Bagian 42: Jika Kau Tak Dapatkan Yang Kau Impikan

576 48 3
                                    

Satu Bulan Kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu Bulan Kemudian

Setelah hampir satu bulan, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu oleh ribuan siswa di Indonesia pun datang. Hari pengumuman seleksi PTN tepat pada jam 7 malam dan waktu sudah menunjukkan pukul 18.45.

Ezra sedang mengajak Rafella berjalan jalan keliling Jakarta. Wajah Rafella terlihat agak murung.

"Kamu lagi kenapa sih?" tanya Ezra yang heran melihat Rafella murung.

"Ada feeling gak enak. Gak tau kenapa. Kepikiran Athala, Daven, Cantika," tuturnya yang sedari tadi menahan kekhawatiran. Hatinya gelisah karena entah kenapa ia merasakan ada hal buruk yang akan terjadi dan itu berhubungan dengan pengumuman SBMPTN.

Ezra menggenggam tangan Rafella sambil berhenti di pinggiran jalan. "Oke sekarang lo dengerin gue. Merem deh."

Rafella mengikuti arahan Ezra dan menggenggam tangan Ezra.

"Ya Tuhan. Saya, Ezra Ganindra sebagai makhlukmu paling hoki sedunia, memohon agar salurkan hoki saya ke teman teman kami: Cantika, Daven, dan Athala. Mereka menginginkan ini lebih dari apapun. Amin"

"Amin" ucap Rafella.

"Udah kan? Kita cuman bisa kasih doa dan support. Bentar lagi jam 7, sabar aja. Mending sekarang... kita cari makan malem. Laper nih." Ezra menyetir ke arah sebuah restoran ayam goreng tradisional di tebet.

Mereka pun duduk sambil memesan makanan. Saat mereka menunggu makanan tiba tiba Ezra mengeluarkan laptop.

"Zra, buat apa laptop?" tanya Rafella dengan wajah kebingungan.

Ezra mengambil handphone nya dan menunjukan foto kartu ujian Athala, Daven, dan Cantika yang ia ambil diam-diam. "Kita punya nomer peserta mereka dan kita apal kan ulang tahun mereka. Jadi... kita bisa cek mereka dapet apa gak," ujar Ezra dengan wajah setannya.

"EZRA ITU PELANGGARAN PRIVASI!" ucap Rafella hampir berteriak.

"Daripada kita tanya-tanya terus mereka ada yang gak dapet? Awkward kan? Mending kita buka sendiri aja."

"Terus gimana?"

"Ya kita pura pura gak tau aja. Yang penting kita tau duluan!"

Tanpa terasa akhirnya jam 7 pun datang. Ezra dan Rafella mulai memasukkan nama satu dari tiga temannya. Wajah Rafella memucat. "Fuck!" Ezra memaki. Mereka berdua terdiam melihat tulisan merah.

"MOHON MAAF ANDA DINYATAKAN TIDAK DITERIMA. TETAP SEMANGAT!"

.

.

.

Di Apartemen Baru Athala

Athala membuka laptopnya di ruang tamu dan Andita duduk di sampingnya. "Udah sayang jangan tegang." Sang Mama memeluk Athala dan mereka bersama memasukkan nomer ujian dan tanggal ulang tahun Athala ke website pengumuman.

(Bukan) Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang