Bagian 6: American Dream

1.4K 118 1
                                    

Rafella Humaira

Nama Panjang: Rafella Humaira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama Panjang: Rafella Humaira

Nama Panggilan: Rafella

Tinggi Badan: 161 cm

Pelajaran Favorit: Bahasa Inggris

Hobby: Vlogging

Idola: Noah Centineo, Brenthon Thwaites

Kegiatan: Pertukaran Pelajar

Warna Favorit: Ungu

Genre Music: R&B, Hip hop

Kendaraan: Pergi diantar Papa, Pulang dijemput Pak Supir

.

.

           

Hari kedua masuk di tahun ajaran baru adalah hari pertama belajar efektif karena kemarin digunakan untuk pengenalan siswa baru dan demo ekskul. Menjalani hidup di kelas XII memang memiliki excitement tersendiri, namun tidak bagi seorang cewek yang baru saja turun dari mobilnya dan mencium tangan ayahnya.

"Hey, balik juga kau. Kukira kau sudah betah jadi bule," sapa Mam Antoniela ketika melihat siswinya yang sudah tidak ia temui selama setahun.

"Hei,Mam. Apakabar?"

Mam Antoniella memang terkenal galak, tapi ia selalu kagum pada kemampuan bahasa Inggris Rafella. "Bagaimana kau di sana? Dapat laki bule kah?"

Rafella terkikik pamer. "Dapet dong, Mam."

Ya, ini adalah hari pertama Rafella kembali sekolah. Tahun lalu, saat teman temannya naik kelas XII, ia mengikuti pertukaran pelajar ke Ohio, Amerika Serikat dan bersekolah selama satu tahun di sana. Sekarang, ia harus kembali menjalani sekolah di Indonesia bersama angkatan bawah. Menjadi senior terasing yang harus beradaptasi dengan teman teman baru.

Rafella melapor ke ruang piket dan melihat daftar kelas. Ia masuk ke kelas XII IPA I. Rafella berjalan menuju pojokan tempat kelas barunya. Kelas ini memang ada di pojok sehingga jarang dijamah orang apalagi guru guru. Bahkan beberapa anak merokok dengan santainya di pojokan.

Rafella sedikit mengintip ke dalam kelas dan melihat kelas sudah cukup ramai. Tepat ketika ia memasuki kelas, bel berbunyi.

Matanya mencari tempat kosong dan hanya ada 6 tempat kosong di pojokan kanan belakang kelas.

"Nes, serius lah. Anak itu ngeliatin Davennya gitu banget," ujar suara melengking di depan pintu kelas.

"Can, lo gak bisa ngamukin adek kelas cuman gara-gara dia ngeliatin cowok lo."

(Bukan) Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang