Mungkin,
Aku terlalu sering terluka
Sampai lupa bagaimana rasanya bahagia..My Perfect Wife..
Malam hari, di keluarga Samudra. Selfi menyiapkan makanan dan beberapa hiasan untuk makan malam keluarganya dan keluarga Samudra.
"Udah selesai?" Ucap Randa yang tiba di meja makan menghampiri Selfi.
Selfi menganggukkan kepalanya, kemudian pergi meninggalkan Randa tanpa menoleh sedikitpun ke arah Randa.
"Kenapa dia?" Tanya Randa dalam hati menatap Selfi yang pergi meninggalkannya.
Randa pun segera bersiap siap untuk acara makan malam dengan pergi ke kamarnya.
Selfi berada di kamar, ia memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.
"Kenapa sakit banget kepala Selfi" Ucap Selfi sambil memegang kepalanya.
Selfi menatap dirinya di cermin dan menampilkan dirinya dengan senyum yang terukir di bibirnya namun menyembunyikan luka di hatinya.
Selfi tersenyum kecut saat mengingat dirinya yang tak bisa berbuat apapun untuk mengembalikan keadaan seperti dulu lagi.
"Kakeeekkkk" Rintih Selfi dengan menangis menatap cermin.
"Hiks...Selfi harus apa?" Ucap Selfi sambil mengingat ucapan kakak dan adiknya.
FlashBack On...
"Kakak? Rara?" Ucap Selfi dengan menghapus air matanya.
Fildan dan Rara menatap tajam ke arah Selfi. Selfi hanya menunduk dan berusaha untuk tegar dengan menampilkan senyumannya.
"Kakak sama Rara ngapain disini?" Tanya Selfi
"Kita yang tanya, ngapain lo disini?" Ucap Rara sinis
Selfi melihat sekilas Randa dengan Putri yang sedang tertawa bersama.
"Randa sama Putri? Lo sakit hati?" Ucap Fildan sambil melihat apa yang Selfi lihat
"Enggak kog kak" Selfi berusaha menahan tangisnya karena ia memang sakit hati melihat Randa dan Putri. Namun tak bisa di pungkiri bahwa Selfi tak bisa mengungkapkan sakit hatinya.
"Orang tua Randa tau?" Tanya Fildan yang membuat senyum Selfi hilang.
"Nggak tau kan?" Ucap Rara mengompori kakaknya.
"Ini permintaan Selfi kog kak, bukan salah Randa" Selfi mencoba untuk tidak menyalahkan Randa
"Udahlah kak, laporin aja ke mama papa Randa kalau dia ngajakin Putri ketemuan sama Randa"
"Gue nggak peduli kog, yang gue butuh itu lo menderita" Ucap Fildan sinis
"Nggak dong kak? Masak nggak peduli." Ucap Rara yang membuat Fildan menaikkan sebelah alisnya.
"Kita laporin aja ke mama papa Randa. Biar dia di marahi sama mereka" Ucal Rara lagi.
"Jangan, Selfi mohon. Nanti pasti Randa yang dimarahi" Ucap Selfi memohon.
"Kalau gitu turuti permintaan Rara dong" Ucap Rara tersenyum sinis.
"Iya, Selfi janji akan turuti permintaan kamu. Tapi jangan kasih tau mama papa Randa." Ucap Selfi memohon.
"Permintaan gue simpel kog." Ucap Rara. "Nanti kita makan malem bakal nentuin kalian bulan madu dimana" Ucap Rara dengan melihat Fildan yang membuat Fildan mengerti ucapan Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife (COMPLETED)
Teen FictionPerjodohan dengan Sahabat yang aku tau tak menyukaiku, Namun karna perjodohan yang membuatnya mau tak mau harus menikahiku. Aku memang tak menginginkannya Diapun tak menginginkannya Namun apa daya? Karna Takdir,Tuhan lah yang menentukannya. . . . Ha...