Rasa tak pernah salah,
Yang salah adalah ia datang di waktu yang tidak tepat..My Perfect Wife..
Selfi membuka matanya, ia melihat ruangan nuansa putih dengan bau obat yang begitu menyengat.
"Sudah sadar? Ada yang sakit?" Tanya Reza ketika melihat Selfi tersadar.
"Saya panggilkan teman kamu ya" Reza pun keluar dan memanggil seseorang.
"Selfiii" Ucap Putri yang memeluk Selfi.
"Putri, Ridho" Putri datang bersama Ridho yang sudah mengetahui semuanya.
"Maafin gue,gue cerita ke Ridho"
Selfipun menghela nafas panjangnya,"Nggak papa kog Put"
"Gimana keadaan kakak Alif tadi?" Tanya Selfi.
"Dia udah dipindah ke ruang inap" Ucap Putri yang menampakkan wajah kesalnya.
Reza dan Uyaina pun masuk dan memeriksa Selfi yang masih berbicara kepada Putri dan Ridho.
"Udahlah sayang, jangan cemberut mulu" Ucap Ridho
"Kenapa memangnya? Apa ada masalah?" Tanya Selfi.
"Gue tu kesel, Randa akan menikah sama Alif" Ucapan Putri membuat Selfi meneteskan air matanya.
"Randa menikah?" Tanya Uyaina
"Selfi yakin Randa nggak salah kak Reza" Ucap Selfi menangis.
"Iya gue tau,kita di Paris juga dijebak sama Alif" Ucap Putri yang menceritakan tentang kejadian mereka harus kembali ke Indo kepada Ridho,Reza dan Uyaina.
-
"Gimana keadaan kakak?" Tanya Alif yang melihat Rani membuka matanya.
"Sedikit sakit" Ringis Rani
"Diluar ada siapa?" Tanya Rani,
"Banyak, kakak jaga kesehatan ya. Setelah kakak pulih, Alif akan menikah sama Randa" Ucap Alif tersenyum
"Rencana kita berhasil?" Alif mengangguk,
"Entah kenapa hati gue nggak tenang melihat Selfi yang gue fitnah tadi" Batin Rani dalam hati.
"Gue seperti mengenal Selfi lama" Batinnya lagi.
Alifpun keluar dan mendapati tatapan Randa dingin untuknya,
"Gimana keadaan kakak kamu?" Tanya Inul lembut.
"Bunda apaan sih? Kenapa perhatian banget sama dia?" Batin Rara dalam hati.
"Masih sedikit sakit katanya tante"
"Yaudah kalau gitu,kita pamit pulang buat istirahat" Ucap Ramzi yang di angguki oleh yang lainnya.
"Iya om tante,terima kasih"
"Soal biaya rumah sakit,biar kami yang tanggung" Ucap Gilang.
"Makasih om"
Randa melirik ruangan Selfi sekilas,namun ia segera pergi bersama keluarganya.
"Akhirnya,selangkah lagi gue bisa miliki lo Nda" Ucap Alif dan kemudian ia masuk ke ruangan Rani.
"Dek? Yang donorin darah buat kakak siapa?" Tanya Rani yang mengetahui bahwa stock darah rumah sakit kosong.
"Kenapa memang?" Tanya Alif
"Nggak papa kog,kakak ngantuk" Ucap Rani, "Karna nggak mungkin kamu dek" Batinnya dalam hati.
"Yaudah kakak istirahat gih" Ucap Alif.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife (COMPLETED)
Teen FictionPerjodohan dengan Sahabat yang aku tau tak menyukaiku, Namun karna perjodohan yang membuatnya mau tak mau harus menikahiku. Aku memang tak menginginkannya Diapun tak menginginkannya Namun apa daya? Karna Takdir,Tuhan lah yang menentukannya. . . . Ha...