanti akan menjadi seseorang yang paling kamu rindukan kehadirannya.