10. JADI...

587 75 22
                                    

[Sudah di revisi]

"Aku di hidupmu itu seperti Resistansi listrik. Aku mendekat, hidupmu akan terhambat"
—Destira Kasavanya.

***

Setelah dua hari beristirahat di rumah, akhirnya kesehatan Destira kembali pulih. Malam ini, Destira merasa sangat gabut. Nonton gabut, baca wattpad gabut, sampe gabut aja gabut. Serius dah.

Destira masih memikirkan perlakuan Devano kepadanya dua hari lalu. Mengingatnya saja sudah membuat Destira senyum-senyum sendiri.

Destira berniat mengirimkan Devano pesan. Dia mengambil ponselnya lalu mengetikkan sesuatu.

Devano Araselio😜

Devan

Ya?

Tipe istri idaman kamu seperti apa?
Ingin memaksakan diri hehe


Yang pasti bukan kaya lo dan cinta gak bisa di paksa

Kok gitu jawabnya?!

Terah gue lah

Jahat!


Ngapain lo nanya gitu? Biar kaya Rey Mbayang sama Dinda Hauw?

Kok tau?

Tau lah

Ntar juga lo tau tipe istri idaman gue seperti  apa

Kaya aku ya?

Kan tadi gue bilang bukan kaya lo
Masih aja ngeyel

Destira hanya melihat saja pesan yang dikirimkan oleh Devano barusan tanpa ada niat membalasnya. Buat sakit hati aja.

Ponselnya berbunyi, dia sangat kesal ketika nama Devano tertera di layar ponselnya.

"Apa?!"

"Marah terus nanti tua lo."

"Biarin!"

"Dih."

"Apasi gaje banget lo! Gue tutup teleponnya!"

"Jangan di tutup."

Destira menghela napasnya pelan. "Mau lo apa sih Devan?!" tanya Destira dengan kesal.

"Gue mau lo."

"Hah?" Destira tak mengerti. Devano mau dirinya? Maksudnya apa coba?

"Iya, gue mau lo."

"Lo nembak gue?"

"Enggak, mati kalo lo gue tembak."

"Bukan nembak itu."

"Terus?"

"Maksudnya tuh lo ngajak gue pacaran?"

Cinta Sendirian [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang