Seseorang yang benar-benar mencintaimu
Pasti akan melakukan apapun
Untuk kebahagiaanmu...My Perfect Wife..
Jam menunjukkan pukul 23:11, semua masih menunggu Selfi di depan ruang operasinya.
"Gimana kondisi Selfi dok?" Ucap Randa ketika melihat Reza keluar.
"Operasinya berjalan lancar, Tapi..." ucap Reza.
"Tapi apa dok?" Tanya Putri
Reza memandang semua orang satu persatu, "Tapi penyakit Selfi semakin parah"
Air mata mengalir dengan derasnya di pipi mereka,kecuali Randa yang hanya menatap kosong.
"Kanker yang ada di tubuhnya sudah menyalur kedalam organ tubuhnya yang lain" ucap Reza
"Bahkan, jantung Selfi sudah parah karna kanker nya menjalar ke jantung Selfi" Randa terduduk di kursi dan mengusap wajahnya kasar.
"Dia membutuhkan donor jantung dan sumsum tulang belakang agar Selfi bisa bertahan, tapi di rumah sakit ini belum ada pendonor" ucap Reza.
"Kalau gitu ambil jantung saya dok" ucap Rani yang membuat semua melihat ke arahnya.
"Ambil apapun yang Selfi butuhkan dok..Hiks..Hiks..Saya rela asalkan Selfi selamat" ucap Rani menangis.
"Apa..Apa yang kau katakan Rani?" Ucap Fildan.
"Kamu nggak boleh donorin jantung kamu Ran" ucap Ridwan.
"Kita cari pendonor lain saja" ucap Inul
"Ini semua karna aku..Hiks..Selfi menderita karna kelakuanku dulu..Hiks..Jadi..Hiks..Biarkan aku melakukan apa yang menurutku baik" ucap Rani
"Ijinkan aku menebus kesalahanku...Hiks..Hiks..Kesalahanku pada Adik kandungku" ucap Rani yang memandang Ridwan.
"Tapi akibatnya buruk jika kau tak kuat dengan jantung Selfi, padahal Jantung Selfi sudah tak berfungsi" ucap Reza menjelaskan.
"Rani siap..Rani Siap jika harus mati" ucap Rani yang langsung memejamkan matanya.
Ridwan langsung memeluk Rani, "Gue nggak mau kehilangan lo Ran" ucap Ridwan
Rani tak merespon dan hanya menangis, "Ini yang bisa aku lakukan untuk adikku" ucapnya lirih.
"Jika aku mati, tolong...Hiks..Hiks.. Tolong jaga adikku." Ucap Rani yang melepas pelukan Ridwan.
"Tolong jangan biarkan pengorbananku sia sia." Ucap Rani lagi.
"Tolong buat Selfi bahagia Randa..Hiks..Hiks"
"Dia anak yang baik..Hiks..Hiks. Dia pantas bahagia" ucap Rani yang diangguki oleh Randa.
"Dokter, kapan saya bisa mendonorkan jantung saya?" Tanya Rani.
Reza menatap sedih ke arah Rani, "Kita lakukan tes saat ini dan jika cocok, besok kita bisa melakukan operasi"
"Baiklah, Rani siap" ucap Rani
Ridwan mengantar Rani ke ruangan untuk melakukan tesnya.
Sedangkan yang lain? Mereka menangis karna tak bisa melakukan apapun.
Tak lama kemudian,beberapa perawat keluar dan membawa brankar Selfi.
Semua mata tertuju pada Selfi yang terbaring lemah dengan alat bantu yang cukup banyak.
Rambut yang sudah tak menghiasi kepalanya, Wajah nya yang semakin pucat, Tubuh yang semakin kurus, membuat siapapun yang melihat pasti akan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife (COMPLETED)
Teen FictionPerjodohan dengan Sahabat yang aku tau tak menyukaiku, Namun karna perjodohan yang membuatnya mau tak mau harus menikahiku. Aku memang tak menginginkannya Diapun tak menginginkannya Namun apa daya? Karna Takdir,Tuhan lah yang menentukannya. . . . Ha...