Kebahagiaanku adalah saat melihat kalian bahagia
Meski ternyata hatiku yang terluka...My Perfect Wife..
Fildan dan Lesti berada di taman, mereka menikmati masa masa pacaran mereka, sebelum menuju ke jenjang pernikahan.
"Hari ini bintang nya indah ya Les, kayak kamu yang selalu indah dimataku" Ucap Fildan sambil memegang hidung Lesti.
"Iiihhh,apaan sih kamu. Kalau gombalin orang tu jangan main cubit hidung dong" Ucap Lesti kesal.
"Hahahhaha. Lagian kamu tuh lucu banget sayang" Ucap Fildan
"Emang aku udah lucu dari dulu" Ucap Lesti berdiri dan berkacak pinggang. Fildan tersenyum melihat Lesti.
"Aku seneng liat kamu senyum Lesti" Ucap Fildan memandang dalam mata Lesti.
Lesti tersenyum, kemudian ia duduk kembali di dekat Fildan.
"Tapi..." Ucap Lesti ragu.
"Tapi apa Les?"
"Tapi aku merasa bersalah sama Selfi" Ucap Lesti menunduk.
"Kenapa?" Tanya Fildan yang membuat Lesti beralih menatapnya lagi.
"Sayang, kamu pernah nggak berfikir kalau kita itu memaksakan cinta kita?" Fildan menggeleng sebagai jawaban.
"Setau aku tu, Selfi sama kak Alam saling mencintai. Tapi tiba tiba Selfi minta buat dijodohkan dengan Randa. Padahal Selfi tau kalau Randa tu nggak suka perjodohan." Ucap Lesti
"Apa Selfi sengaja biar kita bisa bersama ya?" Ucap Lesti yang membuat Fildan mengingat kejadian dimana ia memaksa Selfi untuk menikah dengan Randa.
Fildan menunduk agar Lesti tak melihatnya bersedih. Ya,Fildan sedih karena semua perkataan Lesti benar. Fildan sedih karena menyembunyikan kebenaran. Fildan sedih karena melampiaskan semua ke adiknya yang sudah sabar menghadapinya.
Tapi Fildan sangat takut, Ia takut jika semua orang menjauhinya. Meski Fildan tau, adiknya Selfi tak akan pernah menjauhinya.
"Kamu kenapa sayang?" Ucap Lesti sambil memegang bahu Fildan yang menunduk. "Kamu sakit?" Ucapnya lagi.
"Eh,nggak kog. Kita pulang yuk udah malem" Ucap Fildan yang diangguki Lesti.
Fildan pun mengantar Lesti pulang dengan mobil sport miliknya.
..My Perfect Wife..
Selfi melihat Randa yang sudah pulas dengan tidurnya. Selfi dan Randa masih tidak mau tidur seranjang, Selfi bisa menerimanya meski saat ini Selfi berusaha mencintai Randa.
"Aduuhh, nggak bisa tidur karna ucapan Alif tadi" Batin Selfi dalam hati.
"Selfi harus ke gedung itu besok" Ucap Selfi dalam hati
Selfipun mencoba untuk tertidur dan akhirnya,iapun tertidur.
-
Jam menunjukkan pukul 06.00, Alif dan Putri sudah siap di apartemen Randa.
Begitupun dengan Selfi dan Randa yang sudah menunggu Putri dan Alif sarapan.
"Makan yuk" Ucap Alif
Mereka pun makan masakan Selfi, Selfi masih berfikir tentang ucapan Alif kemarin.
Drrtt..Drtt..Drrrtt...
Ponsel Alif bergetar, ia pun ijin untuk mengangkatnya terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Wife (COMPLETED)
Teen FictionPerjodohan dengan Sahabat yang aku tau tak menyukaiku, Namun karna perjodohan yang membuatnya mau tak mau harus menikahiku. Aku memang tak menginginkannya Diapun tak menginginkannya Namun apa daya? Karna Takdir,Tuhan lah yang menentukannya. . . . Ha...