Bagian 39: Maaf

843 70 7
                                    

Rafella terkejut dengan respon Ezra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafella terkejut dengan respon Ezra. Ia tidak menyangka respon Ezra akan secepat itu menciumnya. Wajah Rafella memerah ketika bibir Ezra terlepas dari bibirnya.

"Anjir," itu kata pertama yang keluar dari mulut Rafella. Ezra tersenyum tengil. "Kan katanya suka, masa dicium gak mau?"

Rafella rasanya ingin menghilang dari tempat mendengar respon Ezra.

"Ya itu gue cuman mau nyampein apa yang pengen gue sampein. Gue gak mau gue berangkat ke Aussie dengan nyesel gak pernah nyamperin apa yang sebenernya gue rasain ke lo."

"Ya itu jawaban gue," ucap Ezra singkat.

"Jadi?"

"Gue suka juga ama lo!" Ezra menjitak Rafella. "Lo galak, nyebelin, tapi... hidup gue jadi beda aja sejak lo masuk kelas kita. Lo satu satunya cewek yang pas gue prank bukannya nangis tapi malah nge prank balik."

"It was never a prank, Zra," ujar Rafella jujur. "Perasaan itu bukan prank sama sekali. Gue... bener bener punya perasaan lebih ke lo. Waktu itu gue terpaksa bohong karena gue gak mau ngekhianatin Grayson. Gue punya pacar, dan gue gak boleh ngerasain itu ke lo," jelas Rafella.

"Sekarang keadaan udah beda kan?" tanya Ezra lagi.

"Keadaan udah beda, tapi..."

"Kok masih ada tapinya?"

"Lo di Bandung, gue di Aussie. Biar kita saling suka, kita gak akan bisa ngejalanin LDR."

Ezra tersenyum dan menarik Rafella ke pundaknya. "Kata siapa gak bisa?"

"Di sana banyak cewek cantik. Baru nyari kosan aja lo udah nempel sama cewek lain. Belum mulai kuliah udah chat sama cewek lain. Kirim-kiriman PAP."

"Itu kan kirim foto doang, foto biasa, Raf. Gue temen sama dia!"

Rafella menarik napas. "Itu! Lo tuh flirty. Gesture lo mesra ke SEMUA cewek dan gue gak bisa ngebayangin itu. Gue gak bisa lihat lo dan gue gak tau lo bakal ngapain aja di Bandung." Rafella mengutarakan kegusaran hatinya. "Gue pernah diselingkuhin."

"Gue bukan Grayson, Raf."

"Tapi gimana gue bisa percaya sama lo? Lo gak pernah nganggep apapun serius. Gue gak tau apakah rasa suka ini bakal berujung dengan kita bahagia. Kita ratusan kilo kepisahnya, Zra. Gue balik paling setahun dua kali. Menurut lo perasaan suka aja cukup untuk kita jalanin itu?" tanya Rafella serius.

"Cukup kok," bela Ezra masih dengan senyum tengilnya.

"Tuh kan lo masih senyum senyum becanda gitu padahal ini omongan serius!"

"Raf, muka gue emang kayak gini. Lo demen kan kalo gue senyum?" bisik Ezra flirty.

"SERIUS!"

"Gue harus bilang apa dong, Raf?" ucapnya bingung. "Lo suka ama gue. Gue suka ama lo. Yang kurang apa?" balas Ezra retoris.

(Bukan) Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang