Hari ini adalah hari pemakaman Rani, semua anggota keluarga sudah berada di depan makam Rani.
"Kamu tenang disana sayang..Hiks..Hiks..kita akan jaga Alif dan Selfi" ucap Inul mengelus nisan Rani.
"Makasih karna udah jadi pacar terbaik gue" ucap Ridwan tersenyum.
"Gue janji, akan jaga Selfi" Ridwan mencium nisan Rani.
Mereka mengucapkan kalimat perpisahan untuk Rani.
Drtt..Drtt...Drtt...
Randa membuka ponselnya dan mengangkat panggilan dari Reza.
"Hallo Dok?" Ucap Randa.
"Selfi kritis Nda...Kamu cepat kembali ke rumah sakit" ucap Reza yang langsung memutus sambungan telfon mereka.
Randa langsung mengampiri mereka, "Selfi kritis" ucapan Randa membuat semua orang menatapnya.
"Kita harus segera kembali ke rumah sakit" ucap Randa lagi.
Akhirnya mereka kembali ke rumah sakit dan segera menuju ruangan Selfi,
-
"Jantungnya melemah dok" ucap Uyaina
"Tetap pantau agar kondisinya stabil" Uyaina mengangguk.
"Saya mohon bertahan Selfi" Batin Reza dalam hati.
-
Di tempat yang penuh dengan pepohonan, Selfi terbangun dan melihat indahnya pemandangan di sekitarnya.
"Bagus banget" ucap Selfi, Selfi melihat rambutnya yang terurai.
"Rambut Selfi tumbuh lagi?" Ucap Selfi senang.
Selfi memutar tubuhnya dan terus tersenyum karna sejuknya udara di sekitarnya.
"Selfi" ucap Seseorang yang membuat Selfi melihat ke arahnya.
Selfi berlari kencang dan langsung memeluknya erat.
"Kak Raniii" Selfi memeluknya erat.
"Ada seseorang yang mau ketemu kamu" ucap Rani melepas pelukan Selfi.
"Dia papa Nassar dan mama Eri, orang tua kita" ucap Rani menunjuk Nassar dan Eri yang tiba tiba muncul entah darimana.
"Papa mama" Selfi beralih memeluk Nassar dan Eri.
"Kita mau pamit sama kamu sayang" ucap Nassar membelai rambut Selfi.
"Kalian mau kemana?" Tanya Selfi dengan polosnya.
"Kita mau pergi sayang" ucap Eri membuat Selfi memeluknya erat.
"Selfi mau sama kalian, "ucap Selfi yang tak melepaskan pelukannya dengan Eri.
"Tempat kita berbeda Selfi, kamu harus bangkit dan bahagia" ucap Rani.
Eri melepas pelukan Selfi perlahan, "Berbahagialah, kami disini bahagia jika kamu bahagia" ucap Nassar tersenyum.
Nassar, Eri dan Rani perlahan meninggalkan Selfi yang menangis.
"Kak Rani...Mama...Papa...Hiks.." Selfi menangis ketika melihat ketiga orang yang ia sayangi meninggalkannya.
"Selfi mau pergi sama kalian..Hiks..Selfi capek...Hiks" ucap Selfi dan langsung memejamkan matanya.
-
" Defibrilator,cepat berikan padaku" Ucap Reza yang melihat jantung Selfi berhenti berdetak.
Disisi lain, Randa dan yang lain tiba di rumah sakit dan langsung menuju ruangan Selfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife (COMPLETED)
Teen FictionPerjodohan dengan Sahabat yang aku tau tak menyukaiku, Namun karna perjodohan yang membuatnya mau tak mau harus menikahiku. Aku memang tak menginginkannya Diapun tak menginginkannya Namun apa daya? Karna Takdir,Tuhan lah yang menentukannya. . . . Ha...