Mungkin,
Kebahagiaan itu datang tak tau kapan.
Tapi yakinlah
Kebahagiaan datang di waktu yang tepat...My Perfect Wife..
Sudah satu minggu sejak Selfi memejamkan matanya, Randa masih setia menemaninya.
"Kamu kapan bangun sayang?" Ucap Randa yang menatap sedih Selfinya.
"Apa kamu tau sayang" ucap Randa seakan akan bercerita dengan begitu cerianya.
"Hari ini adalah satu bulan pernikahan kita"
"Apa kamu tak mau merayakannya denganku sayang?"
Randa mencium tangan Selfi,"Aku ingin merayakannya dengamu"
"Sungguh, aku ingin membuatmu bahagia sayang" Randa berdiri dan mencium kening Selfi.
"Aku pergi sebentar" ucap Randa yang hendak pergi meninggalkan Selfi.
"Ran...Da" ucap Selfi yang masih memejamkan matanya.
Randa terhenti dan melihat Selfi yang membuka mulutnya.
"Selfi,Ya Tuhan Selfi kamu sadar" ucap Randa kembali dan memegang tangan Selfi lagi.
"Ran...Da" Randa langsung memencet tombol panggilan Dokter agar Reza bisa mengecek kondisi Selfi.
Perlahan lahan, Selfi membuka matanya dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya.
"Sayang...Hiks...Hiks.. Kamu bangun" ucap Randa yang menangis bahagia.
Reza datang bersama Uyaina dan mereka tersenyum senang karna Selfi tersadar dari komanya.
"Biar saya periksa dulu" ucap Reza.
"Kamu siuman Selfi?" Ucap Uyaina lembut.
Selfi tersenyum, "Ran..Da?" Randa yang mendengar Selfi memanggilnya beralih mendekatinya.
"Iya sayang."
Reza tersenyum senang, "Kondisinya membaik, kanker yang ada di tubuh Selfi juga positif hilang karna Rani mendonorkan sumsum tulang belakangnya" ucap Reza.
"Tapi jangan buat dia terlalu lelah, karna ia masih belum pulih benar"
"Makasih dok" ucap Randa
Selfi meneteskan air matanya mengingat mimpinya, "Kak Rani"
Randa yang melihat Selfi menangis menghapus air matanya.
"Hey, jangan nangis"
Reza dan Uyaina akhirnya pamit untuk memeriksa pasien yang lain.
"Kak Rani?" Ucap Selfi lemah.
"Kak Rani udah berkorban buat kamu sayang, jadi kamu harus bertahan dan bahagia" ucap Randa mencium kening Selfi.
"Dimana kak Rani Nda?" Ucap Selfi yang mencoba duduk.
Randa membantu Selfi untuk duduk, "Kak Rani..." Randa tak berani melanjutkan kata katanya.
"Kak Rani kenapa?" Ucap Selfi yang semakin menangis.
"Rani sudah meninggal" ucap Ridwan yang baru saja datang.
Ridwan menghampiri Selfi, "Rani memberikan jantungnya dan sumsum tulang belakang untuk kamu"
Selfi membungkam mulutnya dan menangis. Randa pun memeluknya.
"Sel, Rani berpesan supaya lo bahagia jalanin hidup lo saat ini" ucap Ridwan lagi.
"Jangan sia siakan pengorbanan Rani'' Selfi mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife (COMPLETED)
Teen FictionPerjodohan dengan Sahabat yang aku tau tak menyukaiku, Namun karna perjodohan yang membuatnya mau tak mau harus menikahiku. Aku memang tak menginginkannya Diapun tak menginginkannya Namun apa daya? Karna Takdir,Tuhan lah yang menentukannya. . . . Ha...