Mungkin,
Ini adalah jalan terbaik untukku, untukmu dan untuk kita semua...My Perfect Wife..
Di pagi hari yang cerah, Rani menghampiri ruangan Selfi. Tentu bersama Ridwan.
"Hay Dek" ucap Rani yang tahu tak akan ada jawaban untuknya.
Randa yang berada di samping Selfi beralih berdiri dan membiarkan Rani mendekati Selfi.
Randa berdiri di samping Ridwan, bersandar pada tembok dan membiarkan Rani berbicara pada Selfi.
"Kakak ingin meluk kamu" ucap Rani yang beralih memeluk Selfi yang masih memejamkan matanya.
Rani menangis sejadi-jadi nya saat ia memeluk Selfi.
"Kakak sayang sama kamu...Hiks.. Mama papa juga sayang...Hiks ...Hiks..Mereka sayang banget sama kamu"
"Kakak minta maaf,karna kesalahan kakak dulu..Hiks..Hiks... Kamu menderita" Rani melepaskan pelukannya dan Mencium pipi Selfi.
Rani memegang tangan Selfi yang bebas dari infus,
"Kamu harus bertahan Fi..Hiks..Hiks"
"Kakak akan lakukan apapun untuk kesembuhan kamu" Rani melirik jam dinding di ruangan Selfi.
"Kakak sayanggg bangeett sama kamu Dek" Ucap Rani mencium kening Selfi.
Rani berdiri dan menghampiri Randa, "Kamu harus janji untuk buat Selfi bahagia"
"Randa janji kak, Randa akan buat Selfi bahagia" ucap Randa tulus.
Tak lama kemudian, Reza masuk bersama Uyaina.
"Bagaimana Rani? Kamu siap?" Tanya Reza pada Rani.
"Rani siap" Ucap Rani lantang.
Rani berjalan tanpa menghiraukan Ridwan yang menatapnya,Ridwan langsung menggenggam erat tangan Rani yang hendak pergi bersama Reza.
Rani melihat tangannya yang di pegang oleh Ridwan,ia tersenyum ke arahnya.
"Ini yang terbaik Wan" ucap Rani dan melepaskan tangan Ridwan.
Ridwan melihat Rani yang pergi pun langsung memeluknya dari belakang.
"Maafin aku yang nggak bisa lakuin apapun" ucap Ridwan memeluk Rani
Rani menangis, "Aku janji akan jagain Selfi"Rani beralih menatap Ridwan yang juga menangis tanpa suara.
"Makasih" ucap Rani singkat dan bergegas pergi mengikuti Reza.
Rani keluar ruangan Selfi, Rani meminta maaf atas kejadian yang membuat semua jadi seperti ini.
"Kalian sahabag Selfi kan?" Ucap Rani melihat Lesti, Putri, Ridho, Aulia, Alam, Irwan dan Faul.
Mereka mengangguk, "Tolong jaga Selfi" ucap Rani berusaha tegar.
"Pasti kak" ucap Putri
Rani berjalan menuju keluarga Alexandra, "Bagaimana kondisi Alif tante?" Ucapnya pada Inul.
Alif kemarin memang di bawa di rumah sakit, namun tak ada yang peduli kecuali Irfan dan Inul. Rani juga peduli kepadanya hingga ia ingin mengetahui keadaannya.
"Alif sudah sadar nak, dan polisi sudah ada di ruangannya" ucal Inul
Rani mengangguk faham, "Tolong sampaikan maaf ku pada Alif dan Selfi" ucap nya pada Inul dan Irfan.
"Maafkan kami yang sudah membuat keluarga kalian hancur" ucap Irfan menunduk.
"Enggak om, ini semua takdir" ucap Rani tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife (COMPLETED)
Teen FictionPerjodohan dengan Sahabat yang aku tau tak menyukaiku, Namun karna perjodohan yang membuatnya mau tak mau harus menikahiku. Aku memang tak menginginkannya Diapun tak menginginkannya Namun apa daya? Karna Takdir,Tuhan lah yang menentukannya. . . . Ha...