Sudah hampir seminggu Liam gak masuk kampus semenjak kepulangannya ke jakarta. Juga sudah hampir seminggu aku tak mengabari Liam, karena takut menganggu waktu istirahatnya.
Yang padahal, pengen banget untuk tau gimana keadaan Liam.
Sikap bengong-bengong dan melamun ku ternyata tertangkap oleh Tantri dan David, mereka berdua seolah peka dan tau apa yang sebenarnya terjadi pada ku dan Liam.
Sejauh mana hubungan kami, saat ditanyai aku pun tetap menjawab;
"Sejauh teman khawatir sama temannya sendiri, cuma teman biasa, Tan."
"Le, udahlah. Lo gak usah pura-pura bego', lo gak pinter nutupin kebohongan."
Siang ini aku di didudukkan oleh Tantri dan David di Kantin kampus, mereka menginterogasi ku siang ini, berulang kali ditanya 'ada hubungan apa?' Berulangkali juga aku membantah.
"Gue tau lo ada hubungan apa-apa kan sama Liam, kalo emang gak ada, gak mungkin lo sekhawatir ini sampe tadi dimarahin dosen pas lo ngelamun. Dan yang lo sebut tadi siapa? Liam, 'kan?"
Aku hanya diam saja, membiarkan David dan Tantri memecahkan asumsi mereka.
"Jujur aja, Le. Kita ini temanan lo." Bantah David, "Kalo lo nipu terus, lo bakal nyakitin diri sendiri karena gak punya temen curhat."
Aku melengos, "Gue memang gak ada hubungan apa-apa, Vid. Sumpah."
Mereka lelah bertanya, bagi mereka, aku keras kapala, yang padahal benar perkataanku kalau aku dan Liam memang tak memiliki hubungan apa-apa.
"Tapi lo suka, kan? Lo suka sama Liam, kan?" Tunjuk Tantri, "Keliatan banget, Le. Udahlah jujur aja."
Aku terpaku di kursi, bingung mau menjelaskan apa tidak. Tapi, aku sudah berjanji pada Liam untuk menjaga rahasia kami.
But, that why,
Sebenarnya rahasia apa sih yang harus dijaga? Toh Bukannya memang tak ada hubungan apa-apa. Dan mereka hanya menanyai soal hatiku saja kan.
Okey.
"Sebenarnya gue---"
Mereka buru-buru fokus mendengarkanku, memasang wajah serius.
"Tapi lo berdua janji jangan kasih tau Rafa."
"Iya, gue janji gak bakal bocorin rahasia lo sama sahabat lo sendiri." Timpal Tantri sekenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Quiet Love [Completed]
Proză scurtăPercayalah, ini bukan kemauanku, Liam. ____ Ini bukan cerita, tapi penggalan kisah Ale dan Liam.