"Gue lagi ada urusan." Ucapan Liam tergiang di kepalaku.
Sepulang dari kampus UHAMKA, aku dan Tantri kembali ke kampus ku karena ada Diskusi oleh TIM Organisasi kami.
Disana aku bertemu Ishfi lalu mengobrol. Aku membicarakan soal Refreshing ishfi kemarin.
"Eh, Fi, tempat kemarin bagus deh, itu dimana sih. Cantik banget airnya."
"Itu di danau, Le. Sumpah memang keren banget, air nya jernih. Ih kalo lo pergi pokoknya gak nyesel."
Aku fokus mendengar Ishfi cerita, sepertinya tempatnya memang bagus. Dan ku lihat Ishfi langsung mengeluarkan hape nya, mencari poto gambar liburan kemarin.
"Nih, lo liat sendiri, pasti ketagihan."
Aku tersenyum lalu melihat satu persatu foto itu. Pada foto kelima, betapa terkejut aku saat melihat ada Liam disana.
"Loh, loh Fi. Kok ada Liam. Lo pergi sama Liam?"
"Oh iya, kami kan berempat perginya. Gue sama Nadin, Liam sama Vonya."
Mulutku mengaga, terkekeh tak percaya. Kutanyai terus sampai Ishfi keceplosan bercerita semuanya.
"Jadi.. Kemarin Liam bohong ya, Fi?" Kekehku, "Berarti dia gak inagurasi? Haha, soalnya kan dia bilang kemarin kalo Liam lagi ada acara penting yang gak bisa tinggal. Oh jadi ini acara pentingnya.."
Aku menyindir sebisa mungkin sampai-sampai Ishfi merasa malu karena keceplosan.
Tidak, ini bukan salah Ishfi. Wajar... Dia tidak tau apa-apa.
"Eh, sori ya, Le. Gue gak tau."
"Oh iya, santai aja. Im good!"
Ku lihat Ishfi sudah merasa tak enak padaku. Ia berulang kali melihat sana sini dan terkekeh paksa. Aku juga tersenyum yang dibaluti 'sungguh aku tak menyangka'
Dan sayangnya.. David tau itu semua.
"Gue cabut ya, Le."
Lo jahat Liam.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
A Quiet Love [Completed]
Short StoryPercayalah, ini bukan kemauanku, Liam. ____ Ini bukan cerita, tapi penggalan kisah Ale dan Liam.