Bagian 38: Hadiah dari Kawan

732 62 11
                                    


H-3 SBMPTN

Rafella sedang bersantai di rumahnya sambil mengurus beberapa perlengkapan untuk tinggal di Australia. Ia membeli sekotak besar tolak angin dan indomie. Ya, siapa sih yang bisa hidup tanpa dua barang khas Indonesia tersebut. Saat itu tiba-tiba terdengar suara klakson di depan rumahnya. Mobil Ezra terparkir di depan rumahnya.

Ezra yang mengenakan kemeja biru dan jeans dipadu kacamata hitam menurunkan kaca mobilnya dan memanggil Rafella. "Jam 10 pagi belom mandi?" sindir Ezra sambil tersenyum tengil.

"Ngapain sih tiba tiba gak ada kabar ke sini?" Rafella hanya mengenakan kaos rumah dan celana pendek mengintip dari balik pintu. "Siap-siap gih! Gue ada ide menarik!" ucap Ezra.

"Ide apaan?"

"Udah siap siap sana!" kata Ezra ngotot. "Mau gue culik."

"Lo turun dulu gih."

Ezra memarkirkan mobilnya dan menunggu di ruang tamu rumah Rafella. Rafella baru saja memiliki mbak baru yang masih muda. Mbak itu sedang membersihkan ruang tamu. Rafella langsung ngacir menuju kamarnya untuk mandi dan siap siap. Sebelum masuk kamar ia melihat Ezra berbincang dengan asisten rumah tangga barunya. Gila semua orang apa disikat apa dia!

Rafella bersiap dengan setelan perginya dan menghampiri Ezra. "Sekarang lo jelasin kita mau ke mana!"

"Jadi gini, gue mikir. Kita kan gabut gak jelas. Empat temen kita mau SBMPTN, gue ngerasa kita harus ada gunanya buat mereka. Gue pengen keiling ngasihin bingkisan kecil-kecilan buat mereka. Tanda semangat aja dari kita. Ya, minimal kita tunjukin kalo kita selalu support mereka kan?" Ezra menjelaskan rencananya. Rafella kaget karena si otak udang ini tiba tiba punya rencana brilian.

"Tumben pinter lo!" Rafella menempeleng kepala Ezra.

"Lah selalu. Cuman gue masih bingung kita bawain apa, ye. Coklat kan mainstream."

"Kita bikin aja miniatur jaket almamater kampus dan nama jurusan yang mereka mau, semacam craft gitu. Athala bisnis, Daven kedokteran, Cantika Arsitek."

"Nessa?"

"Nah gak ada yang tau Nessa milih apa!" ucap Rafella. "Nessa kita kasih putih kosong aja entar dia yang isi sendiri!"

"Lo ngerti ngelipet nya gimana?" tanya Ezra memastikan

"Ngerti lah. Gue di america juga belajar hal hal gini kali. Emang lo bisanya cuman godain cewek. Gimana tuh cewek baru di Bandung?" sindir Rafella.

"Yang mana?" tanya Ezra bercanda. "Sorry fans gue banyak."

"Jijay!"

Ezra tertawa dan berdiri. "Kuy langsung!"

Setelah pencarian bahan bahan di gramedia, Rafella dan Ezra menuju ke Chrysantine, sebuah tea shop ternama di Jakarta untuk membuat craft ucapan selamat seperti ide Rafella. Mereka membuat miniatur jaket almamater kampus impian teman temannya sebagai amplop dan mereka mengisi surat.

Rafella duduk sambil asik menggunting dan mengikuti petunjuk yang ada di youtube. Sementara Ezra berpikir apa yang akan ia tulis ke teman temannya. Mereka asik masing masing sampai Ezra tiba tiba pindah duduk di samping Rafella untuk mempercepat proses pengerjaan.

"Ini buat kalian, bonus!" Kallysta, barista di sana membawakan dua teh hangat.

"Makasih ya mbak Kallysta!" Rafella dan Ezra langsung menyeruput teh hangat yang dibawakan Kallysta.

Ezra berpikir keras dan tanpa sadar ia mengangkat tangannya. Tangan Ezra bergerak ke arah Rafella dan refleks ia seakan merangkul Rafella. Jantung Rafella sedikit berdegup. Ia bertindak seakan tidak ada apa-apa, tetapi wajahnya tidak bisa menyembunyikan, ada suatu kenyamanan.

(Bukan) Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang