[Sudah di revisi]
Beritanya, ada seorang perempuan yang kini menjelma sebagai murid baru di SMK Neptunus. Seorang cewek yang katanya cantik, menduduki bangku kelas 10, lebih tepatnya kelas X-A.
Iya satu kelas dengan Devano. Juga katanya cewek itu DEKAT dengan Devano.
Devano itu sebenarnya fakboi apa bukan sih. Kok kayaknya dia akrab sama semua cewek ya.
“Berita anak baru itu, bener gak sih?” celetuk Fany tiba-tiba.
Sebagai jawaban, Destira mengangkat kedua bahu acuh. “Gak tahu,” ujarnya tak peduli.
“Katanya anak baru itu dekat sama Devan, Ra.”
“Terus?”
“Lo gak cemburu?” tanya Fany hati-hati.
“Emang gue berhak untuk itu?” Destira malah bertanya balik.
Fany terdiam di tempatnya, dia menyesali mulutnya yang sudah bertanya seperti itu. “Ya-ya enggak tau sih,” ujarnya sambil menggaruk tengkuk tak gatal.
“Yaudah.”
Destira kembali fokus pada novel yang sedang ia baca itu. Mending baca novel dari pada denger celotehan tentang murid baru itu. Membosankan.
“Nanti ke perpus yuk Ra,” ajak Fany.
“Jamber?” tanya Destira.
“Istirahat pertama.” Destira mengangguk. “Boleh tuh, sekalian ngerjain tugas Bahasa Inggris.”
“Leres kuring males teuing ngalakukeun tugas di imah,” ujar Fany dengan logat sundanya.
“Gue gak ngerti, gue gak paham,” ujar Destira sambil menutupi telinganya dengan novel yang dia baca.
“Bhaha, makanya belajar.”
Destira memilih mengabaikan ucapan Fany dan kembali fokus membaca novel.
***
“La, Lala!” panggil Devano di tengah koridor sekolah.
“Kenapa Dev?” Cewek bernama Lala itu membalikan badan menatap Devano.
“Lo mau kemana?” tanya Devano.
“Lala mau ke perpus.”
“Emang lo tahu?” Lala menggelengkan kepalanya. “Enggak,” jawabnya.
Devano berdecak, bagaimana caranya perempuan itu bisa sampai ke perpustakaan di saat jalan kesana nya aja tidak tahu.
“Hadeuh. Yaudah ayo gue anter,” kata Devano. Cowok itu menarik pelan lengan cewek kurus bernama Lala itu menuju perpustakaan.
Jam istirahat pertama sudah berbunyi, namun perpustakaan begitu sepi, sangat berbanding terbalik dengan keadaan kantin yang begitu bising dan ramai.
Keduanya duduk di kursi yang di depannya ada meja berjejer panjang, banyak tumpukan buku di atas meja itu.
“Mau ngapain lo ke perpus?” tanya Devano saat Lala hanya diam saja.
“Oh iya, ambil buku paket. Lala kan anak baru, kata Bu Sabila tadi suruh ambil bukunya di perpus,” jelas Lala.
“Dasar pikun,”cibir Devano.
“Lala gak pikun, cuma sedikit lupa,” ujarnya mengelak.
“Sama aja.”
“Beda.”
“Sama.”
“Beda.”
“Yaudah iya beda, ayo gue bantu,” ujar Devano mengalah. Berdebat dengan Lala tak akan ada habisnya, jika keduanya tak ada yang mau ngalah, bisa sampai malam mungkin.
![](https://img.wattpad.com/cover/211104068-288-k299704.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sendirian [Selesai]
Novela JuvenilSudah di revisi dan cerita sudah ending✔️ Selamat membaca kisah cinta 2D💜 Gimana si, rasanya mencintai tanpa dicintai balik? Sakit bukan? Begitulah yang di rasakan oleh cewek yang bernama lengkap Destira Kasavanya. Destira awalnya hanya kagum kepad...