I am a strong person.
But every now and then i woukd like someone to take my hand and say everything will be alright..My Perfect Wife..
Randa memasuki kamar dan langsung merebahkan tubuhnya. Selfi hanya diam tak bersuara dan duduk di sofa.
Randa menghela nafas panjang dan beralih posisi duduk mengamati Selfi yang menunduk.
"Lo kenapa?" Ucap Randa memecah keheningan.
Selfi mendongakkan kepalanya menghadap Randa.
"Maaf" Ucap Selfi lirih.
Randa pun menghampiri Selfi dan duduk di samping Selfi.
"Lo nggak usah minta maaf." Ucap Randa lembut. "Lo sakit Fi, tidur gih di kasur" Ucap Randa mengelus rambut Selfi lembut.
"Randa tidur dimana nanti?" Tanya Selfi
"Gue nanti gampang, gue bisa tidur di sofa." Ucap Randa.
Selfi menganggukkan kepalanya dan segera tidur di ranjangnya.
"Tidur yang nyenyak Fi" Ucap Randa yang kemudian ikut tertidur di sofa.
Jam menunjukkan pukul 03.54, Selfi meringis kesakitan karena sakit di kepalanya.
"Aaaakkh" Ucap Selfi lirih.
Selfi terbangun ketika merasa darah mengalir di hidungnya. Dengan sempoyongan, Selfi masuk ke dalam kamar mandi.
Randa terbangun ketika mendengar suara pintu tertutup. Ia melihat Selfi yang masuk ke dalam kamar mandi.
Randa pura pura tertidur ketika Selfi keluar dari kamar mandi.
"Ya Tuhan,Selfi pusing banget" Batinnya dalam hati.
Selfipun merebahkan tubuhnya dan tertidur dengan selimutnya.
Randa bangun dan melihat kondisi Selfi, ia memegang dahi Selfi.
Selfi sudah terlelap karena terlalu lelah, sehingga Randa mengkompres Selfi dan menyelimuti Selfi.
"Aakkhh" Ringis Selfi pelan,namun dapat di dengar Randa saat Randa sedang menyelimutinya.
"Pucat banget" Batinnya
Selfi meringis di sela sela tidurnya, membuat Randa tak tega melihatnya.
Randapun tidur di samping Selfi dan memeluk Selfi agar terasa hangat.
Selfi merasa nyaman ketika Randa memeluknya, meskipun Selfi tak sadar bahwa Randa tengah memeluknya.
"Tidur nyenyak Fi" Ucap Randa dalam hati.
Randa dan Selfi pun tertidur dengan posisi berhadapan, mereka tertidur nyenyak sampai pagi tiba.
..My Perfect Wife..
Di Perusahaan Samudra, Gilang datang dan di sambut oleh semua karyawannya.
"Pagi pak" Sapa semua karyawannya.
"Pagi"
Alif datang dan menyapa Gilang dengan senyumnya.
"Pagi pak Gilang"
"Pagi Alif" Ucap Gilang, "Ada meeting hari ini?" Tanyanya.
"Tidak pak, hari ini tidak ada jadwal meeting." Ucap Alif yang merasa heran.
"Oiya pak, pak Randa tidak ke kantor?" Tanya Alif yang tak melihat Randa di samping Gilang.
Gilang tertawa ketika mengingat kejadian tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife (COMPLETED)
Teen FictionPerjodohan dengan Sahabat yang aku tau tak menyukaiku, Namun karna perjodohan yang membuatnya mau tak mau harus menikahiku. Aku memang tak menginginkannya Diapun tak menginginkannya Namun apa daya? Karna Takdir,Tuhan lah yang menentukannya. . . . Ha...