[Sudah di revisi]
Hari berlalu dengan cepat tak terasa sekarang Destira akan melaksanakan kegiatan camping yang telah di beritahu oleh sang ketua kelas minggu lalu.
Destira telah siap dengan tas di gendongannya yang berisi pakaian dan snack untuk tiga hari ke depan yang telah ia persiapkan dari lima hari yang lalu.
"Bu, nanti siapa yang antar aku ke bus Bu?" tanya Destira kepada Gita yang tengah menyiapkan sarapan.
Bu Gita menoleh. “Nanti Ibu yang nganterin kamu, bus nya yang dekat lapangan tribune kan?” lanjutnya seraya bertanya.
“Iya Bu yang di lapangan tribune dekat indomaret.”
“Yaudah sekarang kamu makan ibu mau mandi dulu.”
***
"Kamu di bus berapa dek?" tanya Gita.
"Aku di bus 2 Bu, ayo kita nyebrang dulu." Destira menggandeng tangan Gita untuk menyeberangi jalan.
"Aku masuk dulu ya Bu, ibu hati-hati pulangnya," pamit Destira sambil menyalami tangan ibunya.
"Kamu gak ada yang ketinggalan kan Dek? "
"Enggak Bu aku udah siapin semua nya kok, yaudah aku masuk ya Bu Assalamualaikum." Destira pun memasuki bus nya.
Destira duduk dengan Fany di kursi bus dua, dia duduk di dekat jendela.
"Fany," panggil Destira."Apa?" jawab Fany.
“Salah gak si, kalo kita suka sama seseorang?” Fany yang sedang memainkan ponsel pun menoleh ke arah Destira.
"Enggak Ra."
"Salah kalo gue berharap sama seseorang?"
"Salah."
"Kenapa gitu?"
"Karena berharap sama yang enggak pasti itu menyakitkan."
"Ada dua hal di dunia ini yang tidak bisa kita tebak. Yang pertama perasaan, kita gak bisa nentuin hati kita akan jatuh kepada siapa, karena itu sudah menjadi urusan Tuhan. Dan yang kedua, takdir. Mau sejauh apa pun lo sama dia berpisah, jika dia jodoh lo, dia bakalan balik lagi ke lo," ujar Fany tiba-tiba sambil meminum Soft Drink yang tadi ia beli di Indomaret lalu meneguknya hingga sisa setengah.
“Jadi gue gak salah kan kalo suka sama seseorang?” Fany menggelengkan kepalanya. “Enggak sama sekali. Emang lo lagi suka sama siapa Ra?” tanya Fany.
“Manusia pastinya,” jawab Destira.
Fany berdecak. “Tahu gue juga itu mah!”
“Yaudah kalo tahu kenapa nanya?” tanya Destira membuat Fany merenggut kesal. “Bodo Ra, bodo!”
“Baperan. Canda baperan haha.” Destira tertawa dengan lepas saat melihat Fany menekuk muka kesal.
***
"Dev, bagi makanan dong," celetuk Tirta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sendirian [Selesai]
Teen FictionSudah di revisi dan cerita sudah ending✔️ Selamat membaca kisah cinta 2D💜 Gimana si, rasanya mencintai tanpa dicintai balik? Sakit bukan? Begitulah yang di rasakan oleh cewek yang bernama lengkap Destira Kasavanya. Destira awalnya hanya kagum kepad...