Bagian 43: Ingatlah Hari Ini!

526 49 5
                                    

Ezra menyetir mobilnya ke arah rumah Cantika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ezra menyetir mobilnya ke arah rumah Cantika. Mereka berencana untuk berkumpul dulu di rumah Cantika sebelum datang bersama-sama ke Prom Night. Ezra mengenakan suit berwarna silver sedangkan Rafella yang duduk di sampingnya mengenakan long dress berwarna hitam. Tak lama kemudian Ezra memarkirkan mobilnya di depan halaman rumah Cantika.

"Silahkan turun Tuan Puteri!" Ezra membukakan pintu sambil menunduk dan mencium tangan Rafella.

"IUH" refleks Rafella.

"Sayang, kok gak ada mesra-mesranya sih?" ucap Ezra bete.

"Kebiasaan hehe." Rafella mencubit pipi Ezra dan mereka memasuki ruang tamu Cantika. Daven, Nessa, dan Cantika sudah menunggu di sana.

Dalam hatinya Cantika sudah menyiapkan diri untuk menerima predikat best couple karena ia yakin hasil polling, pasti orang orang memilih mereka untuk best couple.

"Nah udah lengkap nih!" Daven mengenakan setelan suit and tie berwarna hitam. "Gue pengen ngomong."

Nessa tersenyum seperti bisa membaca apa yang ada di pikiran Daven.

"Gue mau ngomong sesuatu, ngusulin sesuatu sih tepatnya. Gue harap lo semua bisa nerima usul gue!" ujar Daven

.

.

Sementara itu di Rumah Baru Athala

"Sayang, kamu yakin gak mau ikut prom night? Ini ibu ibu ngomongin di grup WA, fotoin anak anaknya prom night loh" Andita masuk ke kamar Athala dan menemukan anaknya masih belajar keras untuk ujian mandiri salah satu universitas di luar kota.

"Gak usah, Ma. Gak mood," jawab Athala singkat sambil masih mengerjakan beberapa soal TPA. Ia masih belum bisa melepaskan pikiran kalau ia adalah orang bodoh yang hanya bisa mengecewakan orang tuanya, terutama sang ayah.

Andita menutup pintu dan menurunin tangga untuk duduk di ruang tamu. Ia sangat gelisah dengan keadaan anaknya.

Di saat yang bersamaan Athala mendengar suara mobil parkir dekat sana. Ah paling cuman temennya Mama. Athala lanjut menerjakan soal soal tersebut. Entah kenapa dia mendengar suara ramai ramai di bawah. Andita pun membuka pintu kamarnya. "Sayang, ada yang mau ketemu nih," ucapnya sambil tersenyum.

Athala berbalik dan sangat terkejut melihat Daven, Cantika, Nessa, Ezra, dan Rafella berdiri di depan kamarnya lengkap dengan baju prom mereka.

"Lo pada gak Prom?" tanya Atahala bingung.

"Buat apa Prom? Ngabisin waktu sama orang yang kita gak deket deket banget di saat ada satu orang yang jadi bagian dari kita lagi ngilang dan gak ngabarin?" ucap Nessa memimpin teman temannya memasuki kamar Athala.

"You're more important for us," sahut Rafella.

"Lo gak ada kabar sama sekali, Bro. Kita khawatir banget. Daven bilang kayaknya udah saatnya kita intervensi," lanjut Ezra.

(Bukan) Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang